Mendongeng yuuuk.....

Kamis, 27 Oktober 2011

Semasa lajang, saya termasuk yang tidak suka dengan anak kecil. Di mata saya, anak kecil itu cuma bisa nangis dan ngompol. Berhubung, adik-adik saya cuma berjarak 2 tahun saja usianya, maka saya juga tidak pernah merasakan punya “ädik kecil” karena kami nyaris tumbuh bersamaan. Tetapi ketika berjilbab dan bergabung dalam komunitas orang-orang yang ingin memperbaiki diri, pandangan saya tentang anak kecil berubah drastis, tiba-tiba saya jadi pecinta anak-anak dan sangat tertarik dengan dunianya. Ditambah lagi Rasulullah, panutan saya, ternyata juga pecinta anak-anak kecil.

Ketika menikah, saya berharap Allah segera memberi saya keturunan, tapi ternyata Allah mengabulkannya setelah 4 tahun pernikahan. Dan sejak saat itu hari-hari saya selalu dipenuhi dengan segala hal tentang dunia anak. Ternyata tidak mudah ya, mendidik anak sendiri. Saya sempat khawatir bisa atau tidak ya saya mendidiknya dengan baik. Meskipun saya terbiasa dengan anak-anak karena pernah mengajar di TPA, tetapi tetap saja banyak lika liku yang harus dilalui.

Kanaya, putri kecil saya, sudah setahun sekarang. Aktif luar biasa dan selalu ingin tahu apa saja di sekelilingnya. Kadang kalau saya sudah kewalahan menuruti kemauannya memanjat rak buku, naik-naik ke meja dan merangkak keluar rumah, saya alihkan perhatiannya pada buku-buku dengan gambar penuh warna supaya dia tertarik. Sejak masih berumur 2 bulan Kanaya memang saya biasakan berinteraksi dengan buku, dan sekarang dia terlihat begitu mencintai buku-bukunya.

Setiap hari sepulang kerja, meskipun lelah, saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk menceritakan isi beberapa buku pada Kanaya. Saya mendongeng disertai mimik wajah dan gerak tubuh. Misalnya saya sedang bercerita tentang kuda, maka saya melakukan gerakan seolah-olah saya sedang menaiki kuda, atau saya menggerakan tangan seperti mengepakkan sayap, ketika bercerita tentang burung. Bahkan kadang saya sampai merangkak menirukan gaya kucing berjalan. Hehehehe....... Sungguh, lepas segala penat ketika menyaksikan Kanaya tertawa terpingkal-pingkal atau menunjukkan mimik takjub ketika saya bercerita tentang sesuatu yang mengundang antusiasnya.


Yup... kegiatan baru saya sebagai orang tua adalah mendongeng. Sekarang saya tidak saja menceritakan isi buku tetapi saya juga harus mengarang cerita sendiri untuk memerankan tokoh pada empat boneka tangan milik Kanaya. Kadang saya harus bersembunyi di balik tembok sementara boneka-boneka tersebut berdialog. Saya sangat menikmati kegiatan ini dan sepertinya Kanaya juga mulai suka. Setiap saya pulang kerja, dan baru saja membuka pintu, Kanaya langsung menyodorkan buku untuk minta diceritakan atau menyodorkan boneka-boneka tangannya..

Suatu hari, ada teman Kanaya yang usianya sudah 3 tahun main ke rumah, Tiba-tiba Kanaya mengambil buku dan seperti bercerita kepada temannya tentang isi buku, persis seperti yang saya lakukan padanya. Semua mimik dan gerak saya ditirunya. Meskipun dengan suara yang kurang jelas, tapi saya faham dia sedang menirukan kegiatan mendongeng itu kepada temannya. Saya tidak dapat menahan diri untuk tertawa. Yaaah, ternyata memang anak adalah peniru yang hebat.

