Play Land Dekat Rumah

Sabtu sore setelah mandi, adalah waktu bermain buat Kanaya. Berhubung ayah bunda libur dan enggak ada acara syuting sinetron kemana-mana, terpikir ingin mengajak Kanaya ke play land yang dekat sama rumah. Areanya masih di mall sih, tapi mall yang ini kecil dan jaraknya enggak sampai satu kilometer dari rumah. Meskipun dekat rumah tapi bunda belum pernah ajak Kanaya kesana karena mallnya menurut bunda kurang nyaman buat anak-anak. Nah, beberapa hari yang lalu saat ke ATM di mall ini, bunda melihat ada play landnya yang terlihat luas dan kumplit mainannya di lantai basement jauh dari keramaian Mall di lantai atas.. Jadi bunda sudah niatkan mau ajak Kanaya bermain di sana.

Saat tau mau diajak pergi jalan-jalan, Kanaya terlihat senang, tetapi tetap saja saat bunda tanya lagi... emang kita mau kemana sih?.. dia jawab umah mbah... eeeeaaaaa.... tauknya kalo diajak pergi cuma ke rumah mbah doang. Sampai sana sudah banyak anak-anak bermain usianya rata-rata lebih dari usia Kanaya. Cukup bayar 20.000 bisa bermain sepuasnya, ngapain aja terserah asal mainannya jangan dibawa pulang hehehe. 

 

Mainan yang pertama kali dinaiki Kanaya adalah mobil-mobilan. Tetapi dia tidak fokus bermain dan lebih senang memperhatikan sekelilingnya, melihat-lihat gambar kartun di dinding arena atau memunguti bola-bola yang dilempar anak-anak dari kolam mandi bola. Proses adaptasi dengan lingkungan baru ternyata cuma sebentar, setelah itu dia sudah berlari kesana kemari mencoba satu persatu permainan di play land ini. Ayah Bunda kewalahan mengejar Kanaya karena khawatir tertabrak anak-anak yang bermain mobil-mobilan.

Akhirnya Kanaya diarahkan untuk bermain di arena yang lebih sepi yaitu di jembatan yang harus menaiki tangga untuk bisa sampai ke atas. Urusan panjat memanjat memang Kanaya ahlinya emang bang foke aja yang ngaku sebagai ahlinya banjir .Bunda tidak terlalu khawatir memeganginya karena dia sudah mahir jadi hanya mengawasi saja. 

Bosan bermain di arena jembatan, dia mulai tertarik dengan kolam bola. Awalnya bunda tidak mengizinkan karena disana banyak anak-anak yang usianya di atas 4 tahun. Tapi Kanaya tetap keukeuh sumeukeuh gumeukeuh mareukeuh kepengen nyemplung ke dalamnya. Pakai acara ngambek segala lagih. Untungnya enggak sampai guling guling di lantai atau garuk-garuk lantai, lebay.com.. Akhirnya bunda mengalah dengan mencari posisi di pojokan paling pinggir, supaya lebih aman. Meskipun tidak terlalu bahaya seperti di kolam berenang, yang bisa tenggelam, tetapi tetap harus ekstra ketat mengawasi, karena takut ada ikan hiunya.

Enggak terasa magrib hampir menjelang. Tanpa harus bersusah payah merayunya untuk pulang, Kanaya sudah berjalan sendiri ke arah pintu keluar. Segera pulang ke rumah deh kita bertiga, sebelum semuanya nanti berubah menjadi labu.... hihihi dongeng bangets deh ah.