Kanaya Belajar Menghafal Doa

Rabu, 26 September 2012


Di sela sela kesibukan bunda menjelang akhir bulan, kepengen posting tentang perkembangan Kanaya, sekaligus laporan buat ayah yang ada di seberang pulau, tentang gadis kecilnya.


Sejak Kanaya masih bayi, bunda selalu membiasakan membaca doa-doa harian ketika melakukan aktivitas apapun di depan Kanaya meskipun dia belum mengerti. Kanaya bangun tidur, mau makan, saat bepergian, tidak luput dari membaca doa. Sama seperti keluarga muslim lainnya, bunda ingin setiap langkah Kanaya diiringi doa dan keberkahan dari Allah.

Kebiasaan ini baru mulai terasa efeknya saat sekarang ini. Kanaya jadi lebih mudah menghafal doa harian, meskipun masih terbata-bata dan kadang hanya melanjutkan ujungnya saja. Saat bangun tidur, mata masih lima watt, kesadaran masih belum 100 %, bunda ajak Kanaya sama-sama membaca doa bangun tidur. alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin...... … nucul (nusyur) Kanaya yang melanjutkan.

Setiap mau makan, biasanya bunda yang banyak baca doa, selain doa mau makan. Maklumlah Kanaya masih membernya grup GTM, yang kalau lagi ogah makan sampai bikin bundanya pengen guling-gulingan di lantai. *Lebay. Doa mau makan ini juga dia bisa mengikuti dan paling kencang di akhir doa.

Yang lucu itu kalau Kanaya mau mandi. Sebelum masukke kamar mandi, dia berdiri di depan pintu dan berteriak lantang, bismila ilohman ilohiiiiiiiiim.....langsung diam dan menoleh ke arah bunda. Berhubung belum hafal banget doa masuk kamar mandi dia yang minta bunda baca doa dan Kanaya tinggal mengucapkan bagian akhirnya saja. Kirain bunda, baca bismillah kenceng-kenceng abis itu dilanjutkan doa eh ternyata nengok ke bunda minta dibacain hehehe. 

Nah di dalam kamar mandi, urusan baca doa ini masih berlanjut, dia minta dibacakan doa-doa yang lainnya. Ayo bunda baca doa makan, baca doa tidul, doa pelgi. Huhuhuuhuhuh.... anak ngetes emaknya..... Bunda sudah kasih pengertian kalau mau belajar baca doa nanti saja di luar kamar mandi. Alhamdulillah enggak maksa bundanya untuk membaca doa yang lainnya.

Menjelang tidur adalah saat mengulang doa-doa harian tadi. Kadang bunda tambahkan doa buat orangtua dan yang lainnya. Sepintas memang Kanaya seperti tidak memperhatikan tapi bunda yakin kalimat- kalimat thoyibah itu akan terekam dengan baik di otaknya. Semoga Allah memberi keberkahan dan keselamatan di setiap jejak langkah Kanaya. aamiin



 


23 bulan

Kamis, 20 September 2012

Alhamdulillah Kanaya 23 bulan, ga terasa bentar lagi 2 tahun. Anak bunda udah gede ternyata. Perasaan baru kemarin sore belajar jalan, sekarang udah lari-lari nyeruduk kesana kemari. Aktif, ceria, menggemaskan, bikin bunda ketawa ngakak tapi kadang bikin bunda sedih kalau lagi lihat Kanaya sakit. Makin ceriwis ngomongnya, apa aja dikomentari. Paling ga suka kalau ada banyak orang, bunda malah ngobrol sama orang lain dan Kanaya dicuekin. Kalau nangis juga udah mulai naik oktafnya, kenceng dan menggemparkan, tapi tetap ya nangis sama senyum, masih banyakan senyumnya.