Mendidik anak, bukan perkara yang mudah, tetapi ternyata juga tidak terlalu sulit. Asalkan kita bisa sabar mengajarkan kebaikan dan memberi contoh yang baik, maka biasanya anak akan mudah menerima ajaran kita. Mendongeng adalah salah satunya. Melalui kegiatan mendongeng ini, dapat merangsang perkembangan bahasa anak, mengasah kreativitas, dan sebagai media menanamkan moral. Tentu kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, karena itu,.... yuuuuk mulai mendongeng.

Tulisan ini diikut sertakan dalam give away nya Rumah Mauna dengan tema Anakku Sayang


Fathan, jagoan ciliknya bunda Mauna

Bersama Kanaya di minggu pagi

Selasa, 25 Oktober 2011

Hari Minggu pagi, biasanya bunda udah persiapan acara pengajian rutin pekanan, tetapi ahad ini waktu digeser setelah dzuhur. Yo wes, abis sholat subuh masih ada waktu becandaan di kasur sama ayah dan Kanaya. Tiba-tiba tercetus ide ngajak Kanaya ke depsos. Merasakan segarnya pagi dan sekalian ayah bunda nyabu (nyarap bubur).Di daerah bekasi timur itu ada kawasan yang cukup luas di dalam lingkungan Departemen sosial yang dibuka untuk umum. Biasanya minggu pagi penuh sama orang-orang yang olah raga atau sekedar sarapan sambil ajak main anak-anaknya. Pokoknya tempatnya rame deh, rame sama orang dan pedagang tentunya. Setelah di acc sama ayah, bunda langsung bikinin sarapan buat Kanaya niatnya mau disuapin di sana aja (jangan di contoh ya bu ibuk, ngasih makan anak di tempat umum ^___* ) Ayah dan bunda sudah mandi, tapi Kanaya belum, bahkan masih lengkap dengan baju tidurnya.
Jarak dari rumah sih tidak terlalu jauh, tapi tetep aja si Ayah pengennya naik motor. Yuuukkk.... manut aja deh yah, yang penting bisa nyabu

Sampai di depsos ternyata udah rame banget, padahal masih jam 6 kurang. Dulu sih waktu Kanaya belum lahir, setiap minggu pagi, setelah sholat subuh ayah dan bunda rutin ke tempat ini, untuk lari pagi dan main badminton. Tapi sekarang cukup ngeliatin orang yang lagi olah raga aja deh... hehehe.

Kanaya yang terbengong-bengong liat orang segitu banyak, langsung nunjuk odong-odong. Yo wes diturutin, kan bisa sambil disuapin sarapan pagi. Eeeehhh... ternyata oh ternyata sarapan Kanaya yang udah disiapin bunda enggak kebawa, cuma kebawa gelas minum dan lap handuk aja. Hhhwaaaa... ayah sama bunda cekikikan. Terpaksalah si ayah pulang dulu ngambil sarapaan Kanaya.

Sarapan belum selesai, Kanaya udah minta balon. Bunda pegangin Kanaya diodong-odong sambil suapin, ayah beli balon . Jadi ayah bunda kapan nyabunya inniiih. Mana gerobak buburnya penuh banget dikerubutin ibu-ibu. Harus sabar menanti demi semangkok bubur ayam idaman. Alhamdulillah meskipun harus antri sama ibu-ibu, ayah berhasil keluar dari kerumunan dengan membawa 2 mangkok bubur. Uuughh... akhirnya bisa nyabu juga.
Hari menjelang siang, baru setengah 7 lewat dikit, tapi keknya panas matahari udah menyengat banget. AKhirnya kita pulang, bunda gendong Kanaya sambil bawa2 balon yang berkibar-kibar ditiup angin. Sayang, moment yang diabadikan cuma segini doang. BUnda udah keburu laper, jadi ga konsentrasi.... *huh....alasan.


Setahun Kanaya

Jumat, 21 Oktober 2011

Alhamdulillah....

