Bunda, ini nenek gayung yaaa....

Senin, 23 September 2013


Anak adalah para peniru ulung. Apapun yang dia lihat dan dengar dari sekelilingnya akan menjadi media belajar untuk meniru. Begitu pula Kanaya, yang setiap hari selalu ada saja hal-hal baru yang didapatnya hasil dari meniru baik itu yang positif maupun negatif.

Kami orang dewasa (ayah, bunda dan mbah) di rumah sudah berusaha untuk selalu mencontohkan hal-hal positif kepada Kanaya dengan tingkah laku maupun perkataan. Tidak pernah kami mengucapkan kata kasar, untuk mencontohkan kebaikan pada Kanaya. Tapiiiiii ….......... belakangan ini ayah, bunda dan mbah dibuat terkaget kaget dengan banyaknya kosakata baru dari Kanaya.

Seperti suatu hari saat bunda menolak keinginannya, tiba tiba dia marah sambil menghentakan kakinya dan berteriak, bunda nakaaallll....... Bahkan beberapa kali dia marah sambil melemparkan barang-barang di sekelilingnya dan sesekali juga memukul bunda. Kanaya juga pernah berkata ...apa lo, …. sambil matanya melotot ke arah bonekanya.

Yup, rupanya Kanaya mendapat kata-kata negatif dan bertingkah kurang baik seperti itu karena meniru anak tetangga yang usianya 9 tahun. Semua tingkah lakunya benar-benar ditiru. Kanaya memang lebih senang bermain bersama anak-anak yang usianya jauh lebih tua, bunda sudah mengarahkan supaya bermain dengan temannya yang seusia tapi dia sering menolak.

Kemarin saat mandi dan melihat gayung tiba-tiba Kanaya nyeletuk,
Kanaya : bunda ini kan gayungnya nenek gayung ya.... (kalau gak salah ini tokoh hantu di film)
Bunda   : (berusaha tenang, meskipun agak kaget ) nenek gayung itu apa sih nak
Kanaya : enggak tau
Bunda   : trus Kanaya tau nenek gayung dari mana
Kanaya : kemarin diceritain teteh N**

Lain waktu.....
Kanaya : bunda, kan kalau pocong jalannya kaya gini yaa. (dia meletakkan kedua tangan dan melompat lompat)
Bunda   : oh ya, begitu ya? ( menenangkan diri sejenak )
Kanaya : iya, kata si C*** , pocong itu kalau jalan lompat lompat
Bunda   : Kanaya takut enggak?
Kanaya : enggak lah kan aku berani
Bunda   : Pocong itu apa ya?
Kanaya : enggak tau deh

Ya, meskipun dia hanya sekedar mengucapkan kata tanpa tahu artinya, bunda sudah cukup was was kalau sampai dia jadi ketakutan karena tokoh-tokoh hantu yang sering dia dengar dari teman-temannya. Apalagi dia sering berkomentar.... iih serem ya nda itu kaya setan…. kalau sedang melihat gambar wajah badut yang ber make up warna warni.

Awalnya bunda sempat terpikir ingin mengisolir Kanaya dari pergaulan dan tidak memperbolehkannya keluar rumah sama sekali, tapi tentu saja itu tidak adil bagi Kanaya karena dia tetap butuh bersosialisai dengan teman-temannya. Akhirnya bunda mengambil keputusan Kanaya tetap boleh bermain keluar rumah tapi diusahakan untuk bermain dengan teman sebayanya. Alhamdulillah, mbah yang ikut mengawasi Kanaya sangat kooperatif untuk lebih ketat lagi mengarahkan Kanaya.

Sebenarnya, teman-teman Kanaya yang sebaya, senang bermain di rumah bunda. Hampir setiap hari banyak anak-anak yang datang untuk meminjam buku dan mainan. Tapiii namapun bocah ya, kadang ada bosannya juga dan tertarik bermain di luar bersama anak-anak yang lebih tua usianya.

Bunda belajar banyak dari perkembangan Kanaya akhir – akhir ini, ternyata memang sebaik apapun mendidik anak di dalam rumah, tapi bila lingkungan di luar buruk, anak kita akan terkena juga dampaknya. Bunda tidak bermaksud menyudutkan tetangga bahwa dia tidak baik dalam mendidik anaknya, meskipun memang ada sebuah keluarga di lingkungan rumah bunda yang semua anggota keluarganya selalu bermasalah ( ayah ibunya sering bertengkar sampai heboh, anak-anak dipukuli di jalanan, sering berteriak kasar dll ).

