Ngeng...ngeeeeng....ngeeng

Senin, 28 November 2011

Disela-sela kesibukan closing akhir bulan dan menuju closing akhir tahun, bunda sempet-sempetin posting cerita tentang Kanaya. Kepala cenat cenut liat angka-angka yang bertebaran, jadi lebih fresh setelah menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan.

Saat ini Kanaya lagi seneng  banget main mobil-mobilan lungsuran dari sepupunya Naufal. Dia menyebutnya nge ngeng. Hampir setiap hari nunjuk-nunjuk ngengengnya minta naik. Tapi lama-kelamaan bisa naik sendiri tanpa bantuan siapapun. Rumah bunda yang sempit jadi makin kelihatan sempit karena Kanaya main mobilan dari ruang tamu, ruang tengah sampai ke kamar dan dapur.

Beberapa hari yang lalu, bunda ajak Kanaya main mobil-mobilan di luar rumah. Ternyata ini hal yang sangat menyenangkan Kanaya. Dia langsung menaiki mobil dengan semangat dan mendorongnya dengan kedua kaki hingga mobil bisa melaju kencang. Para tetangga tertawa-tawa melihat tingkahnya, apalagi setiap melewati orang dia tidak lupa melambaikan tangannya... dadahhh...dadah... berasa  misyunipers ya nak.... hehehe

Kalo GTM nya lagi kambuh, Kanaya nunjuk keluar rumah sambil megangin mobilnya.Ternyata dia bosan makan di dalam rumah, kepengennya makan sambil naik mobil di luar rumah. Duuh... bunda masih belom bisa disiplin yaaaa ngajarin makan sambil duduk. Kadang luluh juga sih kalo lihat tangisannya, apalagi makannya lahap kalo sambil lihat burung, anjing tetangga, atau kucing yang berkeliaran di depan rumah.

Karena lagi seneng-senengnya main mobil-mobilan ini tiap malam sebelum tidur Kanaya sering pegang-pegang kaki sambil bilang uuggghh...uggghh...Mungkin maksudnya minta diurut karena kecapean. So, sekarang ada acara rutin menjelang bobo malam, ururt-urut kaki Kanaya pakai minyak but-but. Sebenernya bunda pengen ngebatasin mainnya Kanaya karena kasihan kalau malam terlihat lelah sekali, tetapi kalo gitu nanti jadi enggak kreatif dan tidak berkembang dong yaaa...

Kemarin bunda coba rekam kebolehan Kanaya mengemudikan mobilnya, meskipun belum mahir banget mengendalikan setirnya.... yuuuuk diintip...







Fase Menggigit

Rabu, 23 November 2011

Gigi Kanaya cuma baru dua. Tapi gigitannya ….. aammmpyuuunnn..... dahsyat tak terkira (lebay tingkat tinggi). Semua orang di rumah sudah pernah merasakan jadi sasaran gigitannya Kanaya. Mbahnya adalah korban dengan gigitan terbanyak, sedangkan ayahnya agak jarang digigit karena badannya termasuk gemuk dan sekel, jadi sepertinya Kanaya kurang berminat menggigit badan ayah. Alot kali yaaa.... hehe

Awalnya Kanaya memang sering memasukkan apa saja ke dalam mulutnya, dan ternyata masih juga berlanjut sampai sekarang. Dalam tahap perkembangan bayi memang ada fase oral dimana bayi suka memasukkan tangan, atau barang-barang yang dia pegang, kemulutnya. Tapi setahuku fase ini hanya terjadi pada bayi usia 1 sampai dengan 12 bulan. Nah, kenapa juga ya, Kanaya masih senang memasukkan apa saja ke dalam mulutnya dan ditambah lagi sangat suka menggigit sambil mengekspresikan wajah yang gemas.