20 Oktober 2011, setahun usia Kanaya Almira Hasna



Tidak ada lilin, kue tart atau kemeriahan pesta ulang tahun anak-anak. Tadi pagi ayah, bunda dan mbah mengemas hari istimewa ini dengan untaian doa dan serangan ciuman yang bertubi-tubi. Meskipun bau asem baru bangun dari tidur, tapi tetap paling menyenangkan ciumin pipi, leher, dada dan sekujur tubuhnya (mumpung masih mau dicium..hehehe). Kanaya cuma senyum-senyum kegelian, dan agak bengong lihat pada kumpul semua di kamar.

Ugggh..... mengingat setahun yang lalu, bunda gelisah karena sudah lewat 5 hari dari perkiraan lahir, tapi Kanaya belum mau keluar juga. Kontraksi jarang, air ketuban udah mulai menipis, dan si dede enggak mau turun ke bawah, yaaaah pasrah lah saat harus di operasi Cesar. Enggak sangka aja harus masuk ruangan yang dinginnya ammmpyuuunnnn. Jam 2 siang masuk ruang operasi dan 20 menit kemudian bunda sudah mendengar tangisan Kanaya. Lahir dengan berat 2,95 dan panjang 47 cm, Kanaya tampak mungil, padahal waktu bunda hamil, genduuut banget. Alhamdulillah, Kanaya sehat dengan tubuh normal itu sudah membuat bunda lega.

Sejak sebelum Kanaya lahir, bunda sudah bertekad akan memberinya ASI sampai 2 tahun, insya Allah. Dan sejak itu hari-hari dilalui dengan perjuangan pemberian ASI. ASI yang belum keluar sampai beberapa hari, PD bengkak, puting kena mastitis, Kanaya yang menyusu sampai berjam-jam. Ahh... indahnya menjadi ibu. Meskipun letih dan sempat terkena baby blues, bunda tetap bersemangat belajar menjadi seorang ibu yang baik buat Kanaya.

Alhamdulillah, karena ASI, daya tahan tubuh Kanaya termasuk kuat. Dia jarang sekali sakit. Kalo pilek, bunda cuma jemur di pagi hari dan di beri uap minyak kayu putih. Alhamdulillah tidak lama biasanya sembuh. Perkembangan gerak motorik Kanaya juga bagus, meskipun untuk saat ini belum bisa berjalan sendiri, tetapi sudah merambat dengan berpegangan pada tembok atau sudah bisa mendorong - dorong sepedanya.


Setiap anak punya perkembangan sendiri-sendiri yaa.... meskipun belum bisa berjalan dan giginya baru dua, tapi Kanaya sudah pintar mengucapkan beberapa kata. Yayah adalah kata-kata yang paling sering diucapkan, sambil menunjuk foto ayahnya. Kalau mbahnya tidak ada pun dia sudah bisa memanggil mbbaaahh.... tapi kalo panggil bundanya masih nana. ^_______* (jangan-jangan itu kependekan dari rina...)

Kanaya juga sudah bisa bilang mimik kalo haus sambil menunjuk doidy cup, cangkir favoritnya. Kalo bunda tanya, bunyi sapi bagaimana? Dia bilang mooooo.... lalu tunjuk gambar bebek sambil bilang bekbekbek, tunjuk cicak sambil bilang cekcekcek dan menggerakkan tangannya seperti orang berenang kalo melihat gambar ikan. Lucunya kalo dia melihat gambar anak kecil atau bayi langsung bilang dedek. Lihat fotonya waktu baru lahir pun dia bilang dedek. Pernah suatu hari di ruang menyusui rumah sakit, ada beberapa anak seusia Kanaya sedang menyusu juga, tiba-tiba dia menunjuk anak-anak tersebut sambil bilang dedek. Ibu-ibu yang ada di ruangan itu kontan tertawa. Duuuh nak.... berasa udah jadi kakak yah.....

