Huru Hara di Sabtu Pagi

Rabu, 30 Mei 2012


Alhamdulillah bisa ngeblog lagi. Pffyuuh... *elapkeringetyangbercucuran

Banyak cerita yang ingin diposting sebenernya, tapi berhubung udah kelamaan jadi banyak yang lupa. Nah pas lihat foto-foto Kanaya di HP langsung terinspirasi untuk majang foto-fotonya di blog. Jadi mau cerita sedikit plus pamer foto aja nih, mayan buat nambah-nambahin postingan, hehehe.....

Sabtu dan ahad pagi adalah pagi yang rempoooong buat bunda. Trus Senin sampai Jumat pagi gimana? Enggak rempong ya? Waaks itu lebih rempong lagi.... .. hialaaaah... jadi judulnya setiap pagi rempong dong ah. Cuma bedanya sabtu ahad pagi, kaki bunda masih bisa dipakai jalan, kalo hari biasa perasaan di dalam rumah itu kaya lagi lari-lari karena banyak yang harus dipersiapkan sambil berlomba dengan waktu. Lebaayy.com

Seperti biasa setiap sabtu bunda belanja sayuran yang akan dimasukkan kulkas supaya dihari kerja tidak terlalu repot saat menyiapkan makanan. Kanaya seperti biasa juga ikut membantu menciptakan kerusuhan di dapur. Bawang bombai ditendang kaya bola, baskom dibalik dibuat gendang, cabe disebar sampai kemana-mana, daun yang membungkus tempe dikupas sampai tempenya telanjang dan akhirnya kangkung yang tak berdaya ,yang udah bunda potong-potong ikut jadi korban.



Kangkung itu di bawa kekasur dan disebar disana. Bunda sudah panggil-panggil dari dapur supaya Kanaya mengembalikan harta rampasan perang kangkung yang akan dimasak, tapi tidak dipedulikan. Ayahnya yang melihat kejadian ini tertawa-tawa sambil memfoto.




Setelah kangkung disebar seperti orang kaya nyebar duit. emang ada yah orang kaya yang nyebar duit? Dimana...dimana...dimanaaaa... Kanaya menemukan bedak yang lupa bunda simpan. Sekarang perhatiannya beralih ke bedak. Dia sibuk menumpahkan bedak itu ke tangannya, lalu mengusap-usap wajah, tangan dan sekujur tubuh. Tidak lupa serbuknya disebar juga di karpet. Eeeeaaaa.....


Nah ini dia hasilnya, wajah celemotan ga karuan. Mirip sama dandanan orang mau ngelenong, hehehehe




Setelah itu Kanaya meninggalkan kangkung dan bedak yang tadi sudah jadi korban kreativitasnya, lalu berlari menuju pagar rumah, ingin bermain dengan teman-temannya. 

Tinggal bundanya dengan bercucuran air mata lesu memunguti kangkung satu persatu dan membersihkan bedak yang berceceran di karpet. Huuffss.... *pengen jadi emak yang sabar jadi enggak mau nendang kulkas yang tak berdosa...... xixixixixi


19 bulan

Minggu, 20 Mei 2012


Enggak terasa, sudah di angka 19 bulan, putri mungil bunda yang bikin gemes gemes gemes gemes. Alhamdulillah masih ASI meskipun sekarang ada susu tambahan. Makannya masih agak susah tapi di waktu tertentu kadang lahap banget, sampai Kanaya yang meminta makan sendiri. Peningkatan makannya justru di ngemilnya, sekarang ini setiap saat dia meminta kue, agar-agar maupun cemilan yang bunda makan. Makanan favorit masih belum bergeser yaitu krupuk. Kalau dilarang langsung bikin atraksi badan telungkup kaki dan tangan di hentak-hentak sambil meraung-raung (duh bahasanya....) Yah intinya dia akan ngambek berat kalau dilarang makan krupuk. Kriukkk.....

