28 bulan

Senin, 25 Februari 2013


Kanaya sudah 28 bulan lho....



Alhamdulillah makin cerdas buah hati bunda ini muji muji anak sendiri.
Ternyata yaa,..... jadi orang tua itu harus menjaga prasangkanya sama anak. Apa yang ditakutkan atau dikhawatirkan belum tentu sepenuhnya terjadi. Kadang bunda sering underestimate terhadap Kanaya apakah dia bisa atau tidak melakukan sesuatu.

Contohnya saat proses Weaning With Love dan Toilet Training Kanaya yang menurut bunda sukses lebih cepat dari target. Awalnya sempat ragu apa iya Kanaya bisa cepat disapih sementara untuk tidur tanpa nenen saja dia tidak bisa atau galau membayangkan proses toilet trainingnya yang bakalan susah karena dari baby selalu pakai diaper. Alhamdulillah...... enggak sangka Kanaya bisa cepat belajar.

Begitu juga tentang masalah jajanan Kanaya. Bunda selalu berusaha memberikan makanan homemade, tapiiii yaaa namapun bocah ya... lihat temannya jajan, kepingin juga. Bunda tetap membatasi Kanaya tidak diperbolehkan makan chiki, es warna warni, permen dan minuman bersoda. Jadi kalau ke warung, pilihannya cuma dua, wafer atau susu uht. Kasian amaaat .. yah omongan miring orang-orang masukin aja kuping kiri lewat kuping Kanan. My Family My rules kan ya … Etapi bukan berarti Kanaya steril juga dari makanan-amakann yang dilarang. Pernah beberapa kali kecolongan karena dikasih orang lain. 


Seringnya sih Kanaya ngambek kalau bunda cegah untuk makan jajanan terlarang tapi sering juga dia mengerti. Seperti suatu hari bunda ajak ke indomaret dekat rumah, bunda udah was was aja dalam hati, Kanaya ngambek gak ya minta jajanan, eeeeh ternyata, saat melewati rak chiki dia yang berkomentar.... ini chiki ya , kan enggak boleh ya kita makan chiki ya nda......melewati rak permen juga dia cuma melihat saja, bunda iseng menawari, Kanaya mau ini, mau itu? Dia menggeleng, …..susu uta aja nda... (susu ultra). Duuuh pinter banget anak bunda, langsung deh bunda beliin ice cream buat Kanaya yang udah pengertian.

Tentang ice cream ini Kanaya suka sekali, tapi bunda tetap membatasi supaya tidak berlebihan. Ada tukang ice cream yang rutin lewat depan rumah, yang suara musiknya dari jauh saja sudah bikin anak-anak dan orang dewasa pada nangis minta dibelikan. *tau dong yaaa ice cream apaan ituuuuu. Kalau suara itu sudah samar2 terdengar dari ujung gang, bunda sudah bisa menebak Kanaya pasti langsung heboh. 

Kanaya : bunda.... itu ada tukang es klim
Bunda : biarin aja nak, dia memang mau jualan kok... *wajah lempeng :)))
Kanaya : (terdiam sebentar kenapa emak gw ngomong begitu yak).... Naya mau beli es klim nda....
Bunda : (berpikir keras bagaimana caranya melarang ).... nggg....abangnya udah lewat, kita belinya nanti aja ya... . Kanaya harus belajar bahwa tidak semua keinginan harus dituruti.

Bunda menunggu adegan selanjutnya, apa dia bakal nangis guling-guling. Ehhh ga sangka, dia cuma bilang.... ya udah deh... trus lari keluar rumah gabung lagi sama teman-temannya sambil tertawa tawa. Tuh kan kan kan.... toyor kepala sendiri, bunda terlalu berprasangka sama Kanaya. Padahal dia bisa juga mengerti larangan bunda.

Huufftt.... menjadi bunda itu memang proses belajar yang tidak pernah berhenti, belajar untuk konsisten, tidak terlalu khawatir dan bisa menjaga prasangkanya terhadap anak. Di balik sikap Kanaya yang sering ngambek, ternyata ada juga potensi untuk bisa mengerti apa yang boleh atau tidak boleh dia lakukan. Jadiiiiii.... bunda nih... *nunjuk diri sendiri …. yang harus lebih ekstra kesabarannya menghadapi tingkah laku Kanaya.

Semakin cerdas dan sehat ya nak.......



 

Ayah dan Kanaya

Selasa, 19 Februari 2013


Saat ayah dan bunda ikutan seminar parenting be smart with the best chartacter di SDTIT Thoriq bin Ziyad beberapa waktu yang lalu, pak Irwan Renaldi sebagai pembicaranya menekankan bahwa perkembangan karakter anak sebagian besar ditentukan oleh sang ayah. Makanya ayah enggak boleh cuek dan menyerahkan urusan perkembangan anak cuma sama ibunya saja.

Selama ini sih ayah Kanaya memang sudah berusaha dekat dengan gadis kecilnya. Meskipun kadang masih suka nanya ke bunda, begini boleh gak, begitu bener gak, secara ayah kadang suka males baca-baca buku parenting, meskipun selalu ikut kalo ada acara-acara parenting.

Yang Kanaya suka dari ayah adalah saat ayah pasrah jadi kuda-kudaan. Kanaya bisa tertawa lepas kalau bisa naik ke punggung ayah. Enggak pernah minta naik kuda-kudaan ke bunda karena tau bundanya encok banyak tulangnya, sedikit dagingnya jadi Kanaya ga nyaman naik kuda bunda. Hihihihi

Untuk urusan permainan yang agak-agak ekstrim memang ayah jagonya, naik ke pundak, kejar-kejaran atau manjat-manjat lemari, Kanaya pilih ayah. Kadang Kanaya juga memilih ayah untuk mengantarkannya ke kamar mandi. Ayah juga lebih telaten dan sabar saat nyuapin Kanaya makan. Kalau bunda sudah menyerah, ayah yang biasanya melanjutkan nyuapin sambil Kanaya diajak main.

Seru deh kalau lihat ayah dan Kanaya bersama-sama. Bunda paling senang mengabadikan kebersamaan mereka. Ini dia foto ayah dan Kanaya waktu ke Ancol tahun lalu. Ayah paling senang cium-ciumin sampai Kanaya sering nangis karena kesal digemesin terus. Ekspresi Kanaya di foto ini campuran antara pengen berontak sama kegelian. Lop yu puulll deh ayah dan Kanaya.....


foto dijepret dengan camdig BenQ AE 100 14 dan diresize ke ukuran yg lebih kecil


Toilet Training Kanaya

Kamis, 14 Februari 2013


 Alhamdulillah... akhirnya sempat juga posting di blog my little princess ini lagi, setelah emaknya sibuk jadi banci kontes di blognya sendiri.

Saat bunda posting Weaning With Love Kanaya yang sudah sukses beberapa waktu yang lalu, ada komentar dari bunda Samara tentang Toilet Training Kanaya. Baru deh keingetan selama ini memang belum pernah cerita khusus tentang perkembangan toilet training Kanaya. Padahal sejak usia 25 bulan Kanaya sudah lepas dari diaper dan clodi meskipun di siang hari saja.  Makasih ya mak udah diingetin... *kecup mba Yani dan Samara juga.



Menjelang 24 bulannya Kanaya, bunda punya target-target untuk Kanaya meskipun enggak terlalu bernafsu banget target itu harus tercapai. Selain ingin menyapih Kanaya, bunda juga mengharapkan Kanaya lulus toilet training.

Jujur aja, bunda sebenarnya agak pesimis Kanaya bisa lulus toilet training dengan cepat karena dari baby terbiasa memakai diaper dan clodi. Selain itu bunda juga masih belum pede melepas diaper karena ngeri saat pips di lantai, Kanaya terpeleset, juga pertimbangan lainnya khawatir banyak najis berceceran yang luput dibersihkan. Yaah, namapun ibu-ibu adaaa aja yang bikin khawatir padahal mah khawatirnya memang dibikin sendiri dan belum tentu kejadian juga. :)

Tapiiiiii.... karena semangat irit biaya diaper dan pengen cuti nyuci clodi mengajarkan kemandirian pada Kanaya, akhirnya dimulai juga Toilet Training untuk Kanaya. Mulail deh lepas clodinya di siang hari dan hampir setiap hari saat akan tidur bunda bisikan , Kanaya kan udah gede, kalau pipis dan pup di kamar mandi yaa... 

 

Langsung sukseskah?... ya enggak dong, butuh waktu beberapa minggu dan ekstra perjuangan supaya Kanaya mau bilang saat pipis dan pup. Untuk mensiasatinya bunda sering-sering bawa dia ke toilet dan menawarkan … Kanaya mau pipis?.. yuuuk ke kamar mandi..... Sampai akhirnya bunda takjub waktu suatu hari Kanaya bilang, bunda mau pipis niiih dan dia lari ke arah toilet, tadinya dikira cuma modus aja biar bisa main air. Eh ga taunya pipis beneran. Enggak lupa kasih pujian kalau Kanaya berhasil pipis di toilet, dan bunda berusaha bersabar untuk tidak marah saat Kanaya akhirnya kebobolan juga pipis di celana. Pernah juga bilang pengen pipis baru sampai depan toilet belum sampai masuk ke dalam eeh udah ngucuuuurrr......:)

Bunda sempat juga cari-cari Training Pant di OLS, tapi yang kualitasnya bagus harganya ternyata lumayan mihil dan akhirnya malah menang lelang training pant di salah satu OLS dengan harga yang murce. *emak pengiritan sejati. Etapi pass barang udah sampai rumah ternyata kekecilan. Ya udin lah diputuskan enggak usah pakai training pant aja.


Dan ternyata tanpa training pant pun Kanaya bisa mengontrol HIVnya (Hasrat Ingin Vivis). Hanya sekitar sebulan setelah proses toilet trainingnya, Kanaya bisa benar-benar lepas dari clodi di siang hari. *Dadah dadah sama clodi. Berbarengan dengan berhasilnya lepas clodi, Kanaya juga juga sudah mau pup di toilet tapi sampai sekarang maunya masih berdiri di pinggir wc (bunda pakai wc jongkok) sambil pegangan di bak mandi dan nyidukin airnya. *judulnya sambil main air. Yaaa, meskipun begitu tetap bersyukur, dia enggak lagi pup di celana.

Nah, untuk urusan bobo di malam hari, sepertinya Kanaya masih berproses untuk tidak ngompol. Meskipun sebelum tidur selalu diusahakan pipis dulu tapi tetap saja kadang dia bangun malam hari minta pipis tapi kadang kalau terlalu nyenyak dia tidak bisa mengontrol. Biasanya Kanaya panik sendiri kalau tersadar dia mengompol. Bundaaaaa bocor nih bocooorr... hehe.

Untuk bepergian jauh, bunda yang masih enggak pede kalau Kanaya tidak pakai diaper. Emak kurang konsisten nih. Justru Kanaya yang sering protes, iih bunda emang Kanaya anak kecil masih pakai pampers... hihihi, emang masih kecil kali Nay....

Yaaa... kalau dibilang lulus toilet training memang belum sempurna sih, karena dia masih berproses mengontrol pipisnya di malam hari. Tapi bunda senang di usianya yang ke 25 bulan Kanaya sudah bisa bilang kalau ingin pipis dan pup. Alhamdulillah ternyata prosesnya tidak sesulit yang dibayangkan. Makin cinta deeh sama kamyuuu Nay...... muuuacccchh..







Weaning With Love part 4 (tamat)

Rabu, 06 Februari 2013


Judulnya kek serial komik ya... ^___*




Alhamdulillah, bersyukur sama Allah, bunda dan Kanaya akhirnya bisa melalui juga Weaning With Love dengan baik, meskipun bukan perjalanan yang mudah buat kami berdua karena penuh dengan cucuran keringat dan air mata perjuangan dan melawan perasaan deh pokoknya.  Bunda sekarang sudah berani ketok palu... tok....tok...tok... Kanaya lulus Weanng With Love dengan gelar cumlaude.... plok...plok...plok...* balon-balon dan burung-burung beterbangan, sirene di bunyikan, mercon 1 kg dinyalakan.... jedar ...jeder...jedar.... jeder...

Teringat awal proses wwl ini yang mengharukan, sampai kemudian Allah memberi kemudahan buat bunda dan Kanaya melepas kebiasaan selama 2 tahun. Cerita perjalanan Weaningnya ada disini , disana dan disono

Bunda akui sebenarnya prosesnya tidak sesulit yang bunda bayangkan. Kanaya juga tidak sampai ngamuk, atau menangis histeris saat bunda berusaha konsisten tidak memberikan apa yang dia minta. Mungkin hanya beberapa kalimatnya yang memohon-mohon yang membuat bunda meleleh.Seperti nda, kasihan nih anaknya kepengen nenen atau Naya boleh nenen ya nda, sebentaaaar aja deh. Kalo enggak mikir kita sebagai orang tua harus konsisten, rasanya kepengen peluk, taroh dipangkuan dan buka warung. Biasanya bunda langsung alihkan perhatiannya dan Kanaya bisa mengerti. Top markotop deh anak bunda ini.



Alhamdulillah tidak ada juga pahit-pahitan atau plester untuk menakut-nakuti Kanaya. Sejak awal weaning bunda memang sudah bertekad tidak ada pemaksaan yang menyebabkan dia jadi trauma. Kekuatan doa dan afirmasi sangat membantu dalam proses ini. Setiap sholat bunda tidak lupa berdoa semoga dilancarkan dalam proses weaning dan setiap mau tidur bunda masukkan kalimat-kalimat positif yang menyemangati dia supaya mau lepas dari nenennya.

Sekarang masalah menyusui ini jadi bahan becandaan antara bunda dan Kanaya, pernah dia bilang, bunda Naya mau nenen aaah, sambil ketawa -ketawa ngeledekin bunda atau malah bunda yang iseng menawarkan ke Kanaya tapi dia langsung bereaksi dengan berlari menjauh, iiih enggaklah kan Naya udah gede.

Allah yang memberi kemudahan ini dan cencunya terima kasih juga buat ayah dan mbah juga tante dan om Kanaya yang sudah membantu proses weaning ini. Rasanya bunda memang tidak sanggup sendirian tanpa bantuan mereka, juga makasih banyak buat emak-emak yang sudah memberi semangat melalui komentar-komentarnya di setiap postingan bunda tentang Weaning Kanaya. *Peluuuuk semua emak. ( ini bukan lagi penyerahan award lho ya... xixixixi)

Semoga selepas weaning ini Kanaya jadi bertambah cerdas, semakin aktif and sehat.. mmmuuaach


 






my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.