Sebenarnya bunda ingin menyapih
Kaysan secara alami saja. Menunggu dengan sabar sampai dia sadar sendiri dan
meninggalkan dunia ASI nya. Tapi... ternyata diluar rencana, bunda memutuskan
Kaysan disapih lebih cepat. Alasannya karena setiap menyusui selalu ada drama
antara bunda dan Kaysan. Kalau bukan bundanya yang nangis, ya Kaysan yang
nangis, malah kadang dua duanya nangis bareng. Kaysan itu kalau menyusu tidak bisa
tenang, maklum sih ya anak cowok, kadang dia maunya menyusu sambil berdiri,
sambil nungging, lain waktu menggigit
puting sampai lecet. Badan sampai meriang rasanya. Manalah gigi depanya sudah
komplit, jadi rasanya bunda trauma banget kalau Kaysan minta menyusu.
Biasanya Kaysan nangis itu kalau
hidungnya saya pencet supaya dia melepaskan gigitannya. Ditegur baik-baik malah
anaknya senyum-senyum sambil memperkuat gigitannya. Huhuhu maapkeun bunda ya
nak, tidak bermaksud menyakiti tapi rasanya ga tahan juga digigiti terus.
Sebenarnya perilaku Kaysan saat
menyusu ini sudah dimulai sejak giginya tumbuh. Mungkin terasa gatal jadi salah
satu pelampiasannya dengan menggigit puting saat menyusu. Saya berpikir saat
itu usianya belum dua tahun, jadi mamak kudu sabar yah karena memang masih
jatahnya dia mendapatkan ASI. Nah setelah usia dua tahun, saya jadi selalu
terpikir ingin segera menyapih karena makin lama kok jadi semakin aktif cara
menyusunya. Tapi lain sisi masih belum rela kalau harus menerima kenyataan sudah
tidak menyusui lagi. Proses menyusui itu
adalah proses yang paling romantis antara ibu dan anak, menurut saya. Moment
terindah yang tidak bisa diceritakan bagaimana rasanya. Dilema kan, satu sisi
pengen nyapih tapi masih kepengen menyusui juga. Hadeuuuuh...
Setelah konsultasi dengan
mbahnya, akhirnya diputuskan saya harus menyapih Kaysan sebelum Ramadhan, yang
saat itu tinggal sebulan lagi. Kenapa ? karena menyapih itu pasti ada deramah
deramahnya, dan pengennya bulan Ramadhan fokus ibadah engga pake acara
tangis-tangisan dan galau masalah menyusui.
Berbeda dengan kakaknya yang saat
saya sapih, kondisi saya masih bekerja kantor full dari jam 7 sampai jam 6
sore. Jadi lebih mudah menyapihnya karena sudah terbiasa tidur tanpa menyusu
langsung dari saya. Kalau saat Kaysan disapih, saya full ada di rumah dan dia
tidak bisa tidur kalau tidak menyusu dulu. Setiap hari saya selalu
mengkondisikan bahwa saat ini dia sudah berusia 2 tahun dan minum susunya tidak
dari bunda lagi, tapi dari gelas. Saya memang tidak memberikannya susu dengan
botol supaya tidak menyapih dua kali. Alhamdulillah dia mau minum susu UHT dari
gelas karena melihat contoh dari kakaknya. Tapi masalahnya adalah saat akan
tidur, tetap harus menyusu dari bunda.
Akhirnya saat malam, saya tidur
di kamar yang berbeda dengan Kaysan. Mbahnya yang menenangkannya saat dia
mencari bundanya. Huhuhuhu.... rasanya sweediiiich banget mendengar Kaysan
menangis tidak bisa tidur. Tapi saya harus teguh pendirian supaya proses
menyapih ini berhasil. Beberapa malam masih seperti itu, Kaysan menangis karena
ingin menyusu, dan saya galau tidak karuan. Kalau siang pun juga seperti itu, selalu ada
air mata antara bunda dan Kaysan. Dia selalu tertidur karena kelelahan
menangis. Setelah Kaysan reda tangisnya, gantian saya yang nangis. Ya Allah,
berat banget rasanya melalui proses ini, saya engga tega.....
Setelah hampir seminggu,
Alhamdulillah Kaysan sudah bisa tidur tanpa menyusu. Tapi hampir setiap hari bilang, adek mau nenen bun.... Tapi
kadang sadar sendiri, sekarang adek udah besar ya bun, jadi enggak nenen lagi
yah bun....
Sampai sekarangpun sudah berlalu
3 bulan sejak dia disapih, masih sering meledek bundanya,
Kaysan : bun, nenen dong
Bunda : ya sudah engga nenen lagi
lah
Kaysan : ya udah deh nunun ajah (
sambil cengar cengir )
Bunda : yaaa sama aja, nenen atau
nunun tetap engga boleh
Kaysan : *senyum lebaaaaaaar.....
Semoga Allah selalu menjagamu ya
nak, dan jadikan engkau anak yang sholeh....aamiin....