Alhamdulillah Kanaya 23
bulan, ga terasa bentar lagi 2 tahun. Anak bunda udah gede ternyata.
Perasaan baru kemarin sore belajar jalan, sekarang udah lari-lari
nyeruduk kesana kemari. Aktif, ceria, menggemaskan, bikin bunda
ketawa ngakak tapi kadang bikin bunda sedih kalau lagi lihat
Kanaya sakit. Makin ceriwis ngomongnya, apa aja dikomentari. Paling
ga suka kalau ada banyak orang, bunda malah ngobrol sama orang lain
dan Kanaya dicuekin. Kalau nangis juga udah mulai naik oktafnya,
kenceng dan menggemparkan, tapi tetap ya nangis sama senyum, masih
banyakan senyumnya.
Apa, kenapa, bagaimana
Kanaya di usianya yang ke 23 bulan ini? Bunda mencatat beberapa hal:
Untuk anak seusia Kanaya,
dia terbilang mungiiiiiiiiiil banget. Berat badannya di bawah normal.
Bunda sudah ceritakan
disini Kanaya bermasalah dengan enzim
pencernaannya. Jadi, karbohidrat, lemak, protein dan segala zat
penting lainnya keluar bersama fesesnya karena enzim pencernaannya
tidak bekerja optimal. Dua bulan menjalani terapi enzim tidak banyak
membuahkan hasil. Sampai akhirnya dokter berkesimpulan tubuh Kanaya
kecil karena menurun dari bundanya. Hmmm....
Saat baca
tulisan mba Elsa tentang Dija disini, bunda jadi ikutan sedih, karena yang
dialami mba Elsa sama persis dengan bunda. Kadang perasaan
gimanaaaaaa gitu kalau ada yang komentar kok
Kanaya kecil banget,
kurus yaaa, dikasih makan yang bergizi dong, makanannya ngebosenin
kali. Bunda cuma bisa senyum-senyum aja
sambil mikir mo nendang
apaan yak hihii.hihi
Toh bunda juga kan enggak
diam saja, sudah usaha macam-macam, konsultasi ke beberapa dokter,
banyakin ilmu tentang gizi, variasi makanan. Tapi Kanaya memang agak
susah makannya, beberapa suap lahap setelah itu buang muka. Bahkan
saking kepengennya Kanaya mau makan, setiap masak, bunda komat kamit
di depan panci. Bukan baca-jampi-jampi tapi doa sama Allah supaya
masakan bunda dimakan Kanaya. Hehehe....
Yah... dinikmati saja ya
masa-masa seperti ini, *menghiburdiri. Mudah-mudahan masalah
pencernaan Kanaya segera sembuh, dan Kanaya makannya buanyak. Aamiin
ya Allah
|
sebuah pencitraan..... biar dikira makannya banyak.... sekaligus juga harapan emaknya..... |
Kalo
masalah tiru meniru, anak-anak itu paling cepat ya daya tangkapnya.
Gegara sering lihat bunda ngelus-ngelus bagian yang sakit kalau
Kanaya jatuh, dia sekarang ikut ikutan. Suatu saat posisi bunda
sedang duduk, Kanaya main sepeda tidak sengaja roda depan menabrak
kaki bunda, langsung turun dari sepeda dan ngelus-ngelus kaki bunda.
Maap ya... sakit ya....ush..ush...udah gpp kok..... Bunda
ngikik lihat adegan itu. Lain waktu lihat bunda mengaduh karena
tangannya lecet, langsung sibuk kesana kemari... sakit ya....kasih minyak but
but ya... minyak but butnya dimana .
Kalau
bundanya batuk-batuk langsung nadahin kedua tangan dekat mulut bunda,
mau muntah yaa.... ayo muntahin... muntahin. Hehehehe
setiap orang batuk dipikirnya kepengen muntah. Pernah juga bunda
makan kepedesan, langsung berdiri dengan wajah dimanis maniskan......
bunda pedes ya, aus ya, naya ambilin minum yaaa. …
ngaciiiir menuju dispenser, bundanya tergopoh gopoh ngikutin dari
belakang, soale biasanya kalau Kanaya menuju dispenser akan ada
banjir dadakan
Kanaya
lagi seneng banget ngomong males. Tertular dari sepupunya Naufal.
Suatu hari tetangga depan rumah panggil-panggil Kanaya, tapi Kanaya
cuek aja. Bunda menegur kenapa Kanaya dipanggil diam saja,
jawabnya.... maleeessss.
Lain waktu, ruang
tamu yang udah kaya kapal pecah, berantakan sama mainan Kanaya, bunda ajak
sama-sama membereskan. Hayuuk Kanaya kita beresin
mainanannya. Dia menjawab
santai, ….Males aaaaaah.......
sambil duduk ngeliatin bunda sibuk beberes, kakinya diangkat satu,
sambil gigitin kuku, wajahnya dibikin jutek. Duuuuuh... ngelus dada,
ngelap muka. Sabaaar...sabaaaar.
Lagi belajar pipis di kamar mandi tanpa diaper, tapi seringnya sampai
depan pintu kamar mandi udah ngucur. Bunda pasang wajah cantik penuh
senyum, Kanaya sholihat, kok pipisnya ga di kamar mandi? Kenapa
?..... mulut maju 5 senti.... mallleesssss.....
Anak
seusia Kanaya itu lagi senang-senangnya berimajinasi. Awalnya bunda
kaget tiba-tiba dia berbicara sendiri di ruang tamu. dengan wajah
serius seperti sedang berdialog dengan seseorang. Ternyata dia sedang
berimajinasi menjadi bunda yang menasehati anaknya. Makannya
yang banyak ya nak, kalau main jangan jauh-jauh ya. Bunda
cengengesan sendiri lihat kelakuan Kanaya.
Kadang
sepeda diajak ngomong, pintu di sayang-sayang trus bergaya seperti
seorang penyanyi pakai sisir sebagai micnya. Eh Kanaya juga udah tauk
cherybelle, trus ikutin gayanya... chibi...chibi.... sambil pegangin
pipinya. Haduuuuuh, kamu itu masih bayi nak, itu kan gaya abege,
jangan – jangan bentar lagi ngefans Coboy Junior. Eeaaaaa......
Kanaya,
permata hati ayah dan bunda, doa penuh cinta untukmu selalu. Semoga
23 bulan ini Kanaya semakin cerdas yaaa......