Lomba Mewarnai

Selasa, 29 April 2014

Yeaaay....Ini dia cerita Kanaya ikut lomba mewarnai untuk pertama kalinya.....

Sewaktu sekolah Kanaya menawarkan muridnya untuk ikutan pada acara ini, bunda tidak langsung mendaftarkan Kanaya. Terbayang suasana lomba pasti ramai dan biasanya Kanaya tidak nyaman. Tapi bunda tetap menawarkan padanya apakah mau ikutan atau tidak. Seperti sudah diduga, jawabannya ...enggak.

Beberapa hari menjelang lomba, ada anak tetangga yang main ke rumah dan bercerita dia akan ikut lomba mewarnai di tempat yang sama. Bunda tawarkan sekali lagi dan Kanaya langsung semangat mau ikut. Akhirnya bunda mendaftarkan Kanaya sebagai peserta lomba ke sekolah. Bunda sih tidak mengharapkan dia bisa menang , lha wong mewarnainya aja masih belum rapih. Tapi setidaknya ini jadi pengalaman baru buat Kanaya.


ada si barney juga...


ramaiii sampai dibagi 4 tempat

Lokasi mall tempat lomba mewarnai sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumah, tapi karena dikoordinir sekolah, jadi pemberangkatan pun dilakukan bersama sama dari sekolah. Sampai di tempat, sudah banyak anak-anak berkumpul bersama orang tuanya. Ramai sekali. Bunda melirik wajah Kanaya, masih terlihat semangat dan senyum di bibirnya. Tapi bunda sudah siap sih kalau nanti Kanaya menolak duduk di arena lomba. Bunda tidak akan memaksa.

sabar menunggu om panitia membagikan kertas

lamaaaa yaa, aku keburu ngantuk nih

ngemil dulu deh sambil nunggu acara dimulai

para emak ikutan rempoong
Alhamdulillah, Kanaya mau duduk bersama teman-temannya yang lain. Bunda sampai takjub, prestasi buat Kanaya yang biasanya bad mood bila berada di tempat ramai seperti ini. Sayangnya panitia kurang profesional, anak-anak dibiarkan menunggu lama dan acara tidak segera dimulai. Pendingin ruangan pun jadi tidak terasa karena banyaknya orang. Kanaya sudah mulai cemberut dan gelisah. Tapi posisinya masih tetap duduk dan bersabar menunggu kertas gambar dibagikan. Tidak berapa lama acarapun dimulai. Panitia membagikan kertas bergambar yang harus di warnai beserta pensil warnanya.

Dan ini dia endingnya......

Saat mulai mewarnai, Kanaya sudah terlihat tidak semangat. Dia mengawalinya dari mewarnai bagian kaki kuda, dan tidak lama kemudian meletakkan pensil warnanya. Kanaya tidak tertarik melanjutkan, malahan melihat-lihat sekelilingnya dengan wajah cemberut. Bunda perhatikan dari kejauhan, guru-gurunya memberi semangat dan bahkan ada yang menemani duduk disamping Kanaya. Akhirnya bunda mendekatinya dan dia langsung minta gendong sambil merebahkan kepalanya di pundak bunda. Aku ngantuk nda....


yeaaay bentar lagi mo dimulai niyy

yuuk mulai mewarnai

aku dah ga mau lanjutin lagi aah...

ini dia hasil terakhir..... bagus yaa... xixixixi

Ya sudahlah, bunda tidak ingin memaksa. Lomba mewarnai selesai sampai di bagian mewarnai sedikit bagian kaki kuda saja. Om Panitia sampai tertawa melihat hasilnya. Meskipun begitu, ini sebuah prestasi lhoo untuk Kanaya. Bukan tentang menang atau kalah, bukan tentang selesai atau tidak, tapi bunda sudah bangga Kanaya berani mengikuti lomba ini.

Next time kita akan coba lagi pengalaman seru lainnya ya nak.....

Kanaya 40 Bulan

Kamis, 24 April 2014


Sebelum bunda kembali sibuk dengan laporan akhir bulan, yiuuk posting dulu tentang perkembangan Kanaya.