Apa, kenapa, bagaimana Kanaya di usianya yang ke 23 bulan ini? Bunda mencatat beberapa hal:

  • MUNGIL
Untuk anak seusia Kanaya, dia terbilang mungiiiiiiiiiil banget. Berat badannya di bawah normal. Bunda sudah ceritakan disini Kanaya bermasalah dengan enzim pencernaannya. Jadi, karbohidrat, lemak, protein dan segala zat penting lainnya keluar bersama fesesnya karena enzim pencernaannya tidak bekerja optimal. Dua bulan menjalani terapi enzim tidak banyak membuahkan hasil. Sampai akhirnya dokter berkesimpulan tubuh Kanaya kecil karena menurun dari bundanya. Hmmm....

Saat baca tulisan mba Elsa tentang Dija disini, bunda jadi ikutan sedih, karena yang dialami mba Elsa sama persis dengan bunda. Kadang perasaan gimanaaaaaa gitu kalau ada yang komentar kok Kanaya kecil banget, kurus yaaa, dikasih makan yang bergizi dong, makanannya ngebosenin kali. Bunda cuma bisa senyum-senyum aja sambil mikir mo nendang apaan yak hihii.hihi

Toh bunda juga kan enggak diam saja, sudah usaha macam-macam, konsultasi ke beberapa dokter, banyakin ilmu tentang gizi, variasi makanan. Tapi Kanaya memang agak susah makannya, beberapa suap lahap setelah itu buang muka. Bahkan saking kepengennya Kanaya mau makan, setiap masak, bunda komat kamit di depan panci. Bukan baca-jampi-jampi tapi doa sama Allah supaya masakan bunda dimakan Kanaya. Hehehe....

Yah... dinikmati saja ya masa-masa seperti ini, *menghiburdiri. Mudah-mudahan masalah pencernaan Kanaya segera sembuh, dan Kanaya makannya buanyak. Aamiin ya Allah

sebuah pencitraan..... biar dikira makannya banyak.... sekaligus juga harapan emaknya.....

  • EMPATI
Kalo masalah tiru meniru, anak-anak itu paling cepat ya daya tangkapnya. Gegara sering lihat bunda ngelus-ngelus bagian yang sakit kalau Kanaya jatuh, dia sekarang ikut ikutan. Suatu saat posisi bunda sedang duduk, Kanaya main sepeda tidak sengaja roda depan menabrak kaki bunda, langsung turun dari sepeda dan ngelus-ngelus kaki bunda. Maap ya... sakit ya....ush..ush...udah gpp kok..... Bunda ngikik lihat adegan itu. Lain waktu lihat bunda mengaduh karena tangannya lecet, langsung sibuk kesana kemari... sakit ya....kasih minyak but but ya... minyak but butnya dimana .

Kalau bundanya batuk-batuk langsung nadahin kedua tangan dekat mulut bunda, mau muntah yaa.... ayo muntahin... muntahin. Hehehehe setiap orang batuk dipikirnya kepengen muntah. Pernah juga bunda makan kepedesan, langsung berdiri dengan wajah dimanis maniskan...... bunda pedes ya, aus ya, naya ambilin minum yaaa. … ngaciiiir menuju dispenser, bundanya tergopoh gopoh ngikutin dari belakang, soale biasanya kalau Kanaya menuju dispenser akan ada banjir dadakan 

  

  • MALES
Kanaya lagi seneng banget ngomong males. Tertular dari sepupunya Naufal. Suatu hari tetangga depan rumah panggil-panggil Kanaya, tapi Kanaya cuek aja. Bunda menegur kenapa Kanaya dipanggil diam saja, jawabnya.... maleeessss.

Lain waktu, ruang tamu yang udah kaya kapal pecah, berantakan sama mainan Kanaya, bunda ajak sama-sama membereskan. Hayuuk Kanaya kita beresin mainanannya. Dia menjawab santai, ….Males aaaaaah....... sambil duduk ngeliatin bunda sibuk beberes, kakinya diangkat satu, sambil gigitin kuku, wajahnya dibikin jutek. Duuuuuh... ngelus dada, ngelap muka. Sabaaar...sabaaaar.