Setelah mengubek-ubek mbah google, akhirnya ketemu artikel yang menjelaskan bahwa anak suka menggigit dikarenakan dalam tahap eksplorasi. Bayi dan anak yang baru bisa berjalan akan belajar melalui sentuhan, penciuman, apa yang didengar dan apa yang dirasakan. Jika orangtua memberikan suatu barang baru maka anak akan memasukkannya ke dalam mulut, hal ini biasa dilakukan oleh semua anak-anak. Dan kebiasaan tersebut biasanya terbawa hingga suka menggigit orang.

Anak suka menggigit, bisa juga dikarenakan ingin tumbuh gigi. Anak usia 4 sampai 7 bulan merupakan usia seorang anak mulai tumbuh gigi. Gusi yang bengkak atau gatal akan memberikan perasaan tidak nyaman pada anak, sehingga anak akan mencari pelampiasan untuk terbebas dari perasaan tidak nyaman itu yang kadang obyek yang digunakannya adalah orang.

Meskipun hal ini normal, tapi bunda tetap memantau perkembangannya. Alhamdulillah sampai saat ini sih belum pernah kejadian dia menggigit anak orang, dan mudah-mudahan jangan sampai terjadi deh, bisa-bisa ada perang baratayudha dari orang tuanya. Kalau ketemu anak yang seusianya ,Kanaya justru agresif mencium pipinya sebagai tanda sayang. Aiiiih.... romantisnya anakku ^__________*

Masalah gigit-menggigit ini sebenernya sudah dirasakan bunda sejak Kanaya belum punya gigi. Karena Kanaya setiap menyusu tidak pernah lupa menggigit putting PD bunda. Sakitnya..... waaawww.... nikmat tak terkira. Tidak hanya menggigit, tapi juga sambil ditarik. Kalo bunda meringis kesakitan dia malah tertawa-tawa senang dan mengulanginya lagi. Hiks... hiks... hiks... pernah sampai putting bunda lecet dan ketika pumping mengeluarkan darah.

Sudah beberapa hari ini Kanaya mulai mengurangi kebiasaannya menggigit, termasuk menggigit PD bunda. Hingga tadi pagi saat bunda dan Kanaya berdua saja di kamar, tiba-tiba dia kembali menggigit putting bunda. Bunda reflek bertakbir karena sangat terkejut dan nyaris menangis karena menahan rasa sakit dan perih. Kanaya menatap wajah bunda lamaaaa sekali. Sepertinya menyesal membuat bunda kesakitan. Tidak beberapa lama kemudian Kanaya bergerak menciumi wajah bunda bertubi-tubi sampai bunda kegelian. Uuuggghh.... tiba-tiba rasa sakitnya lenyap, hilang entah kemana setelah mendapat ciuman mesra dari Kanaya.

Semoga fase gigit menggigit ini segera berlalu....




Ceriwis.... yooo... wisss...

Sabtu, 19 November 2011


Sudah bulan November, tanggal 20 pula. Betapa waktu cepat berlalu yah... Kanaya 13 bulan sekarang. Sebentar lagi bunda sibuk closing akhir tahun... lhaaaah... oot banget ini mah hehehe.

Udah setahun lebih sebulan tapi belom bisa jalan, seperti biasa, mbah tersayang yang paling bingung. Kalo ayah dan bunda santai-santai saja karena udah browsing sana sini tentang perkembangan anak. Ternyata perkembangan setiap anak memang berbeda, dan tidak perlu membandingkan satu dengan yang lainnya. 

Kanaya memang belum bisa jalan, gigi juga baru dua biji, tapi dia punya perkembangan lain yang belum tentu juga dimiliki anak lain. Yup... Kanaya sudah menunjukan kemajuan dalam hal berbicara, meskipun kalimatnya kadang masih belum jelas dan sempurna. Tapi dia sudah bisa meminta atau bertanya dengan kalimat yang sederhana seperti “mbah... mimik, mbah mamam”atau berseru “tuuu dia...” kalo menemukan barang yang dicari. Setiap ada benda baru yang ingin diketahuinya. Kanaya akan bertanya “apa ni”, kalo bangun tidur ga ada orang dia akan duduk dan panggil-panggil... mbaaahhh....mbbbaahh...ciniii. 