Saat ini masih di terapi enzym oleh dokter langganannya selama satu bulan. Jadi , sebelum makan sore kanaya harus meminum enzym tambahan supaya makanan yang masuk bisa di cerna. Sebelumnya Bunda konsultasi ke dokter karena berat badan Kanaya tidak mengalami peningkatan dan setelah diperiksa di laboratorium, ternyata semua makanan dan zat-zat penting hanya numpang lewat tanpa ada yang terserap. Pantas berat badan Kanaya segitu-gitu aja dan terlihat kurus untuk ukuran anak seusianya. Bunda pernah cerita tentang hal ini disini.


Belum tau sih bagaimana hasilnya karena baru berjalan seminggu, nanti setelah sebulan baru akan diperiksa lagi perkembangannya, mudah-mudahan hasilnya bagus dan enzym dalam tubuhnya bisa bekerja sendiri tanpa harus di bantu lagi enzym dari luar.

Kanaya sekarang ini lagi senang banget bertanya, apa saja yang terlihat aneh dia akan berseru apa niih... apa tuuhhh atau napa siih? Pernah suatu hari ayah dan bunda diskusi lumayan seru tentang suatu hal di depan Kanaya. Diskusi ini terhenti saat wajah polos kanaya menatap ayah dan bundanya bergantian lalu melemparkan pertanyaan....... napa siih.... Jadi bikin ayah dan bunda tertawa, karena mimik wajahnya itu lho serius banget. Duuuh mau taaauk aja deh loooh, kalo kata abege jaman sekarang.

Kanaya juga sudah bisa menyampaikan keinginan terhadap sesuatu. Naya mau itu, naya ndak mau ini, atau unda angan egi (bunda jangan pergi), unda duduk cini cama naya (bunda duduk sini sama Naya). Kadang bundanya diminta bernyanyi lagu-lagu pilihannya sendiri. Bunda berusaha turuti keinginannya meskipun ada yang tidak faham ucapannya, yang bisa berujung tangisan Kanaya. Kalau bunda sudah bernyanyi sampai satu album (kek yang udah rekaman ajah hihihi), dia masih belum puas, masih dilanjutkan dengan …... colawat aja unda... colawat...colawat (sholawat) dan sholawatnya pun inginnnya yang beberapa versi, belum sampai ujungnya sudah minta ganti sholawat versi yang lain. 




Dan ternyata, pilihan lagu yang kita ajarkan padanya sangat berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Bunda sering setelkan Kanaya vcd lagu anak-anak dari edutainment yang banyak mengajarkan tentang keseharian anak-anak muslim. Salah satu yang membekas di ingatan Kanaya adalah lagu tentang Aku Bisa Sendiri. Berikut liriknya

Ayah Ibu selalu membantuku
dari kecil hingga ku besar
kini giliranku bantu mereka
apa yang kubisa kan kulakukan

Aku bisa makan sendiri
Aku bisa mandi sendiri
Kini giliranku bantu mereka
Apa yang kubisa kan kulakukan

Kalau enggak salah liriknya seperti itu. Memang sih lagu itu cocok buat anak di atas lima tahun. Mengajarkan kemandirian pada anak dan membuat anak jadi lebih kreatif. Tetapi Kanaya sudah mulai menerapkan lagu itu, setiap mandi dia minta gayungnya dipegang sendiri sambil mengambil air dan mengguyurkannya ke tubuhnya, sambil nyanyi, …... aku ica mandi cendili....ini iliranku antu ereka... dst... Pertama kali melihatnya bunda tertawa geli, subhanallah, ternyata ingatan anak-anak itu memang kuat sekali. Begitu pula saat makan, dia ingin menyendok sendiri makanannya, saat berganti pakaian pun ingin dilakukan sendiri, sambil bersenandung lagu itu. Waahh besok-besok bisa disuruh ke warung sendiri beli sayuran kali yaak.... hehehe


Kanaya juga sering jadi kerumunan tetangga yang senang mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana , karena Kanaya akan menjawab pertanyaan itu dengan mimik yang lucu. Misalnya 
bundanya siapa namanya : unda ina (bunda rina)
ina siapa : ina cetiaati (Rina Setyawati)
kalo ayahnya : ayah acani (ayah hasani)
kalo mbahnya : mbah palmini (mbah parmini)
tantenya ?: ante eni, ante titi (tante jeni dan tante titik, adiknya bunda)
Naya udah makan : udah
pakai apa : iyol (telor)
Sapa tadi yang nangis : naya (nunjuk dada dengan bangga)
Kenapa nangis : atoh di onoh (jatoh disana) sambil bibir monyong 5 centi
Kanaya darimana : aen ayunan ama elocotan ( main ayunan sama perosotan)

Tentang pertanyaan darimana ini, setiap Kanaya pulang kerumah setelah diajak ayahnya keliling komplek dan bertemu bundanya, maka dia yang akan terlebih dulu bertanya … dali mana.... Jadi sebelum bunda bertanya dia yang akan bertanya darimana ….. wkwkwk... terbalik atuh nak, seharusnya bunda yang bertanya darimana.