Bunda juga  tidak bisa mengatur tetangga dalam mendidik anaknya, setiap orang tua  punya aturan masing-masing dalam menerapkan parenting di  keluarganya. Buruk menurut bunda belum tentu juga buruk menurut mereka

PR bagi ayah dan bunda untuk bisa menerapkan smart parenting bagi Kanaya dan berusaha menjadikan sekelilingnya menjadi lingkungan yang baik untuknya.


 

Dear Kanaya....

Rabu, 11 September 2013


Dear Kanaya, …...

Menunggu hadirmu selama empat tahun adalah sebuah penantian panjang yang berujung indah. Ayah dan bunda harus menjalani proses itu untuk melewati ujian kesabaran dari Allah Azza Wa Jalla.

Ketika akhirnya dokter berkata ada kehidupan di rahim bunda, rasanya hari itu tidak ada yang paling pantas dilantunkan kecuali rasa syukur yang mendalam atas nikmat luar biasa ini. Allah mengabulkan doa-doa panjang ayah bunda dan melihat kesungguhan kami berdua yang selalu berusaha memantaskan diri untuk siap menjadi orang tua bagimu nak....

Dear Kanaya......

Hari-hari setelah itu adalah hari-hari penuh dengan perjuangan karena ternyata bunda mengalami morning sick yang lumayan parah dan pernah terjatuh karena terpeleset di usiamu menjelang 6 bulan dalam kandungan. Ayah dan bunda sangat panik saat itu, tetapi kami langsung bisa tersenyum ketika di USG engkau menggerakan kakimu, seakan ingin mengatakan, …...ayah, bunda aku baik baik saja.

Sembilan bulan lebih kita berdua menyatu nak, tak terlukiskan bagaimana perasaan bunda. Engkau hadir dengan tangismu yang selama ini kami rindukan, yang membuat kami tidak bisa membendung air mata kebahagiaan karena akhirnya kami bisa merengkuh tubuh mungilmu dengan penuh haru

Dear Kanaya.....

Hari demi hari kau tumbuh menjadi anak yang menggemaskan dan membuat bunda semakin bersemangat memberikan ASI meskipun harus berjuang menghadapi mastitis dan memerah ASI di kantor. Bunda hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu nak, semaksimal mungkin yang bunda bisa.

Menjelang usia setahun, Allah menguji kesabaran kita, enzim dalam tubuhmu bermasalah sehingga tidak mampu menyerap makanan yang masuk. Itulah penyebabnya berat badanmu tidak seperti anak-anak seusiamu. Tapi kita harus tetap semangat ya sayang, bunda sudah tidak terlalu pusing lagi dengan komentar orang. Ayah dan bunda tetap menyayangimu apa adanya.

Dear Kanaya,....

Tubuhmu memang mungil, tapi engkau adalah juaranya menghibur ayah bunda dan sering membuat kami bangga karena banyak hal yang engkau kuasai lebih cepat dari perkiraan kami. Engkau senang bernyanyi dengan gayamu yang lucu atau berceloteh tentang apapun, meskipun sering juga membuat kami khawatir karena hobimu jungkir balik dan memanjat lemari seperti atraksi sirkus.

Usia setahun bicaramu sudah sangat lancar nak, bunda terkejut saat engkau bisa melafalkan huruf R dengan jelas. Engkau mudah menghafal dan sangat menyukai buku seperti bunda. Sekarang, tempat favorit kita berdua adalah toko buku ya, semoga bunda diberikan rezeki yang cukup supaya bisa lebih sering membelikan buku-buku kesukaanmu

Dear Kanaya....

Menjelang usia 3 tahun usiamu, bunda harus banyak belajar menghadapi perkembangan tingkah lakumu. Buku-buku parenting dan seminar-seminar menjadi sarana ayah bunda belajar untuk dapat mendidikmu lebih baik. Yaa.... karena kau tidak terlahir dengan buku manualnya sekalian, jadi ayah dan bunda yang harus selalu meng up grade diri, supaya tidak salah dalam mendidikmu. Meskipun tentu belumlah kami sempurna dalam mengaplikasikan ilmu parenting itu, tapi percayalah nak, ayah bunda selalu berusaha.

dari buku @anakjugamanusia

Sesungguhnya, anak tidak butuh orangtua yang sempurna, melainkan teman yang bersedia untuk tumbuh dan belajar bersamanya. Jika orangtua bertambah ilmunya seiring mendampingi anak, akan lebih mudah baginya dalam mendidik anak. “

Dear Kanaya...