20 April ini pas banget 40 bulan. Makin banyak perkembangannya yang kadang terlupa bunda catat dan didokumentasikan di blog. Perkembangan yang paling menonjol adalah, Kanaya mulai menunjukkan “ aku bukan anak kecil lagi dan aku tidak mau di atur “ Sebagai emak-emak tentu saja urusan atur mengatur sudah menjadi kebiasaan sehari hari, lha jadi gimana dong kalau anaknya sudah tidak mau di atur. Sumbu kesabaran kayanya harus dipanjangin lagi nih. Tapi belakangan ini bunda sudah menemukan triknya. Kanaya memang tidak mempan dengan kata-kata larangan, dia harus diajak berdialog disesuaikan dengan pola pikirnya. Seperti kejadian sore itu, dia keukeuh minta keliling komplek naik motor dengan ayahnya, padahal di luar gerimis dan menjelang magrib

Kanaya : nda aku mau naik motor sama ayah (padahal ayahnya juga sudah menolak)
Bunda : sebentar lagi magrib nak
Kanaya : aaah bunda... kan cuma sebentar aja (mulai menangis)
Bunda : di luar juga gerimis tu, mendung banget mau hujan lebat
Kanaya : gapapa kan bisa pakai payung
Bunda : kalau pakai payung gimana caranya? Kan ayah pegang setir motor, Kanaya pegangan ayah, trus payung siapa yang pegang
Kanaya : *terdiam seperti berpikir, kemudian tidak jadi menangis dan langsung beralih ke mainannya

Dalam beberapa permintaan yang tidak bisa dipenuhi, bunda juga terapkan dialog yang memancing Kanaya untuk berpikir. Alhamdulillah banyak suksesnya meskipun kadang tetap saja menangis. Bunda selalu berusaha untuk tidak berbohong supaya tangisnya reda. Kalau dia menangis dan sulit dihentikan, bunda diamkan saja, biasanya Kanaya yang mendekati bunda dan kita saling minta maaf.



Saat ini Kanaya juga sedang senang menggabungkan huruf. Bunda tidak pernah secara khusus mengajarkan karena masih ingin membiarkannya bermain dulu tanpa membebani dengan belajar yang serius, tapi ternyata dia malah banyak belajar dari buku-buku miliknya. Setiap melihat tulisan dia sebutkan semua huruf hurufnya dan dengan pede nya membaca tulisan tersebut sesuai imajinasinya. Seperti saat dia melihat tulisan sharp di kompor bunda, dengan penuh keyakinan dia baca, kooom pooor, sambil menunjuk tulisan dengan jarinya atau membaca tulisan honda dengan mooo tooorrr. Hihihihi



Sudah hampir seminggu ini Kanaya jadi sering takut dengan kegelapan. Lampu dapur yang agak remang juga membuatnya jadi malas mengambil minum sendiri. Padahal sebelumnya kalau sudah kebelet pipis dia berani pipis sendiri di dalam kamar mandi tanpa lampu menyala. Beberapa kali mati listrik juga dia tidak pernah ketakutan, malah kadang-kadang masih bernyanyi sementara bundanya mencari lilin. Kalau malam hari ayah sedang tidak di rumah, dan bunda keluar kamar mengambil susu dia berani ditinggal sendiri dalam kondisi lampu dimatikan.

Tadi malam saat sedang berdua di kamar sambil becanda, tiba-tiba lampu mati, Kanaya langsung reflek memeluk bunda. Ketika bunda tanya kenapa Kanaya jadi sering takut, dia tidak mau menjawab hanya tersenyum saja. Mudah-mudahan tidak ada kejadian yang membuat dia trauma ya. PR buat bunda nih untuk berdialog lagi dengan Kanaya.

Untuk perkembangan fisik, belum banyak perubahan. Sempat terpikir untuk kembali konsultasi ke dokter. Tapi lagi bingung mau ke dokter mana lagi. Teman-teman bunda hampir semua bilang, enggak apa apa Kanaya mungil, yang penting sehat, aktif dan cerdas. Iya sih , memang Kanaya normal dalam perkembangan motorik dan kecerdasan. Dia juga juga jarang sekali sakit. Batuk atau pilek cukup diberi madu biasanya beberapa hari langsung sembuh. Cuma mungkin karena tubuhnya mungil sekali, jadi bunda sering khawatir. Etapi alhamdulillah belakangan ini porsi makan Kanaya sudah ada peningkatan. Apalagi sejak bunda buatkan bento sebagai bekal sekolahnya, dia jadi lebih lahap makannya. PR lagi buat bunda supaya Kanaya mau makan buah dan lebih banyak makan sayur.


Doa ayah dan bunda selalu untukmu little princess, semoga Allah selalu melindungimu dimanapun berada di luar pengawasan kami. ( efek sereeem baca berita di salah satu sekolah elit)

Oya, cerita ayah, bunda dan Kanaya mengisi libur long weekend kemarin diposting di blognya bunda yaaa...


















Bento Untuk Kanaya

Selasa, 15 April 2014


Postingan kali ini, bunda ingin membahas tentang “ behind the scene” bekal sekolah Kanaya. Tsaaaah gaya banget inih bundanya....