Lagi belajar pipis di kamar mandi tanpa diaper, tapi seringnya sampai depan pintu kamar mandi udah ngucur. Bunda pasang wajah cantik penuh senyum, Kanaya sholihat, kok pipisnya ga di kamar mandi? Kenapa ?..... mulut maju 5 senti.... mallleesssss.....

  • IMAJINASI

Anak seusia Kanaya itu lagi senang-senangnya berimajinasi. Awalnya bunda kaget tiba-tiba dia berbicara sendiri di ruang tamu. dengan wajah serius seperti sedang berdialog dengan seseorang. Ternyata dia sedang berimajinasi menjadi bunda yang menasehati anaknya. Makannya yang banyak ya nak, kalau main jangan jauh-jauh ya. Bunda cengengesan sendiri lihat kelakuan Kanaya.

Kadang sepeda diajak ngomong, pintu di sayang-sayang trus bergaya seperti seorang penyanyi pakai sisir sebagai micnya. Eh Kanaya juga udah tauk cherybelle, trus ikutin gayanya... chibi...chibi.... sambil pegangin pipinya. Haduuuuuh, kamu itu masih bayi nak, itu kan gaya abege, jangan – jangan bentar lagi ngefans Coboy Junior. Eeaaaaa......



Kanaya, permata hati ayah dan bunda, doa penuh cinta untukmu selalu. Semoga 23 bulan ini Kanaya semakin cerdas yaaa......







 


Naik kereta api... tut...tut...tuuut

Jumat, 14 September 2012


Libur lebaran yang cuma seminggu itu ternyata masih menyisakan banyak cerita. Cuma seminggu? Lha iya kepengennya kan setahun....*plakkk.   Buat ibu pekerja macam saya atau ayah yang harus ninggalin keluarga ke luar pulau, liburan itu jadi moment yang membahagiakan lahir dan bathin. Mumpung bisa ngumpul semua, langsung disusun rencana liburan kesana kemari. Dari muterin Mall, ke tempat bermain, silaturahim ke rumah saudara, jalan-jalan ke Ragunan sampai kepikir pengen ngajak Kanaya naik kereta.

Selama ini Kanaya memang hanya mengenal kereta lewat buku atau TV. Wujud nyatanya sering juga dilihat kalau ke rumah mbahnya yang harus melewati perlintasan kereta api. Setiap ada kereta yang lewat, Kanaya terlihat antusias dan selalu ingin melihat dengan berdiri di atas motor.

Dengan mempertimbangkan hal ini (eeeaa bahasanya kek pak camat ajah) dibuatlah rencana untuk mengajak Kanaya naik kereta. Tadinya bunda pikir ayah enggak serius, jadi bunda santai saja, pagi-pagi masih beberes, lagipula bunda pikir enggak jadi karena pastinya stasiun akan ramai sama orang-orang yang baru pulang dari mudik. Saat ayah minta bunda siap-siap baru deh kelabakan siapin ini itu. 




Sampai stasiun Bekasi sudah siang , hampir pukul 11, dan stasiun lumayan ramai. Tadinya kepengen ke Bogor tapi akhirnya memutuskan kita ke stasiun Kota saja abis itu balik lagi ke Bekasi, yang penting Kanaya merasakan naik kereta.

Ayah ke loket beli tiket KRL Commuter Line yang harganya 6000 rupiah klo ga salah. Sambil nunggu kereta datang, kami lihat-lihat situasi stasiun Bekasi yang sudah berbeda sekarang, lebih bersih dan tertib. Hati bunda rada ciut juga sih lihat calon penumpang yang lumayan banyak. Pastinya nanti akan berebutan, trus kalau di dalam kereta penuh, Kanaya nyaman gak ya. Kalau bunda pribadi sih urusan kereta dari jaman dulu kuliah udah jadi santapan sehari hari, dari mulai naik di gerbong yang isinya cuma 3 orang sampai pernah naik di gerbong yang super duper penuh sampai gerak aja enggak bisa . Tapi pengalaman bawa anak balita naik KRL yaa baru kali ini, wajar kan ya kalau deg deg an.