Entah meniru dari siapa, bunda dibuat terkejut saat suatu hari saat bermain di luar dan ada pesawat terbang melintas, Kanaya langsung melihat ke atas dan berteriak.... ecawaaatt.... minta uit.... dua lebu (pesawat minta duit dua rebu). Doooh, …... hancur deh reputasi emaknya dikirain ga sanggup ngasih duit dua ribu buat anaknya sampai dia minta duit ke pesawat yang lewat. Kejadian ini benar-benar bikin bunda tertawa. Nah sekarang saat di televisi sedang ramai pemberitaan kecelakaan pesawat sukoi di Gunung salak, dia pun sering heboh minta duit ke pesawat yang memang sering muncul penampakannya di televisi. Ampyuuunn.....

Kanaya 19 bulan makin lucu dan sering bikin bunda tertawa. Ayah dan bunda juga harus ekstra hati-hati berbicara karena apapun yang dia dengar dan lihat pasti akan segera ditiru. Kejadian yang paling bikin speechless adalah saat Kanaya memanggil ayahnya dengan panggilan mas, ini akibat bunda sering lupa memanggil mas saat ada di depan Kanaya. …... Maaas aya aus mas, mau mimik...(mas naya haus mau mimik) Gubrraaakkk..



Sehat selalu dan bertambah cerdas ya nak... mmmuuaacchhh

Mewujudkan Mimpi Bunda

Rabu, 16 Mei 2012


Belakangan ini bunda agak kurang konsisten menulis perkembangan Kanaya di blog, alasan klise... sok Sibuk. Ampyun deh udah kaya mentri aja yah gayanya sibuk... sibuk..sibuk... Tapi kali ini bunda beneran sibuk, karena baru aja wara wiri untuk persiapan buka toko perlengkapan muslim. Masih toko kecil dan baru merintis sih, tapi pede aja yah di umbar di sini hehehehe


Mimpi punya toko sendiri ini sebenarnya sudah lama dan pernah juga bunda sampaikan padapostingan disini. Alhamdulillah Allah memudahkan dan bunda tidak menyangka secepat ini Allah kabulkan. Berawal dari ketidaksengajaan ayah Kanaya melihat ada sebuah kios yang disewakan di sebuah jalan di Bekasi. Setelah bernegosiasi dengan pemiliknya ternyata harga bisa ditawar. Dan Allah lagi-lagi memberi kemudahan untuk mendapatkan kepercayaan investor. Yang mau baca kisahnya bisa dibaca disini ya http://birumuda.multiply.com/journal/item/102/Mewujudkan_Mimpi_Punya_Toko_

Bunda Kanaya masih tetap ngantor sambil mengembangkan usaha ini. Sepulang kerja mengontrol keadaan toko dan sabtu ahad waktunya promosi dan belanja-belanja kebutuhan toko, meskipun tidak seharian full di luar rumah, jadi masih bisa bersama dengan Kanaya. Saat ini masih harus menjalani keadaan ini karena memang kondisinya bunda masih punya amanah yang harus diselesaikan di kantor. Mudah-mudahan suatu saat bisa full urus toko dan resign dari kerja kantoran. aamiin

Nah, alasan sibuknya beneran kan? Meskipun sibuk tapi alhamdulilah Kanaya tidak terbengkalai, bunda tetap menjaga kualitas pertemuan dengan Kanaya meskipun secara kuantitas berkurang. Kanaya tetap prioritas buat bunda, dan bunda berusaha menyeimbangkan semua peran. Semoga suatu saat nanti toko ini berkembang , amanah di kantor bisa terselesaikan dan bunda bisa mempunyai banyak waktu bersama Kanaya. Aamiin.

