Cerita Lebaran Kanaya

Jumat, 23 Agustus 2013


Hari Raya Idul Fitri telah usai, tapi bunda punya banyak cerita tentang Kanaya merayakan Idul Fitri untuk tahun ketiga ini. Semoga catatan bunda ini bisa menjadi kenangan yang indah buat Kanaya kelak....

Menjelang berakhirnya bukan ramadhan Kanaya punya pengalaman seru dengan ikut ayah dan bunda Itikaf di mesjid Al Azhar. Cerita kumplitnya bisa dibaca disini. Ternyata saat malam takbiran dia masih kepengen ke mesjid lagi. Setelah bunda jelaskan bahwa bulan Ramadhan sudah berakhir dan kita harus bersiap menyambut lebaran baru dia mengerti.



Seperti biasa malam takbiran ramai dengan jdar jder bunyi petasan. Tahun sebelumnya saat berlebaran di rumah nenek di kota Palembang, Kanaya sangat ketakutan dengan bunyi petasan sampai harus mengungsi ke rumah uwaknya yang ada di pelosok. Bunda kira tahun ini Kanaya sudah tidak takut lagi, tapi ternyata masih berlari memeluk bunda atau ayah saat mendengar bunyi petasan. Kadang dia melawan rasa takutnya dengan berkata, Naya enggak takut kok sama petasan, tapi saat bunyinya kembali terdengar dia segera lari lagi ke orang terdekatnya. :)))

Paginya, alhamdulillah Kanaya bisa bangun pagi untuk sholat Id, padahal malamnya bunda sempat khawatir tidak bisa sholat Id seperti tahun lalu karena Kanayatidak bisa dibangunkan. Di mesjid dekat rumah, jamaah sudah banyak, jadi bunda dan Kanaya kebagian di shaf belakang. Segala perbekalan di bawa, termasuk makanan kesukaan Kanaya dan buku-buku supaya Kanaya tidak bosan. 
 

Setelah bersalam salaman dengan tetangga dan lingkungan sekitar, kami silaturahim ke rumah saudara-saudara di Pondok Gede dan Ujung Aspal. Meskipun cuma dua tempat tapi capeknyoooo, karena macet dimana mana. Kirain banyak orang mudik jalanan jadi sepi, ternyata tetap macet yaaaa....

Sebelumnya Kanaya sering bertanya lebaran itu apa sih?, setelah bunda jelaskan dia masih belum faham tapi akhirnya mengambil kesimpulan sendiri, setelah melihat apa yang kami lakukan di hari Raya Idul Fitri...... oooh aku tau nda, lebaran itu salam salaman yaaa.... hehehe

Jumat Sabtu Minggu acaranya open house ( saingan sama pak SBY), banyak saudara-sadara yang datang ke rumah untuk silaturahim. Malamnya bunda mencicil setrikaan yang menumpuk sampai berbukit bukit. Akhirnya dikerjain juga itu tumpukan setrikaan setelah beberapa hari cuma dilirik aja. *tukang pijit mana tukang pijit

Hari Senin 12 Agustus sebenarnya bunda sudah harus ngantor, tapi sengaja ambil cuti 3 hari karena sudah ada rencana kami akan menginap di sebuah Villa di puncak bersama teman-teman ayah dan keluarganya. Kanaya masih belum bersemangat saat bunda ceritakan bahwa selama dua hari kami akan menginap di sebuah tempat. Apalagi ternyata perjalanan ke Puncak saat itu memakan waktu sampai 4 jam karena jalur ke atas ditutup untuk memberi jalan keluarga Pak Presiden turun ke bawah. Ihiks... *jadi rakyat kudu banyak sabar yooooo....





Awalnya tidak semangat, tapi ketika sampai di Villa Kanaya sangat senang sekali saat melihat taman hijau yang luas, beraneka ayunan, perosotan dan kolam renang ada di depan matanya. Dia langsung berlari naik ayunan, mencoba perosotan, naik turun tangga, guling-gulingan di mushola yang terbuka
menghadap pegunungan dan menjelajahi semua tempat. Maklum lah yaaa kalo Kanaya agak norak begitu, soale di rumah lahannya sempit, yang ada kejedot melulu hehehe.