Alhamdulillah sekitar 10 menitan nunggu Commuter Linenya datang. Para penumpang rebutan naik pastinya, lha iya lah ini kan masih naik kereta di Indonesia hehehe. Karena ga mau rebutan, bunda santai aja belakangan naiknya. Sampai di dalam udah ga kebagian tempat duduk, tapi inilah kelebihan emak-emak bawa anak, langsung ada om om yang berdiri dan nyuruh bunda duduk. Kalau lagi begini, sik asik deh jadi emak-emak.


Ekspresi Kanaya langsung celingukan lihat orang-orang di dalam gerbong. Saat di stasiun Bekasi, penumpang yang berdiri belum terlalu banyak, tapi saat masuk stasiun Kranji mulai penuh dan sangat penuh banget saat di stasiun klender. Kanaya enggak nyaman dan minta pulang... bunda pulang aja yuukkk... Hyyaaaa.... mulai rewel, gelisah dan merengek terus minta pulang. Duuh mana susunya ketinggalan di rumah lagih. Alhamdulillah setelah dibujuk-bujuk dan dialihkan perhatiannya Kanaya mulai anteng. Apalagi saat di stasiun Jatinegara sebagian besar penumpang turun. 

Eh baru tauk ternyata Commuter Line enggak lewat stasiun Senen yak, *norak.... jadi langsung ke stasiun cikini, gondangdia, gambir. Kanaya mulai menikmati pemandangan apalagi saat lewat monas. Baru kali ini Kanaya lihat monas beneran, sebelumnya cuma dilihat di buku doang.


Sampai stasiun Kota pas banget jam 12 siang. Perut keroncongan, etapi restoran masih banyak yang tutup dan sekalinya ada yang buka, penuuuuh ga kebagian meja. Alhamdulillah ketemu bakso malang yang masih menyisakan satu meja buat kami bertiga. Puas makan-makan, ayah sholat, bunda lagi libur sholat jadi bersama Kanaya nonton penumpang aja di peron. Sambil nunggu kereta tujuan Bekasi, enggak lupa foto-foto, ntar klo ga da fotonya dikirain cerita karangan doang lagih hehehe.

Saat naik kereta pulang ke Bekasi ternyata tidak sepenuh saat berangkatnya. Setiap gerbong cuma ada beberapa penumpang saja, jadi kelihatan lebih lega dan nyaman. Mau ngapain aja bisa, mau salto atau main petak umpet juga bisa. *Ngasal..... 






Mungkin karena kenyang dan capek juga, Kanaya sudah tertidur saat baru sampai stasiun gambir. Ngelirik ke sebelah si ayah juga tidur, bunda kuat-kuatin supaya ga ikutan tidur, tapi lama-lama ga sadar juga tau tau udah sampai stasiun Bekasi. Untung tidurnya ga serius, kalau sampai terlelap bisa-bisa ngikut lagi ke stasiun Kota. Hihihi

Mudah-mudahan perjalanan singkat naik kereta ini jadi pengalaman yang berkesan buat Kanaya.


 

 

Senyummu Bahagiaku

Selasa, 11 September 2012



Judulnya kek stiker stiker di bis kota gak sih.. hehehe

Bahagia itu banyak definisinya dan salah satu definisi bahagia versi bunda adalah saat bisa pulang kerja tenggo tanpa disuruh ngelembur. Uuuughhhhh.... sejuta rasanya, pengen salto 20 kali saking bahagianya. Kenapa eh kenapa, yaaa karena bisa langsung capcus ke rumah si mbah jemput princess Kanaya.


Segala letih dan kram otak karena bergumul dengan angka-angka lenyaplah sudah. Rasanya ada bunga dimana-mana saat bunda muncul di ujung gang dan disambut teriakan Kanaya sambil berlari.... bundaaaaa...... sinetron banget dah ah.