Setiap hari Kanaya enggak bosen liatin foto ayah dan bunda dan tunjuk-tunjuk...” ini ayah, tuuu ayah” ...bunda enggak disebut (hwwaaa....*nangisgulingguling.). Tauk nih kok lebih ngefans sama ayahnya. Kalo ayah pulang kerja dan terdengar suara pintu pager dibuka dia langsung tepok tangan sambil pangil-panggil “ayah....ayah...ayah” dan merengek minta digendong ayah. Kalo bunda pulang kerja enggak gitu-gitu amat penyambutannya, palingan cuma nunjuk dada bunda dan bilang “neneeeeen.....” wkwkwkwk...

Kanaya juga senang bersenandung lho... bunda sering ketawa kalo dia lagi nyanyi ga jelas gituh..... lalalalalala....... nanananana.... kalo bunda tanya nyanyi apa sih nak? Dia cuek ajah terusin nyanyinya. Kadang asyiiik bener bersenandung sambil mainin kaki atau nyisirin rambut boneka.....halllaaahh. Niru sopo thooo kowe nduukk...

Kanaya juga sudah bisa menyebutkan beberapa nama binatang di buku. Kalo bunda tunjuk gambar Jerapah dan bertanya ini gambar apa Nay?... dia bilang japah, kalo bunda tunjuk gambar Gajah.... dia bilang jajah. Tapi paling jelas kalo ngomong bebek, ada gambar bebek yang keciiiil banget dia langsung teriak-teriak bebek...bebek... 

Setiap kali mendengar anjing tetangga menggonggong, mata Kanaya membulat, tangannya menunjuk ke arah luar dan bilang... guk...guk..guk. Nyaris ga ada takutnya sama semua binatang yang mampir ke rumah. Bahkan sama kecoa saja dia berani menghampiri, padahal bundanya udah kabur jejeritan gak jelas.
Tentang kemampuannya berbicara meskipun belum terlalu jelas, kadang sering membuat susah orang serumah. Suatu hari dia seperti ingin mengatakan sesuatu dengan kalimat yang tidak bunda fahami. Da...da...da... bnenainyaysasisusanunani. Apa sayang ? Dia mengulangi lagi permintaannya, tapi langsung kelihatan agak jengkel karena bunda tidak juga mengerti keinginannya, bunda juga jadi bingung. Lama-lama dia marah, badannya direbahkan ke lantai dan kaki dihentak-hentakkan. Dan hal ini sering sekali terjadi, Kanaya ngambek gara-gara ayah, bunda atau mbah tidak faham kata-katanya. Duuuh nak, maapkeun kami yang tak mengerti apa maumu.. 



13 bulan berlalu ya nak, bunda tak pernah berhenti berdoa, semoga Allah selalu menjagamu, dan menambah kecerdasanmu.... mmmmuuuaacch... 




Cerita Idul Adha

Sabtu, 12 November 2011

Idul Adha sudah berlalu, tapi masih menyisakan cerita tentang Kanaya. Bunda baru sempat posting karena Kanaya kena demam, batuk dan pilek. Bunda sweeddiih lihat Kanaya layu, tapi tetep semangat koq menceritakan segala sesuatu tentang Kanaya. Posting di tanggal cantik niyy 11-11-2011. ^___*.... yuuuk di mulai ceritanya...