Kanaya langsung akrab dengan beberapa anak seusianya. Alhamdulillah di tempat ini dia tidak perlu terlalu lama menyesuaikan diri, jadi bunda bisa nyelonjor langsung beberes kamar. Saking senangnya Kanaya tidak mau tidur siang. Dia malah langsung kepengen berenang bersama teman-teman barunya dan mencari ikan di sungai kecil di samping Villa. Akibatnya setelah magrib langsung sukses tepar di tempat tidur karena kecapean.


Keesokan harinya, kami jalan-jalan ke curug Cilember. Bunda sebagai seorang pecinta curug, sumringah banget diajak ke tempat ini. Sekalian nostalgia zaman kuliah dulu yang pernah saking ga punya duit dan ingin menghindari bayar tiket, di bela belain naik bukit di balik curug bareng teman-teman. Walaaah capeknya seminggu ga ilang ilang. Klo sekarang mah ogah banget dah.... xixixixixi

Perjalanan ke Curug lumayan curam, tapi kondisinya sudah banyak berubah sejak bunda kesana beberapa tahun lalu. Sekarang lebih bersih dan teratur, bikin betah berlama lama disana. Ayah kebagian tugas menggendong Kanaya karena saat dekat dengan curug jalanan sudah mulai licin. Namapun bocah kalo melihat air belum afdol rasanya kalo belum nyemplung. Meskipun hanya sebatas lutut , tapi lumayan membuat Kanaya senang. Dinginnya yaaa bikin kepengen makan bakso kuah anget anget, hehehehe



 



Pulang dari curug kami siap siap kembali ke Bekasi karena kalau tidak secepatnya, jalur ke bawah akan ditutup dan kami bisa menunggu lebih lama lagi. Komentar Kanaya saat diajak pulang, aku ga mau pulang, aku betah disini enak.... Hyaaaaa.... dan butuh waktu lumayan lama untuk merayunya mandi dan naik ke mobil.

Sampai sekarang Kanaya masih sering menagih janji, kapan nda kita ke puncak lagi....eeerrrr insya Allah ya nak, doakan ayah bunda bertambah lagi rezekinya. Semoga kita bisa mengunjungi lagi tempat-tempat lain untuk menambah pengalaman Kanaya.

Lebaran yang sangat berkesan buat Kanaya, teman-teman begitu juga kan?




 

Cerita Ramadhan Kanaya

Senin, 19 Agustus 2013



Ayah, bunda dan Kanaya mengucapkan

Taqobalallahu minna wa minkum
“semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadah kalian.”

Mohon maaf atas kekhilafan selama ini semoga Allah mempertemukan kita kembali di bulan ramadhan tahun mendatang.




Semoga belum terlalu terlambat ya untuk mengucapkan kata maaf di blog Kanaya ini. Selama bulan Ramadhan, bunda memang sengaja mengurangi akses internet karena banyak pertimbangan dan ternyata berlanjut dengan kesibukan setelah bulan Ramadhan. Jadi baru sempat lagi nulis di blog, padahal sudah kangen berat ingin menulis berbagai aktivitas Kanaya yang ternyata di bulan ini sudah menginjak usia 34 bulan.

Alhamdulillah.... tahun ini adalah Ramadhan ketiga untuk Kanaya, kalau tahun tahun sebelumnya dia belum terlalu mengerti, tapi untuk tahun ini sudah mulai banyak memahami makna ramadhan meskipun dengan ciri khas anak-anak yang polos. Seperti saat Kanaya makan siang dan dengan bangganya bilang, aku dong lagi puasa...... atau Kanaya yang heboh memanggil bundanya untuk segera berbuka puasa karena melihat adzan magrib berkumandang di televisi padahal yang dilihat itu cuma iklan.

Kanaya juga sering protes karena jatah bermain bersamanya sering diabaikan ayah dan bunda yang sibuk mengejar target Ramadhan. Kalau bunda tilawah dia segera mengambil Al Quran yang bunda pegang dan bilang sambil cemberut, …..kok bunda baca quran mulu sih, ayo dong main sama aku,..... tapi lain waktu saat bundanya tidak melakukan aktivitas apa-apa dan hanya menemaninya bermain, mulut mungilnya kembali berceloteh... lho, bunda kok enggak baca quran??..... *sabaaar



Selama bulan ramadhan Kanaya tidak pernah terbangun untuk ikut sahur, padahal biasanya kalau bundanya bangun dia ikutan bangun. Sebaliknya dia selalu heboh saat buka puasa tiba, layaknya orang yang berpuasa seharian. Gelas Naya mana nih, piring Naya mana nih, waaah udah adzan, ayo kita buka sama – sama....