Sampai rumah, cuma berdua aja sama Kanaya (ayah lagi ada amanah di Palembang). Guling-gulingan di kasur, main kuda-kudaan, joget-joget ala Barney, cerita tentang si gajah, main kereta-keretaan pakai buku Halo Balita dan banyak lagi aktivitas berdua dengan Kanaya. Itu kalau Kanaya bocici (bobo ciang cihuy) nya cukup, tapi kalau bocicinya cuma sebentar, abis magrib biasanya dia sudah tertidur.


Kadang kalau sudah bosan jingkrak-jingkrakan, bundanya suka iseng dandanin Kanaya macem-macem. Pernah juga posting di marih. Ngebedong Kanaya ala baby new born, atau ngebungkus Kanaya kaya lontong. Puaasssss banget lihat Kanaya ketawa-ketawa geli. Kadang kalau bundanya lupa foto dia yang mengingatkan... bunda...bunda... difoto..... hihihi, narsis akut ketularan emaknya.

Kadang juga bundanya enggak iseng, eh Kanaya yang iseng jadiin bajunya kaya jilbab ninja. Kalau sudah yakin lucu, baru deh dia teriak-teriak lagi minta difoto. Bener ya ternyata ….. kalau anak itu penyejuk pandangan mata dan penyegar jiwa. Bunda sering merasa fresh dan lupa kalau lagi stres saat bercanda dengan Kanaya.



Ini cerita senangnya, meskipun ada juga sisi cerita dimana dia ngambek, nangis guling-guling minta disetelin CD Barney yang sudah rusak, atau maksa pengen ngaduk masakan di atas kompor dengan api menyala. Belum lagi bunda yang kadang manyun saat Kanaya enggak mau makan nasi , tapi malah lahap makan pempek. Dan tambah pilu saat kanaya tiba-tiba panas, flu, buang-buang air, lemas dan rewel. Aaahh, perlu segepok kesabaran untuk menghadapinya.

Meskipun begitu, sisi menyenangkan seorang buah hati tetap lebih banyak. Gelak tawanya tetap lebih dominan dari tangisnya, dan itu yang membuat bunda merasa bahagia menyaksikan wajah ceria anak-anak. Yaaaa... bukan hanya Kanaya, setiap anak-anak mempunyai wajah yang mampu membuat orang dewasa tersenyum dengan mimik polosnya.Dan ternyata itu bisa membuat kita bahagia , iya kan...kan...kan....



Dulu ketika mengajar TPA, bunda sering tidak tahan melihat wajah anak-anak yang serius mendengarkan bunda mendongeng. Ada yang bengong sambil mulutnya mangap, ada yang tertawa riang saat bunda ngelawak, ada yg malu-malu di pojokan cuma tersenyum simpul. Biasanya sih belum selesai mendongeng, bunda ciumi satu persatu pipi-pipi mereka. Beneran ga kuat kalau gak nyium, gemeees gitu bawaannya. Untung enggak dilabrak emaknya nyiumin anak orang sembarangan. Hihihiihi.....

Makanya kadang suka bingung kalau ada orang yang ngebuang anak atau menjual anaknya. Issshh.... nuraninya ngumpet dimana ya. Mahluk lucu gitu kok ya disia-siakan. Padahal banyak orang yang mendamba punya keturunan, saat Allah kasih kenikmatan punya anak, malah diperlakukan tidak selayaknya. Huusssh... kok malah ngedumel sendiri.

Merasakan kebahagiaan bersama anak-anak tidak selalu harus anak yang lahir dari keturunannya, banyak anak-anak di luar sana yang butuh disayangi, butuh dicintai. Dan setiap anak manapun pasti akan merespon hal yang sama apabila kita mau lebih dekat dengannya. mau berbagi kebahagiaan dengannya. Nikmati senyumnya, Insya Allah itu pun bisa membuat kita bahagia, bukankah salah satu definisi bahagia itu saat kita bisa membahagiakan orang lain.

