Bunda dan Kanaya

Jumat, 15 Januari 2016


Saat tahu bunda hamil, Kanaya senang sekali. Dia sering bilang sudah tidak sabar menanti kelahiran adiknya. Kalau bunda mau berangkat kerja selain salim sama ayah bunda, salim juga sama adik, dengan cara perut bunda di goyang-goyang :). Hampir setiap hari yang dibicarakan adalah calon adiknya. Insya Allah nanti jadi kakak yang baik ya Nay...

Tapi di lain waktu, Kanaya juga sering menguji kesabaran bunda dengan tingkahnya yang membuat sumbu yang sudah pendek ini jadi meledak ledak. Bunda merasakan tingkah yang menjengkelkan ini lebih dari biasanya. Misalnya kalau bunda sedang duduk dia sengaja mengarahkan kakinya ke wajah bunda, sambil wajahnya senyum senyum seperti sengaja supaya bundanya kesal atau seringkali membenturkan wajahnya ke lengan bunda sampai bundanya kesakitan. Pernah juga beberapa kali menendang dan memukul kalau bunda tidak mengabulkan keinginannya.

Jadi belakangan ini sering terjadi keributan di rumah. Mungkin bundanya juga sedang sensitif tingkat tinggi menghadapi kehamilan ini, jadi cepat meledak saat menghadapi tingkah Kanaya. Apalagi sekarang kalau pulang kerja bunda sering ketiduran karena lebih cepat lelah. Jadi waktu yang berkualitas untuk Kanaya memang jadi tidak banyak. Mungkin itu salah satu penyebabnya Kanaya jadi uring-uringan. Maafkan bunda ya nak....

Meskipun begitu, bunda dan Kanaya tetaplah seorang ibu dan anak yang selalu mempunyai kedekatan secara batin meskipun mungkin secara fisik tidak banyak waktu bertemu. Dia juga sering jadi anak manis yang tiba-tiba memeluk bunda dan bilang aku sayaaang deh sama bunda, lalu menciumi pipi bunda. Daaaan Kanaya ini adalah pahlawan buat bunda karena selalu membela bundanya.

Pernah suatu hari ayah membantu memotong kuku kaki bunda karena perut yang besar membuat bunda kesulitan memotong kuku di kaki. Tidak sengaja pemotong kuku menjepit kulit kaki dan bunda langsung menjerit. Kanaya yang melihat kejadian itu langsung memarahi ayahnya. Ayah, pelan-pelan dong bunda jadi sakit tuh, lalu langsung menutupi kaki bunda dengan tangannya, sudah deh jangan dipotong lagi kukunya nanti bunda kesakitan.

Lain waktu dia curhat dengan tantenya (adik bunda)
Kanaya : tante, ayah aku hebat deh, kalau libur ngerjain semua kerjaan rumah, nyapu, ngepel, cuci piring
Tante : trus bundamu ngapain
Kanaya : aah bundaku mah tidur doang, soalnya kan lagi hamil sering muntah-muntah
Tante : yaah bunda emang kaya begitu ya Nay, tidur melulu
Kanaya : hey tante, jangan ngomong begitu tentang bundaku yah ( wajah cemberut )

Eeeaaaaa.....

Kanaya juga sering bilang, aku kangen sama bunda saat kita tidak bertemu karena Kanaya menginap di rumah sepupunya atau lain waktu saat bunda sedang ada pengajian di rumah tetangga, pulangnya dia bilang, bunda tau gak, tadi aku mikirin bunda, aduuuh bundaku sekarang ini lagi ngapain yaah..... So sweet.... padahal mah kata lain, kok bunda ngaji lama banget, ga pulang-pulang hehehe.

Begitulah, meskipun waktu bunda bersama Kanaya sedikit karena bunda banyak menghabiskan waktu di kantor, tapi bunda tetaplah ibu baginya dan tidak lantas berubah status jadi karyawan dan tidak layak disebutsebagai seorang ibu. *ehm ehm





my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.