Jumat 4 November Bunda dapet laporan dari mbah, Kanaya diajak lihat Sapi dan kambing yang akan dikurbankan di hari ahad, di mesjid dekat rumah dan gak mau diajak pulang. Mbah merasa kewalahan sama kehebohan Kanaya, mungkin selama ini cuma lihat gambarnya di buku dan merasa takjub ketika melihat secara langsung wujud aslinya. Untungnya setelah dibujuk rayu, akhirnya mau juga diajak pulang, gak kebayang kan kalo harus nginep di mesjid gara-gara pengen liat Sapi dan kambing, hehehe

Hari Sabtu, Ayah dan bunda mau cari alamat ibu yang bisa pijat bayi di sekitar kampung sebelah untuk memijat Kanaya. Pas banget lewat mesjid dan ada kerumunan anak-anak yang sedang menonton beberapa Sapi dan Kambing yang akan dikurbankan esok hari. Mampir dulu deh, secara Kanaya juga udah heboh minta turun dari gendongan sambil ngomong moooo..... mbbeeekkk.... tangannya menunjuk-nunjuk hewan-hewan tersebut.

Kanaya tertawa-tawa senang melihat kambing sampai tiba-tiba salah satu kambing teriak mbbeeekkkk..... nyaring banget. Kanaya tampak kaget, diem sebentar dan....... menangis!!! Waaah, tadinya suka cita jadi duka lara deh.... dia pegangan kenceng banget ke tubuh bunda, mungkin enggak menyangka kalo kambing bisa juga mengeluarkan suara bariton. Hehehehe....

Karena Kanaya nangis akhirnya ayah ngajak pergi, tapi langsung tertahan saat ada salah satu kambing lepas dan tubuhnya masih terikat di pagar, jadi kambing itu lari dengan membawa – bawa pagar. Kanaya yang tadinya nangis jadi diam saat melihat ayah kewalahan mengejar-ngejar kambing itu. Alhamdulillah, setelah bersimbah keringat, kambing itu bisa tertangkap juga sama ayah... plok...plok....plok.... ayah hebat euuyy...

Ahad pagi, bunda pengen ngajak Kanaya sholat Idul Adha di mesjid dekat rumah. Awalnya sih ragu-ragu karena Kanaya ga bisa diem dan agak bosanan, khawatir di mesjid rewel malah gangguin orang. Tapi Ayah meyakinkan Bunda, Kanaya akan baik-baik saja. Ini adalah saat pertama Kanaya diajak sholat Id, saat sholat Idul Fitri beberapa bulan lalu bunda tidak ikut sholat.

Bismillah, dari malam udah siapin, makanan Kanaya, minuman dan bukunya supaya nanti dia lebih anteng. Biasanya Kanaya bangun saat subuh, tapi ahad ini sudah jam 5.45 malah terlihat nyenyak, bunda ga tega bangunin. Akhirnya nunggu sampai Kanaya bangun sekitar jam 6 lewat. Waduh, kalau sampai terlambat, bakalan ga kebagian tempat nih. Ritual pagi dilakukan secepat kilat, bunda mandiin Kanaya, ayah yang gantiin bajunya, sambil bunda ganti baju juga.

Hwwaaa.... sampai mesjid ternyata sudah penuh sampai ke halamannya. Tetangga yang sudah duluan dan dapat tempat, menyesalkan bunda yang tidak memesan tempat sebelumnya. Hihihi... kek di restoran aja yaks pesen tempat. Yo wes gpp lah, dapet di pinggir gerbang dekat pager mesjid, nyempil di tempat secuil. Kanaya yang baru saja bangun tidur ternyata belum sepenuhnya sadar ada di mana. Dia cuma celingak-celinguk sambil ngemil makannannya.