narsis bersama dulu sebelum persiapan buka toko hehehe




Kanaya meniru dede Luthfi ^__*

Selasa, 08 Mei 2012


Alhamdulillah Kanaya udah lebih sehat dari sebelumnya. Sudah ceria lagi dan bernyanyi nyanyi sepanjang hari. Enggak seperti saat sakit di postingan yang lalu, lesu, agak rewel dan tidak mau makan sama sekali. Alhamdulillah sekarang sudah mulai mau makan, bahkan menurut mbahnya sering minta makan sendiri dan minta kue-kue. Terapi enzimnya belum terlaksana karena bundanya masih sibuk ngurus ini itu. Insya Allah mudah-mudahan pekan ini bisa konsultasi lagi ke dokter anak.

Berhubung sudah mulai aktif kembali, ada saja tingkah lakunya yang bikin orang sekelilingnya tertawa. Terutama tingkahnya dalam meniru sesuatu. Jadi, siang hari Kanaya kan di rumah mbahnya bersama tantenya yang punya bayi usia 2 bulan bernama Luthfi. Sepupunya Kanaya ini harus dijaga ekstra ketat, karena Kanaya yang tidak mengerti sering menciumi pipinya dengan posisi menindih badannya, atau terkadang menarik kakinya. Saat Luthfi dimandikan pun dia yang paling heboh, ingin ikut memandikan atau ikut sekalian nyemplung ke dalam bak mandi. Kalau Luthfi diangkat dari tempat tidur, Kanaya buru-buru tiduran di tempat tidur bekas Luthfi dan memakai bantal bayi. Aya adi dede upi (Naya jadi dede Luthfi) bahkan kadang minta dibuatkan susu botol dan diminum sambil tiduran persis seperti bayi . Hadeeeuhh....

Kadang dia pun merengek minta digendong dengan posisi seperti bayi. Aya au endong aya dede upi (Naya mau digendong kaya dede Luthfi) lalu meminta yang menggendongnya menimang nimang, kemudian dia pura-pura menunjukkan mimik anak bayi yang senang saat digendong sambil tangannya digerak-gerakkan. *toooppp

Nah kemarin saat Luthfi diangkat dari strollernya dia segera menaiki stroller tersebut menggantikan posisi Luthfi. Ini dia beberapa gayanya......... 

 






Ampyuuunn deh Kanaya, ada ajaa kelakuannya


Bolak balik ke dokter

Jumat, 04 Mei 2012


Setiap orang tua pasti sedih ya kalo buah hatinya sakit. Kepengen rasanya memindahkan rasa sakit itu di tubuh orang tuanya, supaya si anak tetap sehat dan ceria. Tapiii... ini kan bukan dunia dongeng yang bisa memindah-mindahkan rasa sakit sesuka kita. Namanya juga cobaan hidup yaa harus dihadapi, termasuk saat anak sakit yang merupakan cobaan buat si anak dan orang tuanya juga.

Yup, Kanaya sakit seminggu kemarin. Bunda dan ayah jadi sedddiiihhh melihat Kanaya yang biasanya ceria jadi rewel dan lemas. Makan yang tadinya susah banget, sejak sakit jadi sama sekali enggak mau makan. Kanaya cuma mau nenen saja. Bunda juga enggak boleh kemana-mana pokoknya harus nempel sama Kanaya.

Jadi ceritanya, Kanaya lagi dalam program terapi untuk memperbaiki berat badan tubuhnya yang tidak ada peningkatan sejak usia setahun. Rabu bunda konsultasi ke dokter anak dan langsung test mantoux (bener ga nih nulisnya), hari jumat dijadwalkan tes feses dan darah. Rencana sabtunya baru bawa semua hasil laboratorium ke dokter. Nah ternyata sabtu pagi badan Kanaya panas, saat bunda mau ukur suhu tubuhnya, tiba-tiba dia muntah banyak sekali. Bunda agak panik karena sampai dengan usia 18 bulan ini, Kanaya belum pernah muntah. Bunda coba kasih Kanaya makanan dan minuman dia menolak, tetapi masih terus muntah beberapa kali.