Yiiuukkk.... lepaskan penat dengan bercanda bersama mereka.....



Lebaran di Ragunan

Rabu, 05 September 2012


Sebenarnya sudah lamaaaa sekali ayah dan bunda ingin mengajak Kanaya ke kebun binatang Ragunan. Tapi selalu waktunya kurang tepat, ada aja yang bikin rencana gagal. Nah, lebaran kali ini kami tidak mudik ke Semarang atau Palembang jadi benar-benar full di rumah saja. Silaturahim ke beberapa kerabat juga tidak banyak karena sebagian besar mudik ke kampung halaman. Jadi ide ke Ragunan bersama Kanaya muncul kembali.

Semangat kami untuk mengunjungi Ragunan sempat surut saat lihat berita di TV pengunjung Ragunan tembus di angka 30.000 orang. Waduh …..udah kebayang deh ramainya. Bunda jadi males dan nyaris menggagalkan rencana. Khawatir Kanaya malah ga nyaman dengan keramaian seperti itu, karena sebelumnya kalau di ajak ke tempat yang ramai Kanaya kurang menikmati suasana dan lebih sering rewelnya. Tapi si ayah dan mbahnya Kanaya meyakinkan bunda kalau ini kesempatan mumpung ayah belum kembali kerja. 




Akhirnya bunda mengalah, dipikir pikir iya juga sih ya, supaya Kanaya terbiasa dengan keramaian, lagipula ada si ayah yg jadi korban tukang gendong hehe. Disepakati kami berangkat dari Bekasi pagi-pagi sekali, sebelum ayam jantan berkokok jam 7 pagi dari rumah. Naik bis jurusan Lebak bulus Bekasi. Ayah, bunda, Kanaya, mbah dan sepupunya Kanaya si Naufal sudah siap tempur dengan berbagai macam perbekalan.

Alhamdulillah jalanan lancar jaya, enggak macet sedikitpun. Kanaya yang baru pertama kali naik bis juga terlihat senang, sebentar duduk, terus minta berdiri, melongo melihat asongan yang wara wiri dan takjub ada pengamen di dalam bis sampai pengamennya ke GR an dilihatin Kanaya terus. Selesai mengamen dia menghampiri Kanaya dan towel towel pipinya, Kanaya langsung nyungsep ke pelukan bundanya. Kesempatan deh bunda request lagu balonku, tik tik bunyi hujan, aku sayang ibu dll, dan berhasil bikin Kanaya senyum senyum lagi.

Sampai Ragunan dikira kami yang paling pagi, dan jadi pembuka gembok pagar ragunan eh ternyata sudah ramai juga. Ramai lancar lah enggak terlalu ramai banget. Kanaya masih bisa jalan-jalan sendiri sambil becanda dengan Naufal. Ayah dan bunda juga masih bisa narsis2an foto berdua. Baru masuk Ragunan Kanaya sudah merengek minta naik odong-odong yang ternyata ada juga di ragunan. Duh nak, jauh-jauh ke Ragunan masa mau naik odong-odong juga, dibujuk-bujuk akhirnya Kanaya mau diajak naik delman. Nah kalau delman kan bunda bisa ikutan naik juga.





Selesai naik delman, kami menuju kandang Gajah yang ternyata ada di beberapa tempat menurut jenisnya. Tapi kok ya ekspresi Kanaya datar ajah ya, padahal kalau lihat gajah di CD Barney dia heboh menirukan belalai gajah sambil teriak teriak........ elepen..... elepen.... Apa karena saking takjubnya ya ada binatang segede ini. Setelah puas di tempat Gajah, kami menuju kandang jerapah yang letaknya masih tetanggaan. Ekspresi Kanaya melongo tapi cuma sebentar abis itu cuek lagi. Nah dia justru puas tertawa tawa sambil berlari-lari saat dibelikan mainan balon dari sabun. Naufal yag meniup, kanaya yang mengejar ngejar balon sabunnya. Ya sutralah... kami istirahat di dekat kandang jerapah sambil ngemil.