Sekarang Kanaya lagi seneng ngomong “apa....” Kalo lagi nenen dan denger suara temannya, nenen langsung dilepas dan matanya ke arah bunda bilang “apa”. Mungkin maksudnya “siapa”. Paling senang juga kalo kulkas terbuka, mengacak-acak isinya dan bertanya satu persatu “apa” . Tapi Kanaya paling kesel kalo dia berceloteh dan kita tidak mengerti apa maksudnya. Pernah suatu hari dia mengoceh panjang lebar seperti menginginkan sesuatu, tetapi mbah tidak faham maksudnya, Kanaya langsung tengkurep, kaki dihentak-hentakkan, wajah ditempelkan di lantai dan menangis. Ammmpyuuunnn, anak bunda udah bisa ngambek. Enggak tauk juga ini bakat cerewetnya turun dari siapa, perasaan ayah dan bundanya sih rada2 pendiam gitu deh (perasaaaan..... ) mungkin nurun dari mbahnya.... lhoh!!!

Ada perubahan pada Kanaya yang bikin bunda sweedddiicchh. Kalo dulu setiap bunda pergi ke kantor cuma dadah-dadah sambil senyum-senyum, sekarang Kanaya pasti akan menangis kalo bunda tinggal pergi. Dari mulai bunda pakai jilbab Kanaya tidak mau lepas dari gendongan. Hiks...hiks.... rutinitas pagi seperti ini yang bikin bunda kepengen banget resign. Apalagi mbahnya yang membantu mengasuh sudah mulai beranjak tua, dan bunda tidak berani menyerahkan Kanaya pada asisten tanpa pengawasan (emak-emak trauma liat anak disiksa).

Suatu saat nanti nak.... bunda akan selalu berada disampingmu, melewati hari bersama, menyaksikan tumbuh kembangmu, dan mendidikmu dengan waktu yang cukup. Suatu hari, insya Allah mimpi bunda akan terwujud... aamiin

Sudah setahun Kanaya bersama kami, iringan doa dari ayah, bunda, mbah, om , tante dan orang -orang yang menyayangimu dengan tulus. Semoga Kanaya semakin solehah, cerdas, pintar, sehat dan kelak banyak memberi manfaat buat orang lain. Semoga ayah dan bunda diberi juga kemampuan untuk mendidik dan menjaga amanah istimewa dari Allah ini. Aamiin.



Hari ini setahun yang lalu....
ada nyawa yang dipertaruhkan
ada tangis yang tak tertahan
ada banyak cinta yang menghambur
untuk seseorang yang begitu dinanti selama 4 tahun perjalanan

Hari ini mengingat satu tahun berlalu
ketika engkau dipelukku untuk yang pertama kali
ketika tangan mungilmu menggenggam jari rapuhku
ketika lantunan tasbih, takbir, tahmid dan tahlil menggema di ruang hati
menyesakkan dada hingga tak mampu kata terucap

Hari ini tahun berlalu dalam rentang sebuah perjalanan
tak pernah henti rasa syukur yang selalu meraja
atas kucuran nikmat yang tak bisa terbendung
untuk sebuah amanah yang tidak sederhana
mampukan kami ya Rabb....
menjaganya, membimbingnya, mendidiknya dengan cahaya dariMU

setahun usiamu cinta, ….
lukiskan jejak berarti dalam setiap langkah kecil kakimu
bunda akan iringi dengan doa yang sungguh
agar setiap nafasmu selalu mengalir makna....

20 oktober 2011

Bunda Kanaya dapet hadiah

Senin, 17 Oktober 2011

Alhamdulillah yaah... hadiahnya sesuatu banget... halaah...


