Selamat Tinggal Botol-Botolku....

Rabu, 26 Maret 2014


Sudah setahun lebih Bunda dan Kanaya melewati weaning with love yang penuh drama itu. Menjadi kenangan yang indaaaaah sekali. Kadang kangen kepengen bonding dengan cara menyusui seperti itu lagi. *kemudian komentar pun bermunculan.....Makanya Kanaya dikasih adek doooong.... :)))

Untuk Kanaya, proses menyapih harus dilewati lagi, yaitu menyapih botol susu. Sebenarnya ketika Kanaya lahir, bunda sudah bertekad tidak memberikannya botol susu sebagai media pemberian asip. Selain membuat bingung puting, ternyata botol susu juga tidak bagus untuk pertumbuhan gigi. Tapi apa daya, bunda harus berdamai dengan keadaan,..... tsaaaaah.

Setelah sekian lama akrab dengan botol-botol susu, sudah saatnya Kanaya harus mengucapkan selamat tinggal. Bukan perkara yang mudah yaa ternyata. Setiap malam bunda sudah hypno, selalu diberi pengertian juga kalau sekarang Kanaya sudah besar dan minum susunya dari gelas aja, tapi yaaa..... begitulah. Prakteknya tidak semudah teorinya.

Suatu hari bunda bbm an sama gurunya di play group, mau minta bantuan supaya Kanaya makin termotivasi untuk meninggalkan botolnya. Bu guru bercerita bahwa anak-anak PG yang berjumlah lima orang itu selalu ditanya setiap pagi, siapa yang minum susunya dari gelas, tidak dari botol lagi?, dan semuanya mengangkat tangan termasuk Kanaya. Setelah di cek ke orang tua masing-masing ternyata kelima anak itu masih menggunakan botol susu semua. Waduuuh.... ternyata mereka punya rasa malu mengakui yang sebenarnya.

Berbekal dari cerita bu guru akhirnya bunda mencoba berdialog dengan Kanaya. Nay, kata bu guru, sekarang Kanaya minum susunya tidak pakai botol lagi ya, sudah pakai gelas?. Dia tidak menjawab tapi malah tersenyum malu-malu. Waah bunda senang deh, berarti nanti malam kita sudah tidak pakai botol lagi yaa? Kanaya menggeleng tidak setuju. Eeaaaa....

Malam berikutnya tiba-tiba dia bilang, bunda botolnya dibuang aja deh, aku minum susu dari gelas aja. Bunda agak kaget tapi langsung bergegas mencari kantong plastik. Bunda meminta dia sendiri yang memasukkan botol-botol itu di kantong plastik. Ok yaa... ini Kanaya lihat sendiri kan botolnya mau kita buang, jadi besok tidak boleh menangis ya kalau minum susu tidak ada botolnya. Kanaya menggangguk mantap.

Yaaaah namapun anak-anak ya, susah untuk konsisten, orang dewasa juga hihi. Besoknya dia menagih botol susu tapi bunda tetap membujuknya untuk minum susu dari gelas. Supaya lebih semangat bunda belikan beberapa gelas yang lucu-lucu. Yang masih agak sulit itu saat menjelang tidur, biasanya Kanaya asyik dengan botol susunya sampai terlelap. Tapi sekarang dia jadi agak sulit tidur dan kadang-kadang rewel. Supaya tidak terlalu drastis perubahannya, bunda berikan dia gelas spout yang bisa digunakan sambil berbaring. Sekarang sudah mulai jarang menggunakan spout karena tidak terlalu nyaman seperti botol susu.

Alhamdulillah ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, Kanaya cepat sekali beradaptasi. Sudah hampir sebulan ini dia tidak menggunakan botol susu lagi. Setiap kali dia teringat botolnya, bunda selalu bilang, eeh lupa ya kan botolnya sudah dibuang, anak besar minum susu dari gelas kan. Dia langsung tersenyum malu.

Alhamdulillah Allah memudahkan proses ini. Sehat dan makin cerdas yaaa cah ayuuuu.....


Jawaban - Jawaban Ajaib

Jumat, 14 Maret 2014


Tiga tahun lima bulan usia Kanaya. Semakin banyak tingkah lakunya yang membuat bunda terkaget kaget dan harus menyiapkan lebih banyak lagi stok kesabaran. Bukan hanya sering kewalahan dengan beberapa aksi ekstremnya yang membuat jantung lebih cepat berdegup, tapi sempat tertegun juga dengan kreativitasnya merangkai kata-kata.

