Ke Dokter Gigi ( lagi )

Rabu, 28 Oktober 2015

Bunda pernah ceritakan di blog ini tentang pengalaman pertama Kanaya ke dokter gigi. Alhamdulillah pengalaman yang lumayan menyenangkan dan yang membuat Kanaya tidak pernah menolak bila di ajak ke dokter gigi.

Tapiiiii, di kemudian hari, ternyata acara ke dokter gigi jadi horor bagi Kanaya. Suatu saat dokter yang biasa menanganinya tidak ada,  jadi bunda ganti dokter yang lain. Bunda pikir karena dokter gigi khusus anak dan ada di rumah sakit yang cukup terkenal, perlakuan dokternya akan sama saja seperti dokter sebelumnya. Ternyata dokter yang ini agak kurang ramah dengan anak-anak dan tidak komunikatif.

Saat mengambil tindakan dia tidak menginformasikan apapun, langsung saja gigi Kanaya di bor dengan suara yang bagi anak-anak mungkin agak menyeramkan. Bunda yang memangku Kanaya jadi ikutan panik karena sepertinya Kanaya kesakitan dan mulai menangis keras. Bu dokter tetap melanjutkan aktivitasnya sambil bilang, biarin aja nangis yang penting mulutnya terbuka. Duuh, bunda cuma bisa bilang sabar ya nak. Selesai tindakan, Kanaya masih menangis sambil digendong memeluk ayahnya. Stiker yang diberikan bu dokter pun dipegang tanpa semangat.

Sejak saat itu dia tidak mau lagi ke dokter gigi. Trauma masih membekas. Dengan segala bujuk rayu tetap saja dia menolak dan ujung-ujungnya akan menangis. Tentu saja bunda bingung karena Kanaya sering mengeluh sakit gigi tapi saat diajak ke dokter gigi sudah menangis duluan.

Suatu hari bunda juga sakit gigi tapi belum sempat ke dokter gigi. Secara tidak sengaja bunda melewati sebuah rumah tempat praktek dokter gigi saat sedang ke rumah sepupunya Kanaya. Langsung bunda datangi dokternya untuk periksa gigi. Sakitnya sudah tidak tertahankan, jadi bunda putuskan diperiksa saat itu juga.

Kanaya ikut serta saat itu, dia menyaksikan sendiri bagaimana dokter gigi itu menangani bundanya. Dokternya baik, ramah, komunikatif. Dia memberikan no WA nya untuk konsultasi dan janjian apabila bunda mau kesana lagi. Alhamdulillah memang jodohnya dapat dokter gigi yang baik. Apalagi dia juga biasa menangani anak-anak. Bunda tidak sia siakan kesempatan ini untuk mencoba kembali membujuk Kanaya.

Butuh waktu beberapa hari untuk meyakinkan Kanaya bahwa kali ini dia akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah meskipun terlihat masih agak takut, mau juga di ajak ke dokter gigi. Sampai depan pintu ruangan dokter, langkahnya berhenti dan bilang, aku takut bun. Bunda terus semangati bahwa dia anak yang pintar dan tidak takut sama dokter gigi. 

Saat masuk ruangan praktek, bunda minta izin ke dokter untuk menyuruh Kanaya memegang semua peralatan di ruangan itu, termasuk alat untuk mengebor gigi (apa namanya ya ). Supaya dia merasa nyaman dan meyakinkan bahwa peralatan itu tidak menyeramkan dan tidak menyakitinya. Bu dokter juga malah menyemprotkan alat yang seperti hembusan angin ( engga tau juga namanya apa :) ) ke tangan Kanaya, dan bilang, tuh enggak apa-apa kan....



Setelah dia sudah tersenyum, baru tindakan dimulai. Kanaya masih dipangku ayah, dan selama tindakan, mulut bunda terus bicara untuk menyemangati Kanaya. Bu dokter juga ikut memuji muji keberanian Kanaya. Setiap akan melakukan apapun bu dokter pasti menyampaikan terlebih dahulu. Bu dokter mau bersihkan kumannya ya, mau usir kumannya ya, ini bu dokter semprot pakai air ya, maaf ya agak dikorek sedikit supaya kuman enggak punya rumah lagi dst.

Kunjungan berikutnya bunda tawarkan untuk duduk di kursi pemeriksaan sendiri tanpa dipangku ayah. Alhamdulillah dia menurut. Malah terlihat nyaman, karena duduknya lebih santai dengan posisi kaki di tekuk seperti sedang nonton tivi. Jika ada yang sakit dia berteriak pelan tapi hanya sebentar dan anteng lagi menunggu bu dokter selesai memeriksa. 