Pulang kerja, letih sangat, keringat bercucuran, lapar tingkat tinggi (lebayyy...) langsung sumringah melihat ada bungkusan coklat di atas meja. Kirain paket buku bantal punya Kanaya, eeeh ternyata tali asih dari mba orin. Yaaa.... bunda Kanaya dapet hadiah karena ikutan kontes di blognya mba orin. Awalnya enggak pede ikutan kontes karena ceritanya biasanya saja dan fotonya pun foto kurang cakep karena jilbab bunda sama baju sama sekali ga matching hihihihi. Waktu di RS jilbab ketinggalan, jadi pakai punya mbah Kanaya.

Setelah dipikir-pikir, kenapa enggak mencoba aja, menang enggak menang kan yang penting udah ikutan. Setelah  ketemu foto yang pas sesuai temanya Sweet Memories, tinggal bikin beberapa kalimat sebagai pelengkapnya. Yupp... jadilah Kenangan Indah di Bulan Oktober

Enggak disangka ternyata masuk kategori salah satu pemenang. Duuuh senangnya.... sekarang hadiah udah di tangan nih, sebuah buku berjudul Habibie dan Ainun plus sebuah sandal cantik. Kalo sandal udah dicoba buat wara wiri di dalam rumah, kalo Kanaya seperti biasa langsung  sandalnya digigitin. Duuuh nak... ini sandal.... bukan dodol. Bukunya masih diplastik, belum sempat di baca, tapi teman-temanku udah antri mau pinjam. Uuughhh... udah ga sabar pengen baca buku yang keren abiss ini. Makasih yaaa mba oriiin ....






Buku-buku Kanaya

Jumat, 14 Oktober 2011

Bunda pernah cerita tentang ketertarikan Kanaya pada buku , terutama buku dengan gambar-gambar berwarna. Setiap melihat buku atau majalah di rak buku, langsung heboh minta diceritakan, kalo bunda, ayah atau mbahnya lagi sibuk dan kurang memperhatikan kemauannya, Kanaya langsung berteriak-teriak dan akan berhenti kalau kami benar-benar fokus menceritakan gambar yang dia tunjuk.

Alhamdulillah , senangnya hati bunda. Memang dari sejak Kanaya belum hadir di tengah keluarga, Bunda sudah mempersiapkan banyak buku untuknya. Buku pertama Kanaya adalah terbitan Pustaka Lebah. Waktu itu pernikahan masih 2 tahun, waktu sholat di mesjid daerah cibubur ada sales yang nawarin buku anak-anak paketan. Tertarik sih karena memang bagus buat melatih kreativitas anak. Kumplit, ada majalahnya, buku-buku ilmu pengetahuan dan buku-buku hard cover dalam bahasa inggris. Harganya lumayan mahal buat kantong bunda, tapi langsung sumringah pas tauk bisa dicicil setahun. Wooowwww.... langsung isi formulir deh. Penjualnya tanya, anaknya umur berapa bunda?, hmmmm..... belom ada, jawab bunda sambil senyum. Optimis aja suatu saat Allah akan memberikan seorang anak pada bunda. Penjualnya agak bingung sama jawaban bunda, tapi tetep aja jualan, hehehehehe....

Kanaya umur 2 bulan, bunda menemukan sebuah buku kain mungil produksi import di baby shop langganan. Langsung beli aja karena sudah nyari lama buku kain untuk mandi yang seperti ini di beberapa baby shop gak pernah ketemu. Harganya murah meriah tapi lumayan lah buat ngenalin buku yang ringan, full colour, dan ga bisa sobek kecuali digunting. Hyyaaa, tante-tantenya Kanaya pada ngakak pas tau Kanaya dibeliin buku kain. Bocah masih banyak nangisnya udah dibeliin buku, komentar mereka. Dasar emak penggila buku. Ah.... cuek ajah, bunda tetep ceritain gambar di buku meskipun Kanaya belum mengerti.^______*

Kanaya umur tiga bulan, bundanya nemu lagi buku bantal dari kain yang super duper kreatif penampakannya di OL shop. Buku ciluuuk Baa, yang bagus buat mengasah perkembangan otak anak. Penuh warna dan bisa di buka tutup kepala, kuping, sayap binatang-binatangnya. Saat sudah bisa didudukan di bouncer, buku ini jadi buku favorit Kanaya, dia sudah mulai tertawa kalau bunda membolak balik buku. Awalnya sih bukunya digigit-gigit tapi lama kelamaan tangannya mulai bergerak ikut membalik lembaran buku.




