Pengalaman Pertama ke Dokter Gigi

Kamis, 02 Januari 2014



Suatu hari, bunda dibuat terkejut dengan keluhan Kanaya yang memegangi pipinya, ….gigi aku sakit nih nda... Waduh, sekecil Kanaya sudah mengeluh sakit gigi? Sewaktu bunda periksa giginya, masya Allah ternyata ada giginya yang bolong. Selama ini bunda hanya memperhatikan dua gigi depannya yang keropos, tapi gigi gerahamnya luput dari perhatian.

Padahal Kanaya termasuk rajin sikat gigi sebelum tidur dan saat mandi. Kemungkinan besar giginya rusak karena dia sering mengemut saat makan dan minum susu sebelum tidur tanpa minum air putih. Kanaya juga beberapa kali makan permen dan coklat meskipun bunda sudah cegah dengan berbagai cara.

Sedih rasanya melihat Kanaya mengeluh sakit gigi. Segera bunda mengunjungi  mbah dukun google mencari dokter gigi anak yang praktek di hari sabtu supaya bunda tidak perlu cuti. Awalnya agak bingung dengan banyaknya spesialis dokter gigi. Bunda teringat dengan mba Thia blogger yang juga dokter gigi, untuk menanyakan tentang dokter gigi anak. Ternyata namanya pedodonti, yaitu dokter gigi specialis anak.

Akhirnya bunda daftar via telpon ke RSIA di Bekasi. Alhamdulillah dapat nomor 4 jadi Kanaya tidak terlalu lama menunggu. Urusan daftar sudah selesai, sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya supaya Kanaya tidak menolak diajak ke dokter gigi. Selama ini kalau dibawa masuk ke ruangan dokter, baru sampai pintunya saja dia sudah menangis. Apalagi ini dokter gigi dengan peralatan yang agak menyeramkan.

Bunda menghypno Kanaya sebelum tidur dan disaat dia sedang terlihat senang. Permainan di rumah pun diarahkan bermain dokter-dokteran. Bunda jadi dokter dan Kanaya jadi pasien sambil terus memberikan kata-kata positif tentang dokter gigi. Bunda juga selalu menceritakan tentang suasana di dalam ruangan dokter melalui buku Halo Balita Aku Berani ke Dokter. Di buku itu diceritakan tentang seorang anak yang sakit gigi dan tidak takut saat harus diperiksa giginya.

credit
Saat hari sabtu tiba, justru bunda yang gugup, karena khawatir Kanaya menangis saat berada di dalam ruangan dokter atau menolak membuka mulutnya saat diperiksa. Tapi Kanaya malahan terlihat riang karena memang dia selalu senang diajak bepergian. Sejak bangun tidur dia sudah menagih, “ ayo nda kita ke dokter gigi... “

Sampai di Rumah Sakit, bu Dokter belum datang. Untungnya bunda membawakan Kanaya banyak buku, termasuk buku Halo Balita Aku Berani ke Dokter Gigi. Jadi, sambil menunggu bunda terus saja menghypno Kanaya dan membacakannya buku cerita supaya dia tidak bosan.






Ternyata pasien nomor 2 dan 3 belum datang, jadi Kanaya dipanggil setelah pasien nomor 1 selesai. Kanaya masuk ruangan dokter dengan menenteng buku Halo Balita, mungkin buku itu menjadi sumber keberanian Kanaya menemui dokter, hehehehe.... Saat kami masuk, bu dokter masih sibuk mencatat dan Kanaya dipersilahkan duduk di kursi periksa. Bunda tawarkan apakah Kanaya mau duduk sendiri atau dipangku bunda? Dia memilih dipangku bunda. Sambil menunggu bu dokter, ayah menyarankan kami berfoto dulu supaya emaknya kami tidak tegang. Tetep yaaa narsis dimanapun berada. Xixixi..



Alhamdulillah, diluar dugaan Kanaya tidak menangis dan saat bu dokter memintanya membuka mulut dia mau menurut. Tentu saja bundanya ikut cerewet menyemangati dan memberinya pujian. Lucunya saat diminta berkumur dari gelas seperti wadah air mineral, dia menelan airnya karena mengira air minuman.

Gigi Kanaya langsung ditambal saat itu juga, dan tidak memerlukan waktu yang lama. Sekitar 10 menit kami sudah bisa meninggalkan ruangan. Sebelum keluar, Kanaya sempat membuka dulu buku Halo Balitanya dan menunjukkan gambar dokter gigi di buku yang ternyata mirip dengan bu Dokter sungguhan. Bu dokter yang ramah sampai tertawa saat Kanaya menunjukkan gambar tersebut. 





Sewaktu sudah di luar ruangan, Kanaya berhenti dulu untuk bilang, bunda aku hebat deh berani ke dokter gigi.... Iya nak, Ayah dan bunda bangga sama Kanaya. Maafkan bunda ya tadi sempat meragukan keberanianmu. Hadiahnya seperti yang ayah dan bunda janjikan kita langsung menuju playground untuk bermain sepuasnya....

Meskipun pengalaman pertama ke dokter gigi ini Kanaya sudah berani, mudah-mudahan kami tidak lagi berkunjung ke sana yaaa...

Emaknya masih gemeteran....

 


my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.