Saat tahu bunda hamil,
Kanaya senang sekali. Dia sering bilang sudah tidak sabar menanti
kelahiran adiknya. Kalau bunda mau berangkat kerja selain salim sama
ayah bunda, salim juga sama adik, dengan cara perut bunda di
goyang-goyang :). Hampir setiap hari yang dibicarakan adalah calon
adiknya. Insya Allah nanti jadi kakak yang baik ya Nay...
Tapi di lain waktu,
Kanaya juga sering menguji kesabaran bunda dengan tingkahnya yang
membuat sumbu yang sudah pendek ini jadi meledak ledak. Bunda
merasakan tingkah yang menjengkelkan ini lebih dari biasanya.
Misalnya kalau bunda sedang duduk dia sengaja mengarahkan kakinya ke
wajah bunda, sambil wajahnya senyum senyum seperti sengaja supaya
bundanya kesal atau seringkali membenturkan wajahnya ke lengan bunda
sampai bundanya kesakitan. Pernah juga beberapa kali menendang dan
memukul kalau bunda tidak mengabulkan keinginannya.
Jadi belakangan ini
sering terjadi keributan di rumah. Mungkin bundanya juga sedang
sensitif tingkat tinggi menghadapi kehamilan ini, jadi cepat meledak
saat menghadapi tingkah Kanaya. Apalagi sekarang kalau pulang kerja
bunda sering ketiduran karena lebih cepat lelah. Jadi waktu yang
berkualitas untuk Kanaya memang jadi tidak banyak. Mungkin itu salah
satu penyebabnya Kanaya jadi uring-uringan. Maafkan bunda ya nak....
Meskipun begitu, bunda
dan Kanaya tetaplah seorang ibu dan anak yang selalu mempunyai
kedekatan secara batin meskipun mungkin secara fisik tidak banyak
waktu bertemu. Dia juga sering jadi anak manis yang tiba-tiba memeluk
bunda dan bilang aku sayaaang deh sama bunda, lalu
menciumi pipi bunda. Daaaan
Kanaya ini adalah pahlawan buat bunda karena selalu membela bundanya.
Pernah
suatu hari ayah membantu memotong kuku kaki bunda karena perut yang
besar membuat bunda kesulitan memotong kuku di kaki. Tidak sengaja
pemotong kuku menjepit kulit kaki dan bunda langsung menjerit. Kanaya
yang melihat kejadian itu langsung memarahi ayahnya. Ayah,
pelan-pelan dong bunda jadi sakit tuh,
lalu langsung menutupi kaki bunda dengan tangannya, sudah
deh jangan dipotong lagi kukunya nanti bunda kesakitan.
Lain
waktu dia curhat dengan tantenya (adik bunda)
Kanaya
: tante, ayah aku hebat deh, kalau libur ngerjain semua kerjaan
rumah, nyapu, ngepel, cuci piring
Tante
: trus bundamu ngapain
Kanaya
: aah bundaku mah tidur doang, soalnya kan lagi hamil sering
muntah-muntah
Tante
: yaah bunda emang kaya begitu ya Nay, tidur melulu
Kanaya
: hey tante, jangan ngomong begitu tentang bundaku yah
( wajah cemberut )
Eeeaaaaa.....
Kanaya
juga sering bilang, aku kangen sama bunda
saat kita tidak bertemu karena Kanaya menginap di rumah sepupunya
atau lain waktu saat bunda sedang ada pengajian di rumah tetangga,
pulangnya dia bilang, bunda tau gak, tadi aku mikirin
bunda, aduuuh bundaku sekarang ini lagi ngapain yaah.....
So sweet.... padahal mah kata lain, kok bunda ngaji lama banget, ga
pulang-pulang hehehe.
Begitulah,
meskipun waktu bunda bersama Kanaya sedikit karena bunda banyak
menghabiskan waktu di kantor, tapi bunda tetaplah ibu baginya dan
tidak lantas berubah status jadi karyawan dan tidak layak disebutsebagai seorang ibu. *ehm ehm