Urusan buku ternyata bukan monopoli bunda. Ayah Kanaya yang sebenarnya tidak terlalu suka buku, tiba-tiba jadi tertarik sama buku anak-anak. Buku paket tentang membangun keterampilan psikologi otak kiri dan kanan anak dengan cara yang fun, enggak sengaja dilihat saat ada promosi buku di depan giant supermarket. Jadi dalam buku itu diajarkan logika sambil bermain dengan gambar. Waaaah, ayah langsung tanda tangan formulir pemesanan untuk satu paket buku. Sambil isi formulir, penjualnya tanya, anaknya usia berapa tahun pak?, mmmmm... baru 3 bulan..... Hahhh??.... kaget deh tuh yang jual, ternyata memang buku ini untuk anak SD minimal untuk TK. Ayah nyengir aja liat penjualnya kaget, ya ga papa kan, nanti anak saya SD pasti harganya udah ga segini.... siiip deh ayah ….*plokplokplok*

Usia 6 bulan Kanaya sudah sering ikut ke mall kalo bunda belanja bulanan. Pas banget ada obral buku mizan dan menemukan sebuah buku tentang anak muslimah yang selalu berdoa dan bersyukur. Gambarnya lucu dan menarik. Kanaya tambah senang karena di setiap halaman pasti ada gambar kucingnya. Hampir setiap saat selalu minta diceritakan berulang-ulang tanpa merasa bosan. INi jadi buku favorit KAnaya selanjutnya, sampai penampakannya sudah tidak karuan. Dan subhanallah ternyata memang dari buku juga bisa mengajarkan hal-hal positif pada anak. Karena di buku itu ada anak yang selalu cium tangan ayahnya setiap ayahnya kerja, sekarang Kanaya langsung menyodorkan tangan setiap ayah mau berangkat atau pulang kerja. Duuuh.... pinter nih anak bunda...


Nah, buku terbaru Kanaya baruuu aja dateng, masih di dalem kardus, belom sempet beres-beres. Buku paket Halo Balita ini pesan lewat mba Lidya dengan diskon yang lumayan. Tertarik beli karena kertasnya tebal, jadi enggak gampang sobek dan isinya tentang kegiatan anak-anak balita sehari-hari. Ditambah lagi dapet bonus boneka tangan, bikin Kanaya ketawa-ketawa pamerin giginya yang baru ada dua.



Sekarang ruang tamu jadi tambah berantakan, karena semua buku minta diturunin dari rak. Maklum rumah RSSSSSSS ( S nya banyak bener maaak...), ga punya ruang khusus bermain, jadi dari teras, ruang tamu sampai dapur, berceceran buku-buku, majalah dan kertas kertas punya Kanaya. Rak buku bunda juga udah mulai penuh sama buku-buku Kanaya, terpaksa majalah-majalah bunda dimasukin kardus biar irit tempat.

Semoga minat Kanaya sama buku berlanjut terus sampai besar ya nak.... karena bunda dan ayah berharap, Kanaya mendapat banyak hal dari buku. Dari buku, Kanaya bisa melihat dunia, mengoptimalkan otak, mengasah kreativitas dan menambah kecerdasan. Aamiin...


Aktifnya Kanaya......

Senin, 10 Oktober 2011

Kanaya lagi seneng banget manjat-manjat. Rak buku dipanjat, tempat tidur juga dipanjat padahal lumayan tinggi, bahkan sekarang turun tempat tidur juga udah bisa sendiri. Kalau bunda, ayah atau mbah lagi duduk di lantai, paling senang berdiri di belakang terus mulai memanjat punggung deh.