Kanaya juga sudah mulai dikenalkan dengan sholat Tarawih meskipun dilakukan di rumah dan selalu muncul lagi pertanyaan ….. kok sholat mulu sih, kok sholatnya banyak nda?, biasanya Kanaya semangat diawal sholat, tapi baru rokaat kedua sudah membuka mukena dan kabur bersama mainannya.

Ramadhan kali ini, bunda ajak Kanaya ke acara santunan anak yatim dan dhuafa bersama komunitas TDA ( Tangan Di Atas) Bekasi. Bunda sengaja ajak Kanaya supaya dia mengenal dunia yang berbeda dari yang selama ini dilihatnya, disana bunda ceritakan ada anak-anak yang tidak memiliki ayah dan bunda tapi mereka tetap semangat dan banyak pula yang berprestasi. Satu persatu dari mereka menunjukkan kemampuannya dalam menghafal Al quran dan menjawab pertanyaan dengan baik. Senang rasanya melihat wajah bahagia mereka menerima banyak hadiah. Seperti biasa Kanaya perlu adaptasi lumayan lama di tempat baru, jadi selama acara dia memilih minta digendong ayahnya. 



Dari beberapa pengalaman Kanaya selama Ramadhan yang paling berkesan buat bunda (dan semoga berkesan juga buat Kanaya) adalah saat itikaf dua hari di mesjid Al Azhar Kalimalang. Awalnya agak ragu mengajak dia menginap di mesjid karena Kanaya sering bosan dan ujung-ujungnya rewel. Tapi ayah dan bunda ingin sekali mengenalkan kehidupan mesjid sejak kecil pada Kanaya supaya dia lebih mengenal Islam lebih jauh.

Saat hari pertama kami datang ke mesjid, Kanaya terlihat senang karena mesjidnya memang bersih dan asri. Dia menjelajahi semua tempat, dari mulai mencoba semua tangga sampai bermain di taman mesjid. Setelah berbuka puasa, Kanaya mulai menunjukkan rasa bosan dan mengajak pulang. Bunda mengajak dia sholat magrib berjamaah dan mengenalkannya pada beberapa anak. Alhamdulillah setelah itu justru dia terlihat betah bermain dengan teman-teman barunya. Sewaktu bunda tawarkan pulang dia menggeleng. Alhamdulillah jadi juga kami itikaf malam itu. Kanaya tertidur lebih awal dan bunda jadi lebih leluasa melakukan aktivitas.
 


Hari kedua bunda tawarkan lagi pada Kanaya apa masih mau menginap di mesjid? Dia menjawab mau dengan semangat dan kali ini membawa beberapa mainan, boneka dan alat mewarnai. Bunda juga lebih khusyu ibadahnya karena Kanaya cepat akrab dengan beberapa teman yang lain jadi tidak selalu harus ada di samping bunda.

Satu hal yang paling repot saat itikaf adalah Kanaya belum terbiasa menggunakan toilet umum. Meskipun tempatnya lumayan bersih dia tetap merasa tidak nyaman ada di toilet bersama orang lain. Ini kan kamar mandi bekas pup orang lain ya nda? Itu pertanyaannya saat pertama kali ingin pipis. Saat masuk ke toilet pun dia minta digendong, sambil melihat terus ke lantai. *tepokjidat




Meskipun hanya dua hari dan dilakukan di akhir Ramadhan, tapi ternyata pengalaman Itikaf ini membuat kesan tersendiri buat Kanaya. Sampai sekarang dia sering bertanya kapan lagi nda kita nginep di mesjid aku senang deh nginep di mesjid......

Ramadhan memang selalu meninggalkan kesan yang indah buat siapapun, rasanya berat harus berpisah dengan bulan mulia ini. Semoga pengalaman Kanaya selama Ramadhan ini membawa pengaruh positif untuk kehidupannya nanti. 



 

my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.