Tidak menungu lama, sholat akan dimulai, bunda bisikkan ke telinga Kanaya “Bunda mau sholat yaaaa, jangan nangis yaaa... “ Kanaya cuma senyam senyum saja. Baru saja takbir rokaat pertama Kanaya merangkak ke arah bunda dan berdiri memegang mukena bunda sambil bilang... bababababa.... daaaaa..... daaaaa... nyunyanyina daa baa.... trus liatin muka bunda terus. Duuuuh, konsentrasi buyar, karena khawatir dia jatuh. Rokaat kedua, Kanaya sudah tidak ngoceh lagi, tapi mulai merangkak menjauhi posisi bunda, sepertinya ada objek yang menarik perhatiannya. Hyyaaa... kok sholat bisa tauk anaknya merangkak kesana kemari? Jujur aja, itu sholat udah ga ada khusyunya sama sekali, karena mata sambil melirik Kanaya yang makin menjauh. Rokaat kedua selesai. Bunda langsung mengambil Kanaya yang lagi asyik ngambilin koran buat alas sholat ibu-ibu. Bunda minta maaf sama ibu-ibu yang sholatnya terganggu sama Kanaya. Minta ampun juga sama Allah, karena ga bisa konsentrasi penuh saat menghadapNYa.

Khutbah baru saja dimulai, dan Kanaya melihat anak-anak berkerumun di permainan ayunan di TK yang berada persis di samping mesjid. Tangannya menunjuk-nunjuk tempat itu sambil merengek. Dibujuk dengan cara apapun ga ada yang mempan, karena dia sepertinya ingin sekali naik ayunan tersebut. Hyyaa... daripada dia nangis dan mengganggu ibu-ibu yang lagi dengerin khutbah Idul Adha, mendingan bunda turuti saja deh kemauannya. Setelah terpenuhi keinginannya, langsung deh dia senyam senyum.... Bunda sampai keringetan ngikutin gerak Kanaya yang aktif ini. Pfffuhh....

Selesai sholat dan khutbah, jamaah mesjid bubar. Bunda mencari ayah yang ternyata lagi celingak-celinguk mencari bunda dan Kanaya. Duuuh anakku … Kanaya langsung dihujani ciuman ayah, gimana tadi sholatnya, enggak nangis kaan? Nangis enggak sih yah, tapi sukses bikin bunda ketar-ketir. *ngelapkeringetyangbercucuran....



telaaaaaatttttt................

Jalan- Jalan Sabtu

Jumat, 04 November 2011

Sabtu ahad adalah hari paling indah buat seorang WM seperti aku. Lepas dari rutinitas kantor yang kadang bikin bad mood karena pekerjaan numpuk dan huru hara emak rempong di pagi hari. Makanya sejak pindah kantor ke Bekasi, sebisa mungkin hindari yang namanya lembur. Supaya bisa punya lebih banyak waktu buat Kanaya.

Sabtu kemarin, pas banget ayah enggak ngantor setelah 2 sabtu sebelumnya masuk kerja karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan, pas juga jadwalnya belanja bulanan. Yuuuhuuu.... bisa ajak Kanaya jalan-jalan deh sambil cari-cari sepatu pre walkernya. Mbah kanaya yang biasanya sabtu pulang ke rumahnya diajak juga, biar refreshing liat suasana luar.

Berangkat pagi-pagi dari rumah, karena biasanya carefour pueennuuh di tanggal muda. Sampai sana ternyata carefournya belum buka. Hyyyaaa.... untunglah ga disuruh bantuin ngepel. Tapi enggak lama sih nunggunya, kira-kira 5 menitan langsung dibuka. Disambit disambut sama mbak-mbak yang bawain t e h manis dan snack, jadi duduk dulu deh nikmatin sarapan, tauk ajah si mbak kami lom sarapan. *pecintagratisan

Berhubung masih sepiiiiii foto-foto narsis dulu ah sama Kanaya. Ada cermin besar di dekat counter ponds langsung deh bunda beraksi (kek pencopet yah bahasanya beraksi ^_____*). Padahal Kanaya udah jejeritan minta jalan-jalan lagi. Pede amat ini bundanya Kanaya berdiri di depan kaca besar, ga nyadar badannya sekarang gembrot lebih luas. Jadi mikir ini sebenernya narsis apa norak yakks.....hehehe

Baru sampai masukin beberapa item ke stoller, kanaya udah minta nenen, sepertinya pengen bobo niy anakkuw. Saat dikasih asip langsung menolak (lha iyaaa laah pabrik susunya di depan mata). Bunda celingak celinguk mo buka warung dimana iniiihh.  Tapi setelah dibujuk-bujuk sama mbahnya akhirnya mau juga Kanaya dikasih asip dari botol. Glek...glek.... udah hampir seperempat botol tersisa tapi belum ada tanda-tanda mau bobo, akhirnya malah lepas dari gendongan dan pengen duduk di stoler. Yoooo wes... ayah kebagian jagain Kanaya, bunda sama mbah belanja belinji....