Naik kursi kecil juga udah bisa, tapi bukan untuk duduk, biasanya langsung berdiri dan pengen manjat sandaran kursinya.... hadduuuhhh.... Gayanya itu lho... bikin senyum-senyum sekaligus ketar-ketir. Sekarang udah ga bisa duduk anteng di stoler ,karena biasanya kepengen berdiri dan naik ke atapnya juga... hhyyaa.....
Naik sepeda juga maunya naik sendiri, sekarang udah jaraang banget duduk di sadel sepeda, lebih sering ngedorong atau dengan gaya orang bengkel ngutak-ngatik rodanya. Kalo naik ayunan punya tetangga sebelah, ga mau juga duduk anteng seperti teman-temannya, maunya berdiri di pinggir sambil pegangan tiangnya dan teriak-teriak kegirangan, kok malah mirip kondektur toh nak.... hehehe

Duuuh anak bunda aktif banget deh....

Tentang Kanaya yang aktif ini ternyata menjadi salah satu penyebab berat badannya tidak pernah naik signifikan sejak dia berumur 6 bulan. Sebulan paling naik satu ons doang, hiks, hiks.... tapi kata bu dokter sih enggak apa-apa, wajar kalo berat badan enggak naik karena anak aktif , semua energinya terpakai untuk geraknya. Yang penting sehat, ceria, dan masih lincah geraknya. Duh bu dokter udah bukan lincah lagi ini mah, tapi udah bikin kewalahan yang momong... hehe.

Tetapi bunda tetap bersyukur Kanaya aktif, daripada diem aja malah enggak kreatif. Nah, yang harus dihindari adalah memberi label anak, “kamu nakal”, label yang sangat amat tidak perlu sekali (hiperbola euy), anak umur segitu enggak ngerti mana nakal atau bukan, dia hanya bereksplorasi terhadap lingkungannya ( beeuh bahasanya). Lagipula setiap anak punya keunikan tersendiri kan ya, tinggal diarahkan saja ke arah yang positif. Bukan begitu bukaaaaan???,........... bukaaaaaannnn.... ^____* Mudah-mudahan semakin hari Kanaya semakin aktif dan cerdas ya naaaakk....








Bunda Kanaya dan komentar tetangga

Rabu, 05 Oktober 2011

Seminggu ini, di rumah mbah Kanaya ada tukang yang lagi merenovasi kamar. Jadi mbah enggak bisa tinggal di rumah bunda karena harus mengawasi tukang-tukang tersebut. Sebetulnya bunda kepengen cuti tapi kerjaan di kantor lagi numpuk. Jadi terpaksa setiap pagi Kanaya diantar ayah bunda yang sekalian berangkat kerja, ke rumah mbahnya dan sore di jemput atau diantar sama omnya Kanaya.

Kasihan sih sebenarnya pagi-pagi abis mandi udah naik motor, sore naik motor lagi. Kanaya sih seneng-seneng aja secara memang dia paling senang naik motor, tapi bunda rasanya ga tegaaaaa.......
Akhirnya cuma bertahan beberapa hari, bunda nekat ngajuin cuti, alhamdulillah di acc sama bos. Jadi dalam beberapa hari, Kanaya full sama bunda...yuuuhuuu.... uuughhh senangnya, terlepas sementara dari rutinitas kerja, merasakan indahnya menjadi stay at home mother dan indahnya bersama tetangga.

Pagi-pagi Kanaya ngajak main ke luar, langsung disambut sama tetangga. Tanya-tanya kok tumben sama bunda, mbahnya kemana. Mulai komentar, kalo sama mbahnya sih biasanya kalo pagi diajak muter-muter naik sepeda, kalo sama bundanya cuma main di depan rumah doang yaaah... kasihan beneeerr.... hmmmm...