Berhubung Kanaya termasuk picky eater, bunda harus berpikir keras bagaimana caranya supaya Kanaya mau makan. Alhamdulillah di Play group ada acara makan bersama, jadi mau tidak mau setiap anak harus membawa bekal dari rumah. Hari pertama sekolah bunda bekali Kanaya dengan 4 potong martabak mie, dan kaget campur senang saat pulang sekolah hanya tersisa 1 potong. Mungkin buat anak lain ini hal yang biasa, tapi buat Kanaya yang tidak bernafsu dengan makanan apapun, pencapaian ini menjadi prestasi untuknya. Bunda langsung peluk dan ciumin Kanaya lho saking senangnya. *aah sungguh emak yang lebay.

Bekal selanjutnya, masih yang praktis praktis aja. Spageti, bola-bola mie, roti tawar, nasi goreng, makaroni skutel dll. Pernah agak ribet waktu bikin lontong buatan mbah yang dibungkus kecil kecil sesuai porsi Kanaya. Membungkusnya dengan daun ternyata memakan waktu lumayan lama. Alhamdulillah Kanaya suka, sayangnya lupa bunda dokumentasikan.



Nah belakangan ini, bunda mulai rajin membuat bento untuk bekal Kanaya. Sebenarnya sih dari sejak Kanaya sekolah sudah niat mau bikin bento, tapi kurang pede. Setelah bunda coba ternyata jadi ketagihan membuat bento lagi. Kerempongan di pagi hari jadi makin bertambah sejak bunda membuat bento. Syukurnya, Kanaya hanya bersekolah 3 kali dalam seminggu, dan hari sabtunya bunda bisa lebih santai membuatnya karena tidak khawatir terlambat ke kantor.

Nah ini dia beberapa bento yang berhasil bunda buat, masih acak-acakan sih, tapi ayah kasih semangat terus ke bunda supaya lebih pede. Makasih ayaaah....


Bento piano ini dibuat mendadak, karena tiba-tiba sebelum berangkat sekolah Kanaya request pengen nasi gambar piano. Haduuuh pertama kali bikin bento kok permintaannya macam-macam. Buku bento yang bunda beli sampai bunda sembunyikan, karena khawatir Kanaya minta dibuatkan bento yang rumit, padahal emaknya ini kan masih pemula di bidang perbentoan.

Nasinya kurang padat dan terlihat berantakan, tuts pianonya yang atas bunda buat dari tahu goreng, padahal kalau di buku pakai nasi juga. Potongannya enggak rapi dan beberapa kali bongkar. Karena kehabisan ide akhirnya supaya terlihat penuh bunda iris telur dadarnya. Yaaaak, meskipun enggak mirip-mirip amat tapi yang penting Kanaya senang. 


Bento selanjutnya bunda buat nasi berbentuk Hello Kitty. Ternyata membuat nasi kepal ini tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi bento tools juga belum lengkap jadi semuanya serba manual. Memotong wortel dan norinya pun kurang rapi. Kumisnya sampai tiga kali bongkar lho. Sebenarnya yg dipinggir itu bunga sosis yang kelopaknya dari telur, eh ternyata telurnya terlalu tebal dan sosisnya mekar. Bento yang kedua ini lumayan puas, meskipun pontang-panting membuatnya karena nyaris terlambat ke kantor.



Malam hari sebelum tidur Kanaya minta dibuatkan Nasi Pinguin untuk bekal esok hari. Bunda pakai bahan-bahan yang ada di kulkas saja. Kali ini sudah lebih cepat membuatnya, penguinnya juga bisa langsung jadi. Octopusnya dari sosis yang ujungnya dibelah 4. Judul bentonya persahabatan pinguin dan octopus. Hihihi, maksain bener persahabatannya. Kanaya senang sekali sampai ngucapin terima kasih berkali kali. 



Nah bento sleeping beauty ini sebenarnya keinginan bunda bukan permintaan Kanaya seperti biasanya. Dia hanya meminta ditambahkan guling dari sosis supaya si putri lebih nyenyak tidurnya. Eeeaaaaaa......Membuatnya mudah ternyata, meskipun agak lama saat membuat badannya. Bantalnya dari tahu goreng, selimutnya dari telur dadar dan motif selimutnya dari wortel rebus. Bunda masih harus belajar nih membuat telur dadarnya karena warnanya masih tidak merata.

Rempongnya bunda membuat bento ini terbayar saat Kanaya menghabiskan ¾ bekalnya. Bunda jadi semakin semangat belajar membuat bento yang lebih bagus lagi. Apapun akan bunda lakukan supaya Kanaya mau makan dengan lahap.

Bento yang bunda buat masih sederhana, tapi percayalah nak bunda membuatnya dengan penuh cinta dan harapan semoga Kanaya semakin bertambah terus nafsu makannya, mmmmmuuaaaaccchhhhh.....

 

my everything

my everything
kanaya almira hasna. Diberdayakan oleh Blogger.