Selesai deh acara belanjanya...
gitu doang yaaaks.....
iya buuu...
soale ga lama kemudian artisnya sudah bobo nyenyak di gendongan. Hehehe




Kenapa harus dengan kekerasan?

Selasa, 01 November 2011


Belakangan ini, saya sudah tidak lagi mendengar cacian dan makian dari tetangga sebelah. Biasanya kata-kata keras, pukulan, tangisan mewarnai hari-hari di rumah itu. Yup, ternyata anak lelaki kelas 2 SD itu memilih tinggal bersama saudaranya di Surabaya untuk bersekolah disana. Satu sisi saya senang sudah tidak lagi mendengar cacian kasar atau pukulan yang membuat miris hati, tapi sisi lain saya kasihan bocah itu harus memilih tinggal bersama orang lain padahal orang tuanya masih ada dan seharusnya mampu mendidiknya dengan baik. “Aku mau sekolah disini saja, kalo dirumah dipukuli bapak terus “ begitu alasannya.

Duh, paling swedddiccch, kalo harus mendengar kekerasan yang terjadi pada anak, baik kekerasan fisik maupun secara lisan. Apalagi kalo di tivi ada berita, anak diperkosa, anak pukuli sampai babak belur uggghh, ga kepengen melanjutkan nonton, air mata pasti netes-netes karena ga tahan. Seperti apa ya mentalnya di masa depan? Apa pelaku kekerasan tidak berfikir dia masih punya masa depan yang harus diselamatkan? Kenapa juga sih harus dengan kekerasan? Apa dengan kelembutan susah banget yah? Pertanyaan-pertanyaan itu sering berputar di kepala saya.

Saya bukan orang yang ahli banget mendidik anak, lha jadi orang tua aja baru setahun. Tapi saya cuma tahu, anak adalah mahluk mungil yang sangat butuh perlindungan orang dewasa dan orangtuanya akan dimintai pertanggungjawaban terhadapa amanah Allah ini. Memang sih, kadang orang tua diuji kesabarannya menghadapi tingkah laku anaknya. Tapi pliiisssss..... tidak harus dengan kekerasan kan?

Doakan dirikuw ya, supaya diberi kemampuan oleh Allah untuk mendidik Kanaya dengan penuh kelembutan, seperti yang dilakukan Rasulullah pada anak-anak.




Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki.
 Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi.
 Jika anak dibesarkan dengan ketakutan,
ia belajar gelisah.
 Jika anak dibesarkan dengan rasa iba,
ia belajar menyesali diri.
 Jika anak dibesarkan dengan olok-olok,
ia belajar rendah diri.
 Jika anak dibesarkan dengan
dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.
 Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri.
 Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri.
 Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai.
 Jika anak dibesarkan dengan penerimaan,
ia belajar mengasihi.
 Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi.
 Jika anak dibesarkan dengan pengakuan,
ia belajar mengenali tujuan.
 Jika anak dibesarkan dengan rasa
berbagi, ia belajar kedermawanan.
 Jika anak dibesarkan dengan kejujuran
dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan.
 Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan.
 Jika anak dibesarkan dengan persahabatan,
ia belajar menemukan kasih dalam kehidupan.
 Jika anak dibesarkan dengan ketentraman,
ia belajar damai dengan pikiran. 

-Dorothy Law Nolte-

gambar diambil dari sini


my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.