Waktunya Kanaya sarapan, menunya bubur oat keju dikasih kaldu daging, hmmmm yummy.... karena makannya sambil bermain dan mengacak-acak buku, jadi ada sisa makanan yang belepotan di sekitar mulutnya. Kebetulan ada tetangga lewat mampir menjenguk Kanaya, eeeeh sempet juga komentar
“kok makannya lama sih Kanaya? Belepotan lagih, kalo disuapin mbahnya sih ga pernah belepotan beginih, pantesan makannya lama, soale bundanya kalo suapin pelan - pelan banget sih..... “ Jyyyaaahhhh..... kenape juga ngebandingin sama mbahnya, kan orang beda-beda yang penting makanan habis, lagian nanti mulutnya bisa dibersihkan pakai air, bukan begitu bukan yaaa....

Menjelang siang, matahari lagi terik-teriknya. Kanaya memang bunda ajak main di dalam rumah, beberapa teman-teman sebayanya juga diundang main ke rumah supaya Kanaya tidak mengajak main keluar. Habis main, saatnya bobo siang, dan sorenya Kanaya ngajak ke luar, langsung deh disambut sama komentar lagi.... “Waaah Kanaya enggak ada mbahnya, dikurung sama bunda yaaa ga boleh keluar yaaa.....” Ayaaam kali bu di kurung, hehehehe.... mbah lagi....mbah lagi.....

Habis mandi sore, Kanaya ajak main sepeda di luar rumah, udah siap-siap sama hujan komentar. Bener aja, baruuuu keluar pager ada ibu yang ngeliatin Kanaya sambil bilang, “koq Kanaya enggak ada mbahnya , wajahnya layu siih.”.... Hhhhyyyaaa... emang Kanaya sama bundanya tekanan bathin gitu kali yaaah... kan bangun tidur buuuuk, wajah masih belum semangat. Bunda tetap senyum sih, enggak jawab apapun, maklum yang paling muda, ngejawab dikit, langsung dinasehatin panjang lebar.

Beginilah kalo tinggal di perumahan yang udah pada senior semua, usia bunda sama dengan usia beberapa anak mereka. Senangnya dianggap anak sendiri, tapi dukanya harus tahan kuping sama komentar-komentar yang aduhaaaiiii.... dianggap enggak punya pengalaman mengasuh anak, dianggap masih kecil, setiap melakukan apa saja untuk Kanaya adaaaa aja komentar miring. Lhaaa, … Kanaya kan anaknya bunda yaks, masak sih mau diterlantarkan. Biar ga punya pengalaman ngasuh anak tapi kan cari ilmu juga lewat internet, lewat orang lain, lewat ibu dll .

Menjelang malam, mbahnya enggak tahan kangen berat sama Kanaya dan berkunjung ke rumah. Ketemu sama tetangga dan terjadilah dialog ini...
tetangga : eeh ibu baru keliatan, kemana aja...
mbah : rumah lagi di renovasi , jadi nungguin tukang
tetangga : jangan lama-lama atuh buuu......
mbah : memang kenapa ?
Tetangga : kasihan itu kanaya kalo ditinggal lama-lama cuma sama bundanya (wajah serius mimik prihatin)

Gdubrraakk....... Hwaaaa.... haallloooo.... Kanaya bersama bundanya lhooo, ….. bundanya baik hati, ramah tamah, tidak sombong dan rajin menabung...... bukan bersama ibu-ibu judes penculik dan penyiksa anak.... emangnya Kanaya kalo sama bunda di suruh nimba aer, disuruh ngepel sama belanja di warung? Tubuhnya mulus ga ada cubitan dan selalu wangi. Makan juga doyan, tidur cukup. Jadi ga ada yang perlu dikasihani ya buuuuk... (tentu saja omongan ini cuma dalem hati doang) hehehe...





my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.