Dari beberapa buku parenting yang bunda baca, memang seusia Kanaya ini adalah masa anak akan mulai membangkang dan mencari-cari alasan untuk tidak menuruti keinginan orang tuanya. Fase ini adalah fase normal yang akan dilewati setiap anak. Biasanya ini terjadi untuk menunjukkan jatidirinya dan juga bagian dari proses perkembangan anak.

Meskipun teori sudah dilahap habis, tapi tetep ya saat berhadapan langsung dengan si anak, butuh perjuangan ekstra untuk tetap sabar dan menahan diri supaya tidak keluar taring dan tanduk membuat anak makin membantah karena sikap keras kita.

Sama halnya seperti Kanaya, selalu ada negosiasi panjang apabila bunda menginginkan dia melakukan sesuatu. Belum lagi jawaban-jawaban "ajaib"  yang bikin bunda kehabisan kata-kata menghadapinya.



Seperti kejadian beberapa hari yang lalu. Semenjak melihat sepupunya yang laki-laki buang air kecil berdiri, Kanaya jadi ikut-ikutan juga. Setiap kali dia buang air kecil dengan posisi berdiri bunda selalu mengingatkan agar jongkok. Suatu malam sebelum tidur, Kanaya dibiasakan buang air kecil terlebih dahulu, dan dia masih keukeuh gumeukeuh tidak mau pipis jongkok.

Bunda   : Lho kok Kanaya pipisnya masih berdiri? Kan bunda sudah kasih tau harus jongkok
Kanaya : *Terdiam sebentar sambil berpikir, …......ini hari apa sih nda?
Bunda   : hari Rabu * bunda bingung tiba-tiba dia tanya hari)
Kanaya : Naaaah, kalau hari Rabu, Kamis, Jumat itu pipisnya berdiri. Hari Sabtu Minggu Senin Selasa baru pipisnya jongkok.*wajah tidak bersalah dengan mata yang berbinar
Bunda   : waduuuh aturan dari mana itu naaak...
Kanaya : *senyum senyum

Lain waktu,
Bunda : Lhoo... solehah pipisnya masih berdiri ?
Kanaya : Iya laah...
Bunda : Kenapa?
Kanaya : kan ini malam nda, jadinya aku mau berdiri aja pipisnya, pipis jongkok itu kalo siang nda...
Bunda : *speechless

Urusan pipis jongkok ini sementara waktu masih bunda biarkan, karena selalu dapat jawaban yang aduhai untuk menolak permintaan bunda. Jadi bunda alihkan dengan hypno saja setiap sebelum tidur dan disaat dia sedang dalam keadaan senang.

Kanaya juga beberapa kali menolak ajakan bunda untuk mandi, tidur, dan hal-hal lain yang sifatnya rutin. Tetap dengan jawaban – jawaban yang kadang bikin senyum kecut dan menguji kesabaran bunda. Seperti saat bunda ajak mandi, jawabannya kan aku dah mandi nda kemaren, emang kita harus mandi terus setiap hari?. Kalau bunda ajak tidur, aku belom ngantuk nda, masih kepengen main, bunda duluan aja deh tidurnya nanti aku nyusul... eeeaaaa.

Yang paling teranyar itu kemarin malam, Kanaya sedang asyik ngemil biskuit, dan bunda mengajaknya bicara, tapi Kanaya terlihat mengacuhkan, sambil matanya tidak fokus ke mata bunda...

Bunda : Kanaya kok kalau ditanya bunda tidak menjawab
Kanaya : *diam saja, asyik dengan biskuitnya
Bunda : Kanaya …. bunda bertanya lhoo, kok diam aja
Kanaya : Aku tuh lagi makan nda, kalau orang makan itu ga boleh ngomong
Bunda : ooh iya ya, maap yaa...
Berasa kepentung sama anak sendiri.

Yaaaa.... setiap anak akan mengalami fase-fase perkembangan dalam hidupnya. Dan sangat menyenangkan bagi ayah dan bunda bisa melihat pertumbuhan Kanaya di setiap waktu. Hanya stok sabarnya memang harus terus ditambah, supaya Kanaya selalu mendapatkan respon yang baik di setiap perilakunya. Pecut nih buat ayah dan bunda, agar terus belajar tentang dunia anak-anak...

Semoga fase yang harus dilewati sekarang ini, menjadi modal kecerdasanmu di masa mendatang ya nak.....*peluuuuk Kanaya.