Selesai kami beranjak dari tempat Jerapah, Ragunan sudah mulai ramai dari sebelumnya. Berjalan juga tersendat - sendat karena mobil dan orang kumpul jadi satu. Sambil bergerak terus kami melewati beberapa arena binatang. Kanaya sudah tidak mau berjalan, ayah dan bunda bergantian menggendong, etapi banyakan ayah ding yang menggendong. Perjalanan terhenti saat melewati permainan anak-anak. Teuteup ya, meskipun judulnya kebun binantang, tempat permainan seperti ini selalu jadi idola bagi anak-anak. Kanaya dan Naufal kompak minta naik kereta, boom boom car dan kincir angin. Yo wes, diikuti saja, dari pada bikin atraksi guling-guling malah jadi tontonan orang. Namapun juga nyenengin anak yaaaaa......





Setelah istirahat sebentar, hari makin siang, dan pengunjung semakin buanyaakk. Semakin banyak pula pengumuman anak hilang, terpisah dari rombongan, dan kehebohan lain. Untungnya ga ada pengumuman macan lepas dari kandangnya. Setelah istirahat, makan-makan perbekalan dari rumah, kami lanjutkan lagi perjalanan. Eh ternyata tempat istirahat kita dekat dengan area primata. . Masuknya harus dengan membeli tiket lagi dan semua tas isi makanan dan minuman harus dititipkan dengan penjagaan yang ketat. Petugasnya galak-galak euy, dan yang bikin bunda nyengir kuda, petugas tiketnya melayani pengunjung yang banyak itu sambil ngemil , santaiiii banget... ngunyah makanan dengan gaya semau gue.......bodo amat dah antrian panjang. Bunda baru tau kalau sekarang primata dijadikan satu area seperti ini.Perasaan dulu enggak begini, iiish jaman kapan itu yak... duluuu banget waktu bunda masih kecil. Jadi ketawan deh sudah berapa tahun yah enggak ke sini.

Setelah berdesak desakan nitip tas, akhirnya bisa juga masuk area primata. Sampai saking gugupnya kerudung Kanaya ketinggalan di tas. Yang penting kamera, hp dan dompet tidak tertinggal. Bunda kirain nih karena masuk ke dalam harus bayar tiket lagi, terbayang di dalam ada pertunjukan apaaa gituh. Minimal sirkus lah, hehehe...... ternyata salah sodara sodara. Di dalam itu tidak ada sirkus atau topeng monyet, yaaa hanya para primata dengan kandangnya yang luas dan di setting seperti di hutan. Kami naik tangga yang tinggiiii banget menuju tempat Gorilla. Alhamdulillah Gorillanya menampakan diri beberapa kali. Berbagai macam jenis kera juga ada disana. Dari yang kera pendiam, sampai kera pecicilan ada juga. 








Setelah berputar putar di area primata, Kanaya kelelahan dan terlelap di gendongan ayahnya. Akhirnya kami memutuskan pulang. Enggak sanggup lagi ke tempat binatang yang lainnya karena pengunjung semakin banyak, jalan saja harus antri panjang dan berdesak desakan. Kami bergegas menuju pintu keluar dan sempat melihat pintu masuk dimana terlihat pengunjung semakin banyak seperti gelombang air. Rupanya semakin siang semakin ramai. Alhamdulillah setelah menunggu beberapa saat kami naik taxi yang membawa sampai Bekasi. Alhamdulillah lagi, jalan keluar dari ragunan lancar tapi sebaliknya macet total di arah menuju ragunan. Pfyyuuhh... untuuuung dateng pagi-pagi jadi masih sempat merasakan jalanan yang lancar jaya.



Senang banget akhirnya kesampaian juga ngajak Kanaya ke Ragunan, next time pengen ke sana lagi mengunjungi binatang-binatang lain yang belum sempat di jenguk.... insya Allah.




 




my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.