Sejak bisa membaca diusia
4 tahun dan lancar membaca di usia 5 tahun, Kanaya jadi senang
membaca buku. Awalnya buku cerita, kemudian dilanjut buku-buku bunda,
sampai ke buku pernikahan dan sempat membuat bunda bengong saat suatu
hari dia tanya, talak itu apa sih ?... Jdeeeeeer. Bunda sudah
arahkan dia hanya boleh membaca buku untuk anak-anak sedangkan buku
bunda belum saatnya karena akan banyak hal yang tidak dimengerti,
tetapi jawabnya, aku akan baca semuaaaaa buku bunda yang ada di
rak buku ini. Huhuhu, kepikirlah ide untuk ganti rak buku yang
tertutup dan ada kuncinya. Selain karena buku-buku banyak yang
berdebu, salah satu alasannya adalah ingin membatasi buku-buku yang
layak di baca untuk anak-anak.
Mungkin memang sudah
alurnya demikian, saat senang membaca, maka Kanaya juga jadi senang
menulis. Dia menulis apa saja yang dia mau, meskipun tulisannya masih
belum rapih dan banyak huruf yang sering terbalik, tapi sejauh ini
masih bisa terbaca dan bisa ditangkap maksud tulisannya. Kadang dia
membuat surprise dengan menulis surat buat ayah dan bunda. Sering
bikin bunda senyum-senyum sih, apalagi saat dia tulis, semoga bunda
enggak marah-marah lagi. Haduuuuh rasanya meleleh karena masih sering
enggak sabaran menghadapi tingkah lakunya. Terima kasih nak, sudah
ditegur melalui tulisan-tulisanmu.
Salah satu bacaan
favoritnya selain majalah bobo adalah majalah permata yang merupakan
bagian dari majalah Ummi yang setiap bulan diberikan oleh sekolahnya.
Bundanya baca majalah Ummi, anaknya baca majalah Permata. Dia pernah
tanya ke ayahnya, bagaimana caranya tulisan dan hasil karya orang
(berupa gambar atau puisi) bisa ditampilkan di majalah. Ayahnya
menjelaskan dengan bahasa yang dimengerti Kanaya dan menyarankan
Kanaya mengirimkan tulisan atau gambar untuk dikirim.
Tanpa sepengetahuan
bunda, Kanaya akhirnya menyerahkan tulisan sederhananya ke ayah yang
akhirnya mengirimkannya ke majalah Permata via email. Setelah itu
ayah dan Kanaya sudah tidak mengingat-ingatnya lagi.
Dua bulan berlalu......
Suatu hari sepulang
sekolah, Kanaya membuka majalah Ummi pemberian dari sekolah yang
masih terbungkus plastik. Menurut cerita mbahnya, dia langsung
berteriak kegirangan saat membuka halaman pertama ada tulisan dan
foto Kanaya beserta Kaysan. Langsung Kanaya foto tulisan di majalah
itu dengan HP Mbahnya dan mengirimkannya ke WA Ayah. Bunda saat itu
sedang ada urusan kantor di luar kota dan kaget saat terima foto
tulisan Kanaya di majalah Permata yang dikirimkan ayahnya. Beberapa
orang tua murid juga mengirimkannya di grup sekolah. Rasanya saat itu
bunda ingin sekali segera pulang karena ingin melihat ekspresi
Kanaya.
Menurut ayahnya tulisan
asli Kanaya tidak seperti itu sudah di edit oleh redaksinya
supaya memudahkan orang untuk membacanya. Tapi inti dari tulisan
persis seperti yang Kanaya tulis. Lucunya adalah foto yang
diikutsertakan pada tulisan itu ada Kaysan yang saat itu sedang
ngiler. Adek balita ini memang produksi liurnya luar biasa, tapi
meskipun ileran begini masuk juga ke majalah lho... hihihi.
Semoga dengan dimuatnya
tulisan Kanaya ini, membuat Kanaya lebih semangat lagi berlatih
menulis. Menulis apa saja, yang positif, bermanfaat dan bisa menjadi
inspirasi buat orang lain. Semoga ya nak....