 

Kanaya Berwisata Buku

Jumat, 07 Maret 2014


Yeaaay …. Maret sudah datang. Bulan yang selalu dinanti karena ada Islamic Book Fair di setiap Maret. Dulu sebelum Kanaya lahir setiap tahun bunda usahakan datang ke event tahunan di Senayan ini, kemudian sempat tidak datang karena hamil dan melahirkan. Nah sekarang mulai lagi deh jadi kunjungan rutin setiap tahun. Buat Kanaya ini yang kedua kalinya. Selain untuk mengajak jalan-jalan, ayah dan bunda ingin juga memberi edukasi supaya Kanaya senang berinteraksi dengan buku.


asiiiik bisa kesini lagi tahun ini...


Sebenarnya ayah, bunda dan Kanaya ingin pergi ke IBF pada hari sabtu tapi tidak jadi karena pertimbanagnya Kanaya kelelahan bila pulang sekolah langsung diajak pergi lagi. Akhirnya diputuskan kami berangkat hari ahad. Mbah Kanaya ikut juga.

Berangkat dari Bekasi sekitar 8.30 naik APTB ( bis yang terintregasi ke transjakarta ) turun di Jamsostek dan nyambung naik Taxi. Wah suasana Senayan pagi itu sudah ramai dan macet cet cet, karena berbarengan dengan acaranya TV one. Saking ramainya bunda  bingung dimana lokasi IBF. Supirnya yang tidak sabaran sampai menyuruh kami turun, karena dia tidak mau berputar putar. Eh ternyata ya itu tempatnya ada di depan mata, tertutup spanduk warna warni milik TV One.

Sampai di dalam bingung mau kemana dulu karena pengunjung sudah banyak sekali. Akhirnya malah naik ke lantai dua dan membuka bekal cemilan dari rumah. Kanaya yang tidak betah berlama lama duduk, sudah mulai merengek untuk kesana kemari.

Lantai dua tidak banyak yang menjual buku, disini tersedia, pakaian, dan perlengkapan muslim lainnya. Eh harganya murce-murce lhoo, bunda malah beli beberapa jilbab buat Kanaya. Agak kalap sih belinya karena diskonnya itu sangat menggiurkankan hati. *emak-emak pecinta diskonan

Setelah muter-muter di lantai dua kami menuju lantai satu, di mana hamparan buku diskonan juga menghampar disana sini. *kekepin dompet. Yaaak, beginilah kalau ke IBF ngajak anak, harus menyingkirkan ego emaknya yang kepengen pilih-pilih buku dan mengutamakan keperluan anak yang kepengen juga buku ini itu. Kanaya membeli beberapa buku aktivitas dan buku cerita. Tapi setelah itu agak rewel minta gendong karena mengantuk berat. 


pilih pilih buku


penampilan grup musik di panggung utama

ketemu tokoh Sali di buku Halo Balita, sayangnya Saliha ga ada yaa...
 
gaya dulu aah, sama buku pilihan

Kami akhirnya istirahat di samping panggung utama sambil membuka bekal makan siang. Iyak ini bawa banyak bekal makanan memang dalam rangka penghematan dan sekaligus ogah ngantri beli makanan. Dulu pernah kejadian, perut keroncongan tapi beli makan ngantrinya panjang. Akhirnya belajar dari pengalaman, kami selalu membawa bekal kalau ke IBF.

Beres urusan makan, sekarang tinggal mikir sholat. Eh ternyata toiletnya antri puanjaaaang , dan pas banget Kanaya minta pipis. Alhamdulillah Kanaya sabar banget mengantri toilet, yang enggak sabar justru emaknya, gelisah lihat antrian sepanjang ini. Tapi jadi malu sendiri saat lihat Kanaya anteng, malah sambil nyanyi nyanyi dan tanya ini itu.

Setelah urusan buang air kecil selesai, kami berputar putar mencari mushola, karena ternyata mushola laki-laki terpisah dengan perempuan. Menyesal sekali sewaktu di pintu masuk tadi tidak meminta denah pameran jadi kita perlu berputar-putar. Alhamdulillah selesai juga kewajiban sholat, meskipun penuh tapi masih alhamdulillah tahun ini lebih baik fasilitasnya.

Sebenarnya bunda ingin sekali berputar-putar lagi mencari buku yang lain, tapi lihat Kanaya sudah lelah kok rasanya ga adil banget memaksakan diri. Akhirnya kami pulang.

Senaaaang banget tahun bisa berkunjung lagi ke IBF, mudah-mudahan tahun depan Kanaya bisa datang kesana lagi yaaa.... insya Allah..


my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.