Tanpa berpikir lama lagi bunda segera membawa Kanaya ke dokter terdekat. Tetapi ternyata dokternya kurang memuaskan, bunda dan Kanaya hanya 5 menit di dalam ruangan. Pak dokter tampak buru-buru keluar tanpa memberi kesempatan bunda untuk berkonsultasi. Dia hanya menuliskan beberapa resep obat yang harus di tebus, meskipun akhirnya bunda hanya menebus obat panas dan muntah saja, karena di resepnya itu salah satunya ada obat tidur dan obat diare, padahal kan Kanaya tidak diare. Bukannya bunda sok tauk ya, cuma kok ya ngeri aja gitu ngasih obat macam-macam ke anak diluar yang dibutuhkannya. ( maap klo ada dokter yang baca, maaaap banget tidak bermaksud apa-apa, boleh kan ya orang tua menentukan pilihan untuk anaknya)

Sampai sabtu malam belum ada perubahan, malah Kanaya semakin lemas. Panasnya juga belum turun, dan yang paling mengkhawatirkan, tidak ada makanan yang masuk ke perutnya kecuali ASI yang sudah tidak maksimal lagi kuantitasnya. Dokter anak langganan Kanaya yang tadinya akan bunda kunjungi untuk konsultasi hasil Lab pun tidak bisa datang dan Kanaya dijadwalkan hari senin baru bisa bertemu.

mata kanaya yang senduuuu....

Akhirnya karena panik Kanaya semakin lemah, bunda telpon rumah sakit dan mencari informasi dokter anak yang praktek di hari Minggu. Alhamdulillah masih ada dokter yang praktek dan bunda segera membawa Kanaya kesana. Bunda menceritakan kronologis sakitnya Kanaya dan dokter menyarankan untuk rawat inap. Deg... makin galau lah hati bunda, kebayang nangisnya dia ditusuk jarum infus. Hiks...hiks...

Tapi dokter tidak memaksa, kalaupun ingin di rawat jalan masih diperbolehkan. Akhirnya bunda memilih untuk rawat jalan. Pertimbangannya saat itu selain tidak tega dengan selang infus dll, bunda berfikir Kanaya bisa lebih maksimal beristirahat bila di rumah. Dia pasti lebih nyaman karena lingkungannya sudah dikenal, dan pengalaman anak-anaknya teman, biasanya justru kalau di rawat inap tidak bisa tidur karena bercampur dengan anak-anak yang lain. Kecuali di kelas VIP ya yang sendirian di dalam kamar. Akhirnya Dokter hanya meresepkan renalyte supaya tidak kekurangan cairan dan obat untuk mualnya

Sampai rumah dan beristirahat alhamdulillah ada perubahan, panasnya turun, tidak muntah lagi dan terlihat lebih segar. Tidak seperti sebelumnya yang lemas seperti tidak ada tenaga. Nah hari seninnya, Kanaya kembali ke dokter untuk konsultasi masalah berat badannya yang memang sudah dijadwalkan sebelumnya. Duuh.... maapkeun bunda ya nak harus bolak – balik ke dokter.

Hasil dari laboratorium yang dijelaskan bu dokter ternyata Kanaya ada masalah pada enzim tubuhnya. Semua makanan yang masuk tidak terserap dengan baik oleh tubuh, karena pada fesesnya ditemukan lemak, karbohidrat dll zat makanan yang sangat diperlukan tubuh. Pantas saja badannya terlihat mungil dan berat badannya tidak bertambah. Salah satu solusinya adalah akan diberikan bantuan enzim dari luar sampai enzim dalam tubuhnya bisa bekerja sendiri, begitu kata bu dokter. Tapi, berhubung kondisi Kanaya belum sepenuhnya sehat, pemberian enzim ini akan ditunda sampai Kanaya benar-benar sehat. 

Hiks...hiks..hiks.... 
Bunda yakin akan bisa melalui ini semua dengan baik, karena Allah yang akan memudahkan segalanya... aamiin ^^__*

Mohon maaf belum bisa maksimal bw, mohon doanya ya semoga Kanaya bisa segera pulih.

anaknya lesu.... emaknya begaya... haduuuh




my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.