Good job nak, bunda bangga deh Kanaya sudah mulai berani lagi ke dokter gigi. Semoga giginya sehat dan enggak sakit-sakit lagi yaaa...



32 comments

Oktober 28, 2015

wah Kanaya pinter, kaka Fai ajah gak berani ke dokter gigi nih..

Oktober 29, 2015

Iya hihihi Kanaya memang cerdas dan Pinter hiheihehiee. Salam dari om dan tante di Pontianak ya HIhiehiheie

Oktober 29, 2015

wah salut, masi kecil ga takut ke dokter gigi..aku jadi menyesal ga merawat gigiku sejak dini

Oktober 30, 2015

smeoga kanaya giginya sehat :)

November 01, 2015

Kalau meriksa anak2 musti banyak diajak bicara ya, Mbak. Biar anak ngga kakuu, takut.

November 01, 2015

good job, Kanaya bisa merasa nyaman di ajak ke dokter gigi. BIsa ditiru neh utk ngajak Azka ke dentist (sampai sekarang masih angiiil kalau di ajak ke dokter gigi)

November 04, 2015

Faiz belum pernah ni ke dokter gigi, kanaya pinter ya.

November 04, 2015

oh gitu ya mbak, ne tata sampai umur 5 tahun belum pernah periksa, tapi pernah sih nemenin saya...semoga besok berani kayak naya...

November 05, 2015

Kanaya pinter dong bun kan udah mau punya ade

November 06, 2015

Hebat Kanaya, ga takut lagi sama dokter gigi.
Tapi menurut saya, nanganin anak kecil memang harus pake jurus jitu biar ga nangis kayak Kanaya waktu dibor itu. Sahabat sy yg dokter gigi selalu komunikatif sama anak kecil, jadinya bnyk anak2 yg nagih datang lagi ke sahabat sy itu.

November 06, 2015

@fitri anita ini juga rayuannya berhari hari bun, hehehe

November 06, 2015

@Asep Haryonomakasih sudah berkunjung ya om..

November 06, 2015

@Gustyanita Pratiwi tapi sekarang ga takut ke dok gigi kan ?

November 06, 2015

@Idah Cerisiya alhamdulillah dokternya ngajak ngomong terus, jadi kanaya enjoy

November 06, 2015

@Ririe Khayannanti lama-lama juga mau kok mbak, biasanya anak-anak memang perlu dibujuk dulu :))

November 06, 2015

@Astin Astantialhamdulillah, setelah diskusi panjang lebar akhirnya mau juga

November 06, 2015

@enci harmoniinsya Allah Tata berani juga kok...

November 06, 2015

@Lidya Fitrianheheh iya mbak, alhamdulillah

November 06, 2015

@Vhoy Syazwananah itulah mbak yang waktu itu sempat agak aneh kok dok gigi kurang ramah sama anak-anak

November 07, 2015

Dokter gigi pun perlu belajar psikologi dan bagaimana menangani pasien agar merasa nyaman dan tidak trauma/takut.

Saya juga pas dicabut giginya perlu 2 kali bius. untung dokternya ramah.

Wih kanaya keren. Masih kecil dah berani. Sehat selalu ya sayang :D

Salam kenal mbak :)

November 16, 2015

hebat... anak nya tidak takut ke dokter gigi

November 17, 2015

Jadi berasa kyk gigiku yg dikorek2.. hihiihi.. Kanaya hebat dan bu dokternya sabar..

November 20, 2015

Kiss kiss buat Kanaya..pinteer bangeeet akhirnya mau diajak periksa gigi... :*

November 30, 2015

waktu kecil, aku juga horor banget sama dokter gigi

untungnya dija sama kayak kanaya
tidak punya pengalaman horor di dokter gigi

Desember 09, 2015

mau kata orang dewasa juga horror kalau dokter gigi .. saya terakhir beberapa bulan yang lalu ke dokter gigi :D

Januari 15, 2016

@Arinta Setia Sarisalam kenal kembali makasih ya sudah berkunjung :)

Januari 15, 2016

@momogrosiralhamdulillah.. setelah melalui proses yang lumayan panjang

Januari 15, 2016

@Inda Bunda Farrelalhamdulillah... ngilu ya mba jadinya..

Januari 15, 2016

@Elsa iya khawatirnya klo dari kecil udah horor ke dok gigi nanti kebawa sampai dewasa ya

Januari 15, 2016

@Nabil Fayadhiyah samaan aku juga sebenernya ngilu klo masuk ruangan dok gigi... hehehe

Januari 15, 2016

@Desiwaah ini rayuannya maksimal banget des.. hehe

Posting Komentar

terima kasih untuk kunjungannya ke blog Kanaya, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi yaaaa.......

my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.