Yuuk, Belajar tentang Tauhid

Selasa, 26 Mei 2015

Kanaya hampir 5 tahun saat ini, dan Ayah Bunda masih terus belajar untuk dapat mendidiknya dengan baik, termasuk bagaimana mengenalkan Kanaya pada Rabbnya. Memang Ayah dan Bunda tidak punya waktu yang berlimpah untuk Kanaya tapi selalu diusahakan waktu yang kita miliki bersama selalu berkualitas. Seperti saat bermain, selalu diselipkan dengan ilmu-ilmu ketauhidan yang ringkas dan terjangkau oleh pikirannya.

 Pertanyaan-pertanyaan Kanaya tentang siapa Allah, dimana Allah, apa Allah rambutnya panjang, Allah kalau tidur bagaimana, bisa enggak kita main ke rumah Allah dll, menjadi kesempatan ayah bunda menjelaskan tentang Tauhid padanya. Tidak mudah memang, karena beberapa kali dia masih belum mengerti dan mengira Allah itu sama saja seperti teman-temannya. Seiring waktu, anak-anak akan memahami karena memang sudah fitrahnya demikian, hanya tugas kita orang tua untuk menghidupkan fitrah tersebut.

Bunda menemukan sebuah artikel menarik tentang mengajarkan konsep tauhid pada anak, semoga bisa bermanfaat ya untuk para orangtua.
 
 https://ourlittlenotes.wordpress.com/2015/03/29/mengajarkan-tauhid-pada-anak/










Dua Keinginan

Senin, 11 Mei 2015


              Anak-anak selalu punya banyak keinginan memiliki barang tertentu atau berkunjung ke suatu tempat, begitu juga si empat tahun Kanaya. Kalau keinginannya masih dalam batas wajar, tidak mengarah ke konsumtif, bermanfaat buat perkembangan dirinya, ayah bunda selalu berusaha memenuhi, meskipun terkadang diberi stimulus dulu supaya dia mau berjuang untuk mendapatkan yang diinginkannya.   Selama ini keinginan Kanaya untuk mengunjungi suatu tempat masih bisa dituruti ayah bunda, meskipun kadang keinginan muncul dari imajinasinya, seperti, aku pengen deh ke tempat yang ada saljunya supaya bisa ketemu Elsa, Ana dan Olaf. Eaaaa...

Ada dua keinginan Kanaya yang sudah lama sekali dia idamkan, dan setelah sekian lama baru bisa terwujud.

Naik Perahu di Mall
       Bagi yang tinggal di Bekasi pasti tahu Metropolitan Mall di lantai paling atas ada berbagai wahana permainan anak-anak. Salah satunya  adalah perahu yang berada di air mengalir  yang bisa didayung sendiri. Pertama kali melihat wahana ini Kanaya sangat antusias untuk bisa naik dan bundanya juga senang karena bisa melatih keberanian Kanaya. Tapi sayang saat Kanaya diukur tingginya belum masuk persyaratan tinggi minimal. Saat itu wajahnya kecewa tapi langsung melupakan dan beralih ke permainan lainnya.
      Beberapa bulan kemudian, bersama sepupunya, Kanaya berkunjung lagi ke tempat itu dan langsung menuju wahana perahu.  Sebenarnya bunda juga tidak yakin tinggi Kanaya sudah memenuhi syarat, tapi karena dia memaksa akhirnya bunda turuti. Ternyata benar, untuk kedua kalinya Kanaya ditolak karena tingginya belum mencukupi. Kali ini dia sangat kecewa dan hampir menangis, agak sulit buat bunda membujuknya karena dia tidak mau pergi dari tempat itu.
        Hal ini justru membuat bunda jadi punya kesempatan untuk menyemangatinya agar mau makan lebih banyak, supaya pertumbuhannya bagus dan badannya bisa cepat tinggi. Kalau sedang teringat dengan permainan perahu itu kadang dia memang jadi semangat makan, aku makan banyak supaya tinggi dan bisa naik perahu, katanya.
        Setahun lebih berlalu, ternyata keinginan Kanaya untuk naik perahu itu belum surut. Akhirnya bunda ajak dia kesana setelah sebelumnya diukur dulu tinggi badannya di rumah, supaya tidak ditolak lagi. Ekspresi wajahnya senang sekali saat diukur tingginya oleh petugas wahana, dan Kanaya diperbolehkan naik perahu. Akhirnya…. Setelah dua kali ditolak dan melalui drama, bisa terwujud juga keinginan Kanaya.



Naik Sepeda ke Depsos
         Sebenarnya ini juga keinginannya yang sederhana tapi dia harus menahannya selama beberapa bulan. Kanaya ingin sekali membawa sepedanya ke taman di depsos, setiap waktu dia selalu mengutarakan keinginannya ini. Di hari ahad memang ada keramaian di tempat ini, banyak orang yang berolahraga dan pedagang menggelar dagangannya. Biasanya ayah dan bunda sering jogging  atau bermain bulutangkis. Semenjak dibelikan sepeda baru oleh mbahnya, Kanaya belum bisa bebas bermain karena jalanan di depan rumah tidak terlalu mulus, dan dia berharap bisa bermain sepeda di taman depsos.
          Beberapa bulan yang lalu memang sudah memasuki musin hujan, jadi jangankan untuk main sepeda, keluar rumahpun rasanya malas. Tapi namapun anak kecil, tetap saja dia menagih janji untuk bisa pergi ke depsos. Kalaupun hari ahad tidak hujan, pas banget ayah atau bunda ada beberapa acara di ahad pagi yang akhirnya menunda lagi keinginan Kanaya.
         Setelah beberapa bulan acara ke depsos selalu batal, bunda mengira dia lupa, tapi ternyata selalu ingat. Akhirnya di ahad pagi cuaca cerah, ayah bunda tidak ada acara yang harus dihadiri, kami berangkat ke Depsos setelah subuh.  Sengaja pagi-pagi sekali supaya masih bisa merasakan udara segar. Kanaya awalnya malas saat dibangunkan karena masih mengantuk, saat bunda bilang kita mau ke depsos naik sepeda, matanya langsung melotot dan minta ganti baju.




Alhamdulillah ya nak, meskipun harus bersabar sekian lama, dua keinginan ini bisa terwujud juga. Bahagianya ayah dan bunda melihat senyummu merekah. 

 

my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.