Waaaah
sudah Februari aja, dan bunda baru sempat menulis lagi di blog Kanaya.......
Alhamdulillah
Kanaya sehat, makin cerewet dan tambah aktif.
Tiga
minggu yang lalu, Kanaya baru saja merasakan pengalaman pertama rumah
kebanjiran dan berada di tempat pengungsian. Bunda sudah ceritakan tentang peristiwa banjir pertama di rumah kami di blog Bunda. Yup...
banjir yang datang tiba-tiba setelah 7 tahun berada di rumah itu.
Kaget dan panik pastinya.
Kanaya
sudah tertidur saat ayahnya menggendong di malam hari di tengah hujan
deras untuk mencari tempat yang aman. Kami mengungsi bersama keluarga lain di tingkat dua rumah tetangga yang alhamdulillah
saat itu kamar kostnya kosong.
Ketika mengungsi itu Kanaya masih tertidur pulas sampai keesokan paginya dia
terbangun, baru bunda cerita bahwa rumah kami kebanjiran. Komentar
Kanaya saat pertama kali melihat banjir adalah, “ oooh ini ya
yang namanya kebanjiran?” wajahnya terlihat senang dan ceria.
Mungkin dia berpikir ini semacam waterpark gitu. . Apalagi saat bunda
jelaskan kami menginap sementara di rumah tetangga karena rumah masih
banjir, dia malah berujar, “ hmmm enak juga yah mengungsi
itu”... eeeaaaa
Salah satu yang membuat ayah dan bunda sedih adalah lemari
pakaian Kanaya terjatuh dan terendam banjir, hingga pakaiannya basah
semua. Untungnya bunda masih menyimpan baju-baju Kanaya yang sudah
kesempitan. Jadi untuk sementara dia pakai baju-bajunya yang lama. Dan masih alhamdulillah lagi buku-buku Kanaya yang ada di rak paling bawah masih bisa diselamatkan. Bunda sempat stres juga memikirkan buku-buku yang ada di rak.
good girl.... bantuin bunda beberes banjir :) |
Saat
banjir surut, tersisa lumpur di dalam rumah. Waaaahh badan terasa
remuk saat membersihkannya. Ada untungnya juga rumah Kanaya mungil
jadi lebih cepat selesai beberesnya. Sampai saat ini pun rumah masih
berantakan karena beberapa barang belum berani diturunkan. Ayah dan
bunda masih khawatir ada banjir susulan karena intensitas hujan masih
tinggi.
Semoga
hujan yang turun tidak lagi menyebabkan banjir. Kami sekeluarga
masih trauma dengan banjir beberapa minggu lalu. Terharu rasanya saat
Kanaya mengangkat kedua tangannya berdoa di saat hujan turun dengan
deras, Allahumma Shoyyiban Na'fian , Ya Allah turunkanlah hujan
yang bermanfaat. (Kanaya masih sering salah
mengucapkan kata bermanfaat dengan bermaafan :))). meskipun
setelah berdoa dia bilang, nda kapan nih kita mengungsi
lagi, kita ngungsi lagi yiuukk, aku suka lho mengungsi...