Betapa ayah bunda sangat mencintaimu, tapi kami sadar kau bukan milik kami seutuhnya, engkau adalah titipan Allah yang harus kami jaga sebaik baiknya. Karena itu, bait bait doa selalu ayah dan bunda haturkan setiap hari, semoga engkau menjadi anak yang solehah, yang baik akhlaknya, bagus karakternya, lembut hatinya dan bermanfaat untuk siapa saja.

Ayah bunda juga selalu memohon kepada Allah, semoga kami berdua diberi kemampuan untuk mendidikmu dan menjadikan engkau salah satu peneguh barisan yang selalu berjuang menegakkan kalimatullah di muka bumi ini....

Keep on shining my bright star, Kanaya.....




Alhamdulillah....*ngelap keringat duyuuu.... akhirnya bisa juga selesai tulisan yang dibuat ngebut tapi penuh perasaan ini, karena tiba-tiba dapat mention mengejutkan dari mak Dwiyani Arta bunda Samara, bahwa saya harus melanjutkan tongkat estafet.

Tulisan ini dibuat untuk berpartisipasi di Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB) pada project tulisan  #DearDaughter. Berikutnya dipersilahkan emak novi mudhakir untuk melanjutkan..... 
silahkaaannn :)

 

Yiuuk bermain peran

Jumat, 06 September 2013

Anak balita perempuan biasanya punya mainan perlengkapan memasak di box mainannya. Dari mulai kompor-komporan berikut tabung gasnya, penggorengan, magicjar sampai dispenser dan kulkas 2 pintu pun ada. Betapa kreatifnya yang membuat mainan ini. Bunda harus berterima kasih dengan si pembuat mainan, gegara makin beragamnya mainan masak masakan ini jadi membuat Kanaya lebih anteng bermain di dalam rumah.:))))




Kanaya sering bermain peran dengan ayah dan bunda menggunakan mainan ini. Kadang dia berperan menjadi ibu-ibu rempong yang anaknya banyak dan pura-pura sibuk masak sambil gendong boneka. Tapi lain waktu kepengen jadi kakak dengan beberapa adik boneka .

Kanaya : ayah kita main yuk, ayah jadi mamanya ya, aku jadi kakak
Ayah     : lho.. ayah kan laki-laki masa' jadi mama, harusnya jadi papa dong
Kanaya : Ya enggak apa-apa lah, ayah jadi mama aja yak....
Ayah      : *berperan jadi mama yang rempong

Kanaya juga senang berperan sebagai penjual dengan menjejer semua mainan seperti sedang berjualan sungguhan. Dilengkapi juga dengan potongan-potongan daun yang dia petik dari tanaman di depan rumah. *kekepin pot bunga. Kalau bosan dengan mainannya, dia akan memakai peralatan dapur sungguhan milik bunda. Jadi berjejerlah panci, talenan, penggorengan dll di teras tempat dia biasa bermain.

Rumah jadi berantakan sih pastinya, tapi rasanya senang sekali melihat Kanaya serius memainkan perannya dengan gaya yang lucu dan bunda dilarang keras tertawa karena biasanya dia ngambek kalau ada yang mentertawakan tingkahnya itu.


Kanaya : bunda, mau beli jualanku gak
Bunda   : iya mau mau
Kanaya : mau beli apa bu...
Bunda   : gado gado deh
Kanaya : gado gadonya habis bu
Bunda   : rujak aja deh
kanaya  : rujaknya juga habis bu
bunda    : trus jualan apa dong niy kok pada habis semua...
Kanaya : yg jualan udah pada pulang kampung bu, jadi ga jual lagi...
Bunda   : *nyengir

 Tidak perlu cari hiburan kemana mana, cukup melihat kerempongan Kanaya main masak masakan saja sudah cukup menghibur hati.


Bermain peran sepert ini kelihatannya memang sepele ya, tapi ternyata punya banyak manfaat buat perkembangan anak-anak lho..
  1. Mengembangkan Kreativitas
  2. Mengembangkan Imajinasi
  3. Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi
  4. Meningkatkan Percaya Diri
  5. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
  6. Membangkitkan Semangat Bekerjasama dan Saling Menghargai
  7. Meningkatkan Keterampilan Motorik
  8. Melatih Kemandirian

Wah, dari hal kecil seperti ini ternyata punya manfaat yang banyak. Jadi hayuuk deh gpp rumah berantakan, Kanaya boleh bebas mengekspresikan diri. Insya Allah bunda akan selalu memfasilitasi untuk tumbuh kembang little Princess ini. Mmmmuah....


my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.