Kanaya sudah 28 bulan lho....
Alhamdulillah makin
cerdas buah hati bunda ini muji muji anak sendiri.
Ternyata yaa,..... jadi
orang tua itu harus menjaga prasangkanya sama anak. Apa yang
ditakutkan atau dikhawatirkan belum tentu sepenuhnya terjadi. Kadang bunda sering underestimate terhadap Kanaya apakah dia bisa
atau tidak melakukan sesuatu.
Contohnya saat proses
Weaning With Love dan Toilet Training Kanaya yang menurut bunda
sukses lebih cepat dari target. Awalnya sempat ragu apa iya Kanaya
bisa cepat disapih sementara untuk tidur tanpa nenen saja dia tidak
bisa atau galau membayangkan proses toilet trainingnya yang bakalan
susah karena dari baby selalu pakai diaper. Alhamdulillah......
enggak sangka Kanaya bisa cepat belajar.
Begitu juga tentang
masalah jajanan Kanaya. Bunda selalu berusaha memberikan makanan
homemade, tapiiii yaaa namapun bocah ya... lihat temannya jajan,
kepingin juga. Bunda tetap membatasi Kanaya tidak diperbolehkan makan
chiki, es warna warni, permen dan minuman bersoda. Jadi kalau ke
warung, pilihannya cuma dua, wafer atau susu uht. Kasian amaaat ..
yah omongan miring orang-orang masukin aja kuping kiri lewat kuping
Kanan. My Family My rules kan ya … Etapi bukan berarti Kanaya
steril juga dari makanan-amakann yang dilarang. Pernah beberapa kali
kecolongan karena dikasih orang lain.
Seringnya sih Kanaya
ngambek kalau bunda cegah untuk makan jajanan terlarang tapi sering
juga dia mengerti. Seperti suatu hari bunda ajak ke indomaret dekat
rumah, bunda udah was was aja dalam hati, Kanaya ngambek gak ya
minta jajanan, eeeeh ternyata, saat melewati rak chiki dia yang
berkomentar.... ini chiki ya , kan enggak boleh ya kita makan
chiki ya nda......melewati rak permen juga dia cuma melihat saja,
bunda iseng menawari, Kanaya mau ini, mau itu? Dia menggeleng,
…..susu uta aja nda... (susu ultra). Duuuh pinter banget
anak bunda, langsung deh bunda beliin ice cream buat Kanaya yang udah
pengertian.
Tentang ice cream ini
Kanaya suka sekali, tapi bunda tetap membatasi supaya tidak
berlebihan. Ada tukang ice cream yang rutin lewat depan rumah, yang
suara musiknya dari jauh saja sudah bikin anak-anak dan orang dewasa
pada nangis minta dibelikan. *tau dong yaaa ice cream apaan ituuuuu. Kalau suara itu sudah samar2 terdengar
dari ujung gang, bunda sudah bisa menebak Kanaya pasti langsung
heboh.
Kanaya : bunda.... itu
ada tukang es klim
Bunda : biarin aja
nak, dia memang mau jualan kok... *wajah lempeng :)))
Kanaya : (terdiam
sebentar kenapa emak gw ngomong begitu yak).... Naya mau beli es
klim nda....
Bunda : (berpikir keras
bagaimana caranya melarang ).... nggg....abangnya udah lewat, kita
belinya nanti aja ya... . Kanaya
harus belajar bahwa tidak semua keinginan harus dituruti.
Bunda menunggu adegan
selanjutnya, apa dia bakal nangis guling-guling. Ehhh ga sangka, dia
cuma bilang.... ya udah deh... trus lari keluar rumah gabung
lagi sama teman-temannya sambil tertawa tawa. Tuh kan kan kan....
toyor kepala sendiri, bunda terlalu berprasangka sama Kanaya. Padahal
dia bisa juga mengerti larangan bunda.
Huufftt.... menjadi bunda
itu memang proses belajar yang tidak pernah berhenti, belajar untuk
konsisten, tidak terlalu khawatir dan bisa menjaga prasangkanya
terhadap anak. Di balik sikap Kanaya yang sering ngambek, ternyata ada
juga potensi untuk bisa mengerti apa yang boleh atau tidak boleh dia
lakukan. Jadiiiiii.... bunda nih... *nunjuk diri sendiri …. yang
harus lebih ekstra kesabarannya menghadapi tingkah laku Kanaya.
Semakin cerdas dan